Lembar Ketujuh

196 79 275
                                    

DS/JKT/P008
PETASA OF SCANDALS
www.petasaofscandals.com
Bagian kedelapan | Page 08

✪⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘✪

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YASHH!!
KAWAL PAGE SCANDAL SAMPAI TAMAT.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YASHH!!KAWAL PAGE SCANDAL SAMPAI TAMAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku adalah pemain yang akan bermain apabila dipermainkan.
Roseanna Danika
•••

Terik matahari menyelimuti langit Jakarta pada tengah hari. Gumpalan kapas putih menutup sinar yang mengintip malu-malu pada celah kosong. Angin tanpa permisi ikut menari di udara menyapa dedaunan hingga menciptakan alunan nada yang menenangkan. Gemerisik terasa nyaman.

Terpaannya jatuh pada paras cantik Rosé tanpa riasan. Tatapannya lurus disatu garis memperhatikan dengan seksama setiap orang yang berlalu lalang didepan gedung Lembaga Permasyarakatan. Ramai sekali.

Siang ini Rosé tidak mengikuti kegiatan pembelajaran tanpa sepengetahuan siapapun. Ketika izin untuk pergi ke toilet, dia melarikan diri lewat jendela UKS yang berada di lantai 2. Turun melewati atap hingga berhenti di air pancur tempat motornya di parkirkan. Menerobos kembali pintu gerbang kecil disamping gerbang utama hingga runtuh. Namun, akhirnya Rosé sampai di Lapas Cipinang.

Setelah melakukan pendaftaran dan pengecekan gadis cantik dengan cardigan kelabu duduk di bangku panjang yang tersedia di dekat taman kecil. Menunggu seseorang yang akan dijenguknya. Daffriel.

Pandangan Rose mulai menjelajah lapas. Di sudut kantin banyak pemuda yang sedang menyantap hidangan, tidak banyak juga yang sedang mengangkat piring-piring kotor dan diletakkan ke wastafel. Dibagian lain, sepasang kekasih saling berpelukan untuk melepas rindu. Mereka yang tengah mengobrol santai, saling bekerjasama mencari pundi-pundi uang. Kesempatan amat gemilang ketika banyak pengunjung yang hadir.

"Lihat apaan?"

Gema suara Daffriel menyambut telinga Rose. Sempat tersentak namun dapat dinetralisir kembali. Mereka saling membalas senyum dan mengulurkan tangan untuk sekedar memeluk sebagai salam pertemuan.

"Mau tau amat lo," jawab Rose dengan jenaka, hal tersebut membuat Daffriel gemas lalu menoyor kepala Rose pelan. "Yee, pea."

"Makin gagah aja lo, Daf. Nggak mau pulang dong, nyaman ya disini?" ledek Rosé memperhatikan bentuk tubuh Daffriel yang terpahat amat hebat dari terakhir kali mereka bertemu.

"Sialan lo Danika. Asoy lah, bawa apaan tuh?" tanya Daffriel mengalihkan pandangan kearah kaki Rosé, tersedia 2 paperbag berwarna. Dengan cekat, Daffriel mengambilnya lalu duduk di sebelah Rosé.

PAGE SCANDAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang