Jujur atau Bohong

775 105 26
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran


Happy reading




Sasuke harus menelan pil pahit saat Naruto menggandeng tangan Rias dan membawanya pergi menjauhi ruang pesta. Naruto dan Rias pergi ke suatu tempat. Sasuke tidak diam saja. Ia mengikuti mereka hingga langkah Sasuke harus terhenti karena beberapa prajurit melarangnya untuk masuk.

"Maafkan kami, putri. Anda tidak bisa masuk," kata prajurit 1.

"Kenapa? Apa ada hal pribadi yang begitu rahasia yang sedang Pangeran Mahkota Naruto lakukan sehingga aku tidak bisa masuk?" tanya Sasuke heran dan kesal.

"Sekali lagi mohon maaf, tuan putri. Lebih baik tuan putri pergi. Kami bertugas untuk menjaga tempat ini. Tak ada seorangpun yang boleh masuk. Yang Mulia Raja Minato dan ratu juga tidak boleh masuk," jelas prajurit 2.

"Apa?" Sasuke mengernyitkan alisnya.

"Benar, putri. Lebih baik anda pergi," usir prajurit 1.

Sasuke tersenyum sinis. "Baiklah, tapi sebelum aku pergi, lihat mataku," pinta Sasuke kepada kedua prajurit pengawal itu.

Kedua pengawal itu melihat mata Sasuke yang sudah berubah warna menjadi berwarna merah.

Brukh. Kedua pengawal tersebut pingsan.

"Aku tidak tahu apa rencana si dobe. Yang pasti aku sangat penasaran. Bukan aku cemburu, aku hanya..hanya ingin tahu saja," gumam Sasuke berjalan mencari keberadaan Naruto dan Rias melewati taman istana dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang. "Mereka ada di mana sih?"

Krusuk krusuk. Terdengar suara sesuatu. Spontan Sasuke langsung sembunyi di balik pohon besar yang ada di sampingnya.

Tampak Naruto sedang berdiri menatap Rias dengan tatapan yang intens. Tangannya memegang tangan Rias.

'Apa yang sedang si dobe itu lakukan? Aku harus mendengar apa yang ia bicarakan dengan si merah itu,' suara hati Sasuke.

"Putri Mahkota Rias, kau sangat cantik. Aku terpesona melihatmu. Kau telah mencuri hatiku dari pertama kali aku melihatmu," kata Naruto memuji Rias. Tangan kanannya membelai surai merah Rias yang terurai.

Rias tersenyum mendengar pujian dari sang pangeran mahkota Namikaze.

'Tunggu! Apa aku salah dengar? Si dobe memuji Rias dan mengatakan bahwa Rias telah mencuri hatinya?' suara hati Sasuke. Ia terus memasang telinganya.

"Mencuri hatimu? Tapi.. Aku dengar kalau Pangeran Mahkota mempunyai hubungan dekat dengan Putri Sasuke?" tanya Rias meminta kepastian.

"Apa? Itu tidak benar, Putri Mahkota Rias. Mana mungkin aku punya hubungan dekat dengan putri pemarah itu. Sangat mustahil dan tidak masuk akal," sanggah Naruto. Ia mengibaskan tangannya.

'Eh? Si dobe barusan bicara apa? Apa telingaku bermasalah?' suara hati Sasuke. Tidak mengerti.

Rias tersenyum. "Benarkah? Pangeran Mahkota Naruto tidak menyukai Putri Sasuke? Aku tidak percaya. Pangeran Mahkota bilang kalau aku sudah mencuri hatiku tapi aku tidak yakin dengan ucapan dari Pangeran mahkota. Anda pasti merayuku," ungkap Rias, pura - pura merajuk. Ia berdiri membelakangi Naruto.

Cinta dan Perjuangan(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang