Lembar Keempat

237 87 271
                                    

DS/JKT/P005
PETASA OF SCANDALS
www.petasaofscandals.com
Bagian kelima | Page 05

✪⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘✪

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YASHH!!
KAWAL PAGE SCANDAL SAMPAI TAMAT.

Menjadi dewasa sangat menyenangkan jika tidak ada tantangan dan rintangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi dewasa sangat menyenangkan jika tidak ada tantangan dan rintangan.
Jennara Prameswary
•••

"Senangnya dalam hati."

"HEYY!!"

"Bila beristri dua."

"Hobah!"

"Oh, seperti...."

"JUNEDDDDDD!!!!"

Lenggokan pinggang Junaedi terhenti karena teriakan seorang gadis di depan pintu kelas. Wajahnya memerah menahan amarah, sontak saja Juanedi tertawa melihatnya. Namun, hanya dengan sekali sentakan, Junaedi terjatuh. Tendangan kecil di tulang kering kakinya dijadikan sasaran.

"Apaan sih, Ra? ganggu aja lo!"

"Teater anjing! dicariin Melisa juga, kaya tai banget lo nyusahin gue," ketus Aurora, melirik sinis Junaedi. Anak-anak yang baru saja bernyanyi dan bergoyang dengan Junaedi mundur. Amukan Aurora sudah begitu nyaring. Mereka takut, tentu saja.

"Ada apaan, Ra?"

Tanya seorang laki-laki sambil merangkul bahu Aurora, suaranya lembut dan syahdu. Siapapun yang mendengar pasti terlena. Aurora mendengus kesal, melempar tangan yang menempel dipundaknya.

"Gausah deket-deket lo bangsat. Bau playboy," sarkas Aurora mengambil parfum di saku dan menyemprot ke bahunya. Beberapa orang tertawa menyaksikan hal tersebut.

"Sini deh Ja, lo deket sama gue aja," tawar Junaedi dengan menggoda. Aurora kembali mengalihkan tatapan sinisnya kepada Junaedi. Dengan sengaja Auroa menyemprot Junaedi dengan parfumnya.

"AHHHH! AURORA CABE LO!"

"APA HAH? GAUSAH GANGGU EJA ANJING DIA PUNYA GUE! PERGI LO JUNED TAI!"

Laki-laki bernama Raedja, hanya menggeleng melihat tingkah kekasih dan temannya. Irawan yang memperhatikan dari belakang mulai mendekati Eja lalu menepuk bahunya

"Wassap bro," sapa Irawan dengan gaya khas mereka ketika bertemu dan tepukan aneh yang dibalas tak kalah menarik oleh Eja.

"Jun dan Rora nggak bisa amat dah kalo satu frame," keluh Eja, memperhatikan keduanya yang sudah saling menarik rambut satu sama lain.

"Tarik dah cewek lo, Junaedi biar gue yang urus," ujar Irawan kepada Eja.

Eja mengangguk. Irawan berjalan mendekati Irawan dan mencoba memisahkan keduanya dengan menarik kerah Junaedi. Eja pun demikian, menarik lembut lengan Aurora.

PAGE SCANDAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang