LABRYNTHINE 13
Faktanya, Senja lebih indah dari Fajar
Sama seperti fakta, perpisahan lebih melekat dari pertemuan, karena setiap luka akan selalu teringat, meski telah berlalu lama𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Ketzia adalah anggota OSIS Cakrawala, itu yang Shenora tangkap ketika menemani gadis itu ke ruang OSIS, mengambil novel milik gadis itu yang tertinggal di sana. Sama seperti Owen yang merupakan anggota OSIS, tepatnya wakil ketua OSIS.
Dan setelah mengambil novel Ketzia, barulah mereka pergi ke kantin.
Ketzia meletakkan dua susu kotak berbeda rasa, strawberry dan cokelat. Gadis itu mengambil rasa strawberry dan meminumnya beberapa teguk.
"Aku baru tau kamu anak OSIS," ujar Shenora mengambil susu cokelatnya.
Ketzia mendengus. "Gue jadi masuk OSIS karena jebakan Kak Naka bangsat," sungut gadis itu.
Alis Shenora menukik. Ia meminum susu cokelatnya lalu bertanya setelahnya. "Jebakan gimana?"
"Dia ngomong sama kakek, kalau gue ada daftar OSIS, kan sialan. Udah tau kakek gimana orangnya." Ketzia mencebik kesal. "Padahal gue gada niatan ikut ginian."
Shenora tertawa lalu menepuk bahu Ketzia beberapa kali. Bentuk penyemangatan darinya.
Ketzia menghela napasnya. "I'm oke. I'm strong," gumamnya kembali meminum susu rasa strawberry-nya dengan rakus. Lalu tersedak, sangat mendengar ucapan Shenora. Gadis itu menatap Shenora aneh. "Hah?"
"Aku pengen kerja part time," ulang Shenora.
"Buat apaan?" tanya Shenora. "Gue jamin, kalau Reizo tau, gak bakal lo diizinin," lanjutnya.
"Ya udah, jangan sampai Reize tahu," ucap Shenora.
Ketzia mendengus. "Gali kuburan sendiri lo?" tanyanya terdengar sarkas.
Shenora menghela napasnya. Ia memainkan sedotan kecil yang tertancap di kotak susu cokelatnya. "Zi, aku gak enak semua kebutuhan aku dari uang Reize," lirihnya. Shenora merasa, ia butuh mandiri dan menghidupi dirinya sendiri.
"Dih, kalau gue jadi lo, bah udah gue peras tuh anak," ucap Ketzia meminum susunya. Gadis itu mendengus melihat tatapan tak suka Shenora. "Kek yang lo bilang, Reizo bahkan nyuruh lo manfaatin dia, gue yakin ada tujuan kenapa tuh anak nyuruh."
Ketzia tahu bagaimana tabiat-tabiat para cowok. Dan ia paham bagaimana sifat Reizo. Gadis itu yakin, Reizo melakukan itu karena ingin Shenora bergantung padanya.
Ketzia menggigit pelan lidahnya. "Lo serius? Reizo ngamuk serem loh. Tuh anak tempramen, Shei."
Entah mengapa, ucapan Ketzia terdengar seperti menakut-nakutinya, membuat Shenora mengulum senyum gelinya. "Aku udah pikirin dari dua hari lalu tau," ucap Shenora memberitahu.
Ketzia mengigit sedotan susunya. Ia menatap Shenora lekat. "Lo beneran serius? Yakin?"
Shenora mengangguk cepat. " Iya, Zia mau bantuin?"
Ketzia melipat kedua tangannya. Walau ragu, ia tetap mengangguk pelan. "Oke, tapi kalau Reizo ngamuk, gue gak ikutan."
"Tenang aja," ucap Shenora yang dibalas anggukan Ketzia.
Shenora meminum susu cokelatnya beberapa teguk. Netranya berputar di seluruh kantin, lalu terhenti saat melihat sosok Degav yang terlihat menatapnya permusuhan, sama seperti tatapan kemarin. Shenora rasa cowok itu dendam dengan kejadian di depan lab bahasa tempo hari. Gadis itu lantas terlonjak kecil ketika seseorang menepuk pelan puncak kepalanya. Ia mendongak dan mendapati Reizo, Owen, dan Agas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟𝗔𝗕𝗥𝗬𝗡𝗧𝗛𝗜𝗡𝗘 [New Version]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Kenyataan buruk Reizo adalah ketika Shenora hilang dari teritorinya. Entah kemana, tak ada kabar sedikit pun. Sampai ia tahu dimana Shenora, tapi lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa Shenora kehilangan ingatan...