Surat dari ChaCha (18)

50 10 1
                                    

Jangan sakiti dirimu dengan membandingkan pencapaian mu dengan orang lain




Juni bulan lalu aku membawa ibu, Ayah dan adik liburan ke Bali. Sayang sekali Diasha tidak ada disana,kupastikan jika ia ada disana,ia akan sangat bahagia.

Bukan karena pantai yang indah tapi karena senyum kedua orangtua kami.

Impian Diasha adalah impian ku, walau kini aku sendiri yang akan mewujudkan mimpi ku begitu juga dengan mimpi Diasha.

Di lembar terakhir buku diary Diasha tertulis 13 permintaan takdir, entahlah aku juga tidak begitu paham mengapa diberi judul seperti itu.

1- Diasha ingin meluk Papa.

2-Diasha ingin Papa berhenti bilang kalau Diasha itu anak tidak berguna.

3- Diasha ingin Papa bilang, Diasha itu anak baik dan Papa sayang banget sama Diasha.

4- Diasha ingin Papa jujur kalau selama ini Papa pura-pura benci sama Diasha. Nyatanya papa itu sayang sama Diasha, jujur!!

5- Diasha berharap bisa buat Papa bangga.

6- Jangan tinggalin Mama apapun alasannya.

7- Sayangi Mama dan cintai keluarga kita, jangan terpecah kalian harus bahagia.

8- Kak ChaCha harus buat Mama Papa bangga apapun caranya!!

9- Adik kecil harus nurut sama orangtua, jangan tiru kakak!!

10- kak CHACHA Harus Bawa kedua orangtua kita menikmati indahnya dunia, tunjukan pada mereka bahwa badai sudah berakhir.

11- Tutup mulut orang-orang yang pernah menghina kita dengan kesuksesan.

12- Jadilah orang yang rendah hati, suka menolong dan jangan lupa bersedekah.

13- KARENA DIASHA GA BISA MEWUJUDKAN SEMUA ITU MAKA DIASHA SERAHKAN PADA KAKAK.

TERTANDA, DIASHA-Sebelum hari kematian.

"Diasha, kenapa secepat ini kamu pergi,hm? Katanya pengen keliling dunia, katanya pengen buat Papa bangga. Buktiin dong, kenapa harus pergi...dek?  Kamu perginya jauh banget sampai-sampai Kakak gabisa jemput kamu pulang,"

"Dek... maafin kakak ya,kakak egois sama kamu. Sakit banget cara kamu balas dendam sama kakak, sakit banget cara kamu pergi ninggalin kakak... Dek. Kamu bilang pengen main misi rumah peri lagi, ayolah.... bareng sama kakak lagi. Masa peri nya ikut pergi,hm?"

"Capek ya dek? Udah tenang disana? Gimana? Ga rindu sama kakak?"

Gila,aku sudah gila. Berjam-jam ku habiskan waktu ku menangisi makam Diasha.

Aku tahu semua ini sia-sia,aku tahu tangis ku tak akan membangunkan Diasha,aku tahu aku sadar... Diasha tidak akan kembali.

Benar, merindukan seseorang yang sudah berbeda alam dengan kita adalah level paling menyakitkan dari semua jenis kehilangan.

Bertemu tak akan mungkin,ia kembali juga tak mungkin, berharap untuk terulang? CUKUP, BERHENTI MENJADI ORANG GILA.

"Kak main yuk!!"

"Kakak sibuk"

"Kak ajarin Diasha ini, Diasha ga ngerti. Diasha takut.. Diasha dipukul Papa nanti kalau belum bisa ngerjain soal ini"

"Kakak sibuk"

"Kenapa Kakak jahat? Kenapa Kakak menjadi seperti mereka? Kenapa.... kenapa dan kenapa?"

"Bukan urusan kamu"

"Kak!!"

"BERHENTI MENGIKUTI BEBAN!! Aku benci sama kamu... pergi kau pergiiiii kuharap kau menghilang dari muka bumi ini."

"Kenapa kak? KENAPA KAKAK BENCI SAMA AKU? SALAH AKU APA SAMA KAKAK?"

"KAMU LAHIR AJA SUDAH MENJADI SEBUAH KESALAHAN. Sadarlah Diasha, semua orang benci sama kamu,ga ada yang sayang sama kamu. Cepatlah pergi, pergi sejauh mungkin dan jangan pernah kembali. ASAL KAMU TAHU,AKU JIJIK LIHAT KAMU!! KAMU ORANG YANG PALING MENJIJIKKAN DIASHA!!"

"AHHJKK..... Aku benci sama kakak... aku benci. Sampai kapanpun aku benci ChaCha!!! Kau bukan kakakku,kau orang jahat!!!!"

"Kau juga bukan Adikku, aku ga sudi punya adik bodoh dan ga tahu diri kayak kamu!!"

Rindu dan benci adalah kehilangan


Surat dari ChaCha (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang