Lembar Ketiga

230 69 100
                                    

DS/JKT/P004
PETASA OF SCANDALS
www.petasaofscandals.com
Bagian keempat | Page 04

✪⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘✪

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YASH!!
KAWAL PAGE SCANDAL SAMPAI TAMAT.

BAWEL YANG BANYAK YAAA!!!!

Teman-teman aku sudah jelaskan ya Page Scandal itu hanya karangan imaji dari penulis. Dan cerita ini benar-benar disetting pada kehidupan orang-orang besar.

Page Scandal memang fiksi remaja tapi cerita ini tidak pantas dibaca untuk anak-anak dengan usia kurang dari 16 tahun. Mohon kerjasamanya. Terimakasih.

Buang yang buruk tanamkan yang baik. Akan ada banyak amanat ditiap moment pada cerita ini. Mari sukses bersama.

Syarat membaca Page Scandal:
Dilarang jatuh cinta kepada Juven.

JANGAN SIDERS SAHABAT TIDAK PERLU MALU-MALU. BOLEH BAWEL DILAPAK INI!

Karena tidak akan ada yang menang dari urusan percintaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena tidak akan ada yang menang dari urusan percintaan. Didalamnya penuh jebakan.
Roséanna Danika

•••

Map merah dengan logo perusahaan di depan sampulnya menarik perhatian seorang gadis yang sedang duduk tidak nyaman di ruangan minimalis bercat cream susu. Map tersebut dilempar dengan kasar ke atas permukaan meja. Dengan cepat tangan mungil di seberang menariknya, melepas paksa kaitan dari bentuk map tersebut, kegiatannya sangat terburu-buru, bahkan tarikan nafasnya terdengar tidak beraturan.

Sorot mata gadis yang sudah memerah itu menatap tajam wanita paruh baya di hadapannya. Percayalah, tatapannya begitu menusuk seakan dapat menembus racun pada pertahanan lawannya dengan cepat.

"Bedebah! Wanita tua sialan. Pergi saja ke neraka, reuni dengan seluruh keluargamu itu," desis Raveena, gadis manis dengan seragam sekolah yang masih melengkapi tubuhnya.

Wanita paruh baya dengan sapuan make-up berlebih itu tertawa kecil memperhatikan kegiatan membosankan di hadapannya apalagi mendengar omong kosong gadis tersebut. Dia meneguk kopi hitam diatas meja dengan sekali tenggak.

"Tanda tangani. Jika kamu masih ingin hidup seperti ratu, Raveena."

Ravenna. Gadis berusia 16 tahun ini baru saja kembali dari sekolah, menyelesaikan beberapa tes untuk kelengkapan pendidikannya. Namun, wanita tua renta ini menahannya di ruang kerja lebih dari perkiraannya. Benar-benar gila. Raveena mulai membaca bagian atas dokumen tersebut dengan serius. Matanya menyipit membaca bagian akhir dari isi dokumen. Giginya bergemeletuk hingga jemari tangannya hampir memutih karena terlalu keras mengepal.

PAGE SCANDAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang