— LABRYNTHINE —
Tak semua hal bisa kubagi dengan orang lain.
Ada banyak hal, yang cukup hanya diriku dan Tuhan yang tau.𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Shenora harap semua akan kembali baik-baik saja setelah ia bangun tidur. Maksudnya, tak ada atmosphere canggung dan dingin antara dirinya dan Reizo. Harapan tetap saja harapan, Reizo masih terasa dingin untuk Shenora.
Shenora menjatuhkan keningnya di meja kantin. Ketzia menghela napasnya melihat sikap menyedihkan temannya itu. Bukankah, ia sudah pernah memperingatkan, marahnya Reizo itu menakutkan?
"Terus sekarang gimana?" tanya Ketzia. Ia memotong somaynya kecil-kecil, lalu memakannya.
"Aku gak tau," gumam Shenora. Tatapannya turun pada somaynya. "Kenapa Reize gak ngerti sih?"
"Lo juga gak ngerti," sahut Ketzia, lalu menghela napasnya panjang. "Lo amnesia, bukan berarti jadi bego."
Alis Shenora menukik, bibirnya mencebik sebelum melengos. Kenapa ia yang tidak mengerti? Bukankah, Reizo yang egois? Ia hanya ingin mandiri dan bisa bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
"Shei, masa lo gak ngeh sih?" gemas Ketzia. Padahal terlihat jelas, bagaimana perlakuan dan kata-kata Reizo, yang menyuruh Shenora bergantung pada cowok itu.
"Ngeh apa?"
"Kalau gini mah, lebih baik gue hadepin sikap lenjeh Naka," gumam Ketzia. Netranya menoleh pada pintu kantin. Keningnya mengeryit melihat Nayaka, Owen, dan Agas, tanpa Reizo. "Gada cowok lo."
"Terus?"
Ketzia merapatkan bibirnya, dan mengedik ke arah pintu kantin. "Gak mau samperin?"
"Aku aja gak tau dia di mana," ucap Shenora pelan, lalu memasukkan somay yang sudah dipotong menjadi dua ke dalam mulut.
"Ya, dicari, Shei. Ih gemes, pengen gue tabok lo." Ketzia menatap greget ke arah Shenora.
Shenora tersenyum meringis. Ia lantas beranjak tanpa menghabiskan somaynya. Sebelum benar-benar berlalu, ia mengambil susu cokelatnya, yang terletak di atas meja.
Shenora memegang perut bagian kirinya yang terasa nyeri karena mengundaki banyak tangga hingga kini berakhir di lantai tiga. Kata Nayaka, Reizo pergi ke ruang guru. Benar saja, tiba di lantai atas, ia bisa melihat Reizo yang terlihat sedang berbincang dengan Mr. Ghenova.
Tubuh Shenora tersentak ketika netranya bertemu dengan netra gelap Reizo beberapa detik. Cowok itu kembali berbincang dengan Mr. Ghenova, sebelum terlihat mengangguk sekali dan berbalik melangkah ke arahnya.
"Mau kemana?" tanya cowok itu.
Alis Shenora terangkat sedetik, lalu mencicit pelan, "kamu."
Reizo menaikkan alisnya lalu mendengkus samar. Ia meraih tangan Shenora, kemudian menariknya, bersama menuruni tangga ke lantai dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟𝗔𝗕𝗥𝗬𝗡𝗧𝗛𝗜𝗡𝗘 [New Version]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Kenyataan buruk Reizo adalah ketika Shenora hilang dari teritorinya. Entah kemana, tak ada kabar sedikit pun. Sampai ia tahu dimana Shenora, tapi lagi-lagi ia harus menerima kenyataan bahwa Shenora kehilangan ingatan...