LABRYNTHINE 14
Aku tidak ingin menjadi seperti anggrek yang hidup menumpang, atau seperti benalu yang hidup merugikan.
𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Hari Kamis sekolah tiba-tiba dipulangkan lebih awal, tepatnya pukul 12 siang, dua jam lebih awal, rupanya karena semua guru dan staf sekolah akan mengadakan rapat.
Shenora berniat sepulang sekolah ia akan mencari pekerjaan part time, tentu bersama Seena. Ia tinggal meminta izin Reizo untuk pulang telat, dengan alasan belajar bersama Ketzia. Namun nyatanya, membohongi Reizo tak semudah bayangan Shenora. Tatapan intimidasi cowok itu mampu membuyarkan rangkaian alur kebohongan yang sudah ia rancang.
Setelah merasa terintimidasi hampir 15 menit, Shenora akhirnya mendapatkan kepercayaan dan izin dari cowok itu.
Seolah sedang hari keberuntungan, Shenora mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan di sebuah kafe yang mungkin sedikit jauh dari sekolah maupun apartemen Reizo. Untuk sampai membutuhkan 40-an menit menggunakan angkutan umum. Dan hari ini adalah pertama kalinya masuk kerja.
Shenora mendapatkan shift dari pulang sekolah sampai malam, mungkin sekitar pukul delapan malam. Shenora bersyukur, setidaknya ia bisa mendapatkan uang dan tidak menjadi anggrek atau bahkan benalu dalam kehidupan Reizo.
Hari pertamanya cukup berjalan baik, bahkan ia mendapatkan teman baru, gadis cantik dan ceria bernama Elyora.
Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, Shenora pun bergegas berganti baju dan membereskan barang-barangnya lalu segera pulang.
"Mau pulang, Shei?"
Shenora menoleh dan menemukan Elyora yang bersandar di kusen pintu. Gadis itu mengangguk. "Kamu?"
"Gue mau lembur, lagipula besok Sabtu," jawab Elyora mengencangkan kuciran kudanya yang sedikit mengendor. "Dah sono balik, keburu malem."
"Perasaan ini udah malem," sahut Shenora menatap aneh temannya itu.
Elyora berdecak gemas. "Maksudnya keburu larut malem, bocah."
Shenora memberengut kesal. Padahal ia dan Elyora hanya berbeda dua bulan, walau secara fisik memang ia lebih pendek, sebatas telinga gadis itu.
"Aku duluan, bye El!!" Shenora berlalu keluar, samar-samar ia bisa mendengar teriakan Elyora yang terdengar, "inget pesan gue, kalau dikasih permen orang jangan mau".
Setelah 40 menit, Shenora sampai di apartemennya. Betapa terkejutnya gadis itu saat membuka pintu apartemen dan mendapati Reizo duduk di sofa, menatapnya lurus dan datar.
"Reize," cicit Shenora. Ia menelan ludah kuat, jari kelingkingnya saling terkait. "Udah lama?"
"Belum," sahut cowok itu. Belum enam jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟𝗔𝗕𝗥𝗬𝗡𝗧𝗛𝗜𝗡𝗘 [New Version]
Ficção Adolescente[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Kenyataan buruk Reizo adalah ketika Shenora hilang dari teritorinya. Entah kemana, tak ada kabar sedikit pun. Sampai ia tahu dimana Shenora, tapi lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa Shenora kehilangan ingatan...