3. Upacara

45 25 0
                                    

Nutrisari seger deh kayaknya . . .

***

"Sasuke episode kemaren, ganteng banget gila."

"Iyaa, bener, gua aja sampe teriak-teriak." Dania membalas perkataan Felisa heboh.

Kenalin, ini Dania. Sahabat Felisa. Sifatnya sebelas duabelas kayak Felisa. Nyambung kalo diajak ngobrol, walaupun kadang eror juga sih.

"Gue juga suka sama dia. Apalagi kalau dia lagi ngeluarin jurus seribu bayangan," sambung Karin sok tahu.

"Hah?"

Felisa dan Dania saling memandang. Melihat ke sebelah kanan tempat Karin berdiri.

"Sasuke emang punya jurus seribu bayangan?" tanya Felisa pada Dania.

Dania menoleh pada Felisa dan menggeleng. "Jurus baru kali. Baru belajar sama Naruto."

"Lo tau dari mana, Rin?" tanya Felisa pada Karin.

"Em. Setau gue sih gitu. Nggak tau juga soalnya gue ngarang," jawab Karin tanpa rasa bersalah. Ia merapikan dasinya dan kembali memandang ke depan.

Nah, ini Karin. Di antara mereka bertiga, dia yang paling lemot. Nggak tau apa-apa yang penting ikut nimbrung. Harus sabar sih kalo ngobrol sama dia. Dia penyuka drama Thailand.

Mereka bertiga udah temenan dari kelas 10 dulu. Sebenarnya ada satu lagi.

Sama-sama kpopers. Awalnya yang suka Korea cuma Felisa. Tapi ya biasalah, kalo sahabatan, satu suka ya suka semua.

Perlu diketahui juga, bahwa Felisa adalah yang paling tua dibanding Dania dan Karin. Bisa dibilang juga, paling dewasa, kadang.

Posisi mereka saat ini sedang persiapan upacara hari senin. Seperti biasa, DaKaPel selalu baris berjejer. Dan barisan mereka pasti paling belakang.

(DaKaPel= Dania, Karin, Pelisa)

Di lapangan sekarang, masih cukup gaduh. Karena banyak kelas yang belum berbaris rapi. Dan petugas upacara pun masih gladi bersih mengibarkan bendera.

Felisa dan Dania menepuk dahinya bersamaan. Menyesal telah penasaran dengan perkataan Karin.

"Temen lo tuh," kata Felisa menunjuk Karin dengan dagunya.

Dania melipat tangannya di dada. "Idih. Sory, bukan temen gue."

Karin yang mendengarnya pun menoleh. "Gitu banget. Kan gue nggak tau," ketusnya. Lemot bukan berarti bego ya. Cuma loading-nya aja yang lama.

"Yaudah iya," kata Dania dan Felisa kompak.

"Ciee .. Kompak, udah kek lesbi aja."

Felisa dan Dania saling memandang jijik satu sama lain.

"Dih gaje lo," ucap Dania pada Karin.

"Ini nih, kebanyakan nonton LGBT," sambung Felisa.

"Gue nonton doang. Kaga dukung." Karin membela diri.

KITA JODOH GAK SIH?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang