Ungkapan Cinta Sang Putri

816 91 7
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor dan terinspirasi dari berbagai macam film
Genre : kerajaan, fantasi, cinta
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir, typo bertebaran


Happy reading


Karena gadis yang Naruto sukai tidak ada di manapun, maka ia pergi menuju kamar peristirahatannya. Tanpa ragu ia mengetuk pintu kamar peristirahatan sang putri.

Tok tok tok. Suara ketukan pintu.

Set. Seorang gadis bersurai merah muncul dan membuka pintu. "Pa-Pangeran Mahkota Naruto?"

"Iya, Karin. Putri Sasuke ada kan?" tanya Naruto. "Tolong katakan padanya kalau aku ingin bertemu dengannya sekarang. Ini sangat penting, Karin."

Karin menghela nafas lalu ia membalikkan badannya setelah menjawab baik kepada Naruto. Ia takut Sasuke semakin merasa sedih.

"Ada apa, Karin?" tanya Sasuke sudah mengenakan setelan pakaian laki - laki.

"Putri Sasuke?" Karin mengernyitkan alisnya. "Apa yang tuan putri kenakan? Mengapa tuan putri memakai pakaian laki - laki seperti itu?"

Sasuke berjalan melewati Karin lalu menepak pundaknya. "Sedang ingin bernostalgia. Kalau bisa sih aku ingin jadi laki - laki. Aku harus bicara dengan si bodoh itu sebagai sesama laki - laki. Hn?" Sasuke tersenyum lalu meninggalkan kamarnya dan menutup pintu.

"Tuan putri.. " Karin merasa jika senyuman Sasuke adalah senyuman yang menyembunyikan perasaan sakit hatinya akan rasa kecewa terhadap sang pangeran yang selama ini ia sukai. 'Aku harap tidak akan terjadi sesuatu yang buruk pada Putri Sasuke,' suara hati Karin.

Naruto menoleh saat Sasuke memanggil namanya. Hanya nama tanpa gelar pangeran mahkota. "Naruto."

"Ah, Putri Sasuke..?" Naruto terkejut ketika melihat penampilan Sasuke yang berbeda. Tidak lagi mengenakan gaun. Padahal tadi gadis raven itu sudah berdandan tapi Naruto sama sekali tak meliriknya. "Kenapa kau memakai baju laki - laki?" Naruto mengernyitkan alisnya.

Sasuke bersidekap tangan. "Memangnya kenapa? Kita kan hanya bicara. Apa salah aku pakai baju ini? Lagipula.. " Sasuke menggantung perkataannya dan berjalan melewati Naruto agar mereka meninggalkan kamar peristirahatannya. "..ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu sebagai seorang Uchiha Sasuke bukan Putri Uchiha Sasuke."

Naruto dan Sasuke pun berjalan lalu berhenti dan duduk di sebuah bangku kayu panjang yang di belakangnya terdapat pohon dan air mancur. Belum lagi bulan purnama yang menghiasi langit malam itu. Sungguh malam yang romantis. Sayangnya sang putri salah kostum.

Kedua sejoli itu duduk di bangku panjang itu. Naruto duduk menempel tapi Sasuke menjauhinya sehingga ada jarak di antara mereka berdua.

"Kenapa kau duduk jauh dariku, Putri Sasuke?" tanya Naruto heran. Ia menoleh pada Sasuke.

"Panggil aku dengan namaku saja malam ini," kata Sasuke. Ia menatap langit malam yang indah.

Naruto mengendikkan bahunya. "Oke. Sasuke."

Sasuke menoleh pada Naruto. "Apa yang ingin kau bicarakan denganku, Naruto?" tanya Sasuke, serius.

"Eh? A-aku.. " Naruto mendadak merasa gugup. "..tadinya aku mau mengajakmu berdansa, Sasuke, tapi kau tidak pakai gaun. Kenapa pakai baju laki - laki?"

Sasuke tersenyum getir. Adegan Naruto berdansa dengan Rias masih terbayang di benaknya. "Aku hanya ingin menjadi diriku yang dulu. Seorang pemuda bernama Uchiha Sasuke, teman sekaligus rivalmu, Naruto." Ekspresi Sasuke sangat datar.

Cinta dan Perjuangan(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang