11

8 8 1
                                    

"mianhe oppa, mianhe. Hiks..hiks.. aku adik yang bodoh bagimu. Maafkan aku oppa." Batin yerim,
"Oppa.." panggil yerim pelan dengan suara serak Karena banyak menangis.
"Oppaa.. mianhe.." yerim, tahenti meminta maaf walau Yoongi masih dalam keadaan belum sadar.

"Gwenchana.." renjun, berusaha menenangkan yerim, yerim tak henti-henti menangis.
"Gw gabisa maafn diri gw sendiri. Bagaimana bisa dia nyelamatin gw." Yerim. Renjun mengerti perasaan yerim sekarang, yerim tipikal orang yang takut jika seseorang telah menolong dia. Takut, orang itu akan kenapa-kenapa. Yerim tipikal orang yang lebih baik dia yang kena, daripada orang yang disekitarnya.

Tiba-tiba appa jongki menelpon..
"Appa" batin yerim, yerim takut appanya marah. Yerim tidak mengangkatnya. Taehyun, mengambil paksa telpon yerim.
"Yak!" Kesel yerim, Taehyun cuma mengisyaratkan agar yerim diam.

Jongki menelpon kembali yerim, diangkat oleh Taehyun. Jongki bertanya bagaimana kabar Yoongi, Taehyun sudah menjelaskannya. Dan jongki pun mengerti. Ia lebih mengkhawatirkan yerim.

"Appa Lo mau ngmng" Taehyun, memberikan hp yerim.
"Nee, appa?" Yerim, dengan suara pelan serak.
"Sayang, bagaimana?" Jongki,
"Gwenchana appa." Yerim, tatahan ingin menangis.
"Sayang, ini bukan salahmu nak. Taehyun sudah menjelaskannya pada appa. Appa bersyukur bukan kau yang kena." Jongki,
"Tetap saja, oppa terluka karena ku. Ia melindungi ku." Yerim, menangis tidak tahan.
"Sayang, appa akan melakukan hal yg sama jika appa berada disitu. Ia kakakmu sayang, bahkan jika adikmu berada disitu, ia juga akan melindungimu." Jelas jongki.
"Berhentilah menangis nak, dia lelaki. Appa yakin dia baik-baik saja. Appa juga Percaya dokter Jimin pasti melakukan yang terbaik untuk Yoongi." Jongki, jelas.
Dengan berat hati, yerim perlahan berhenti menangis, meski air matanya terus turus. Setidaknya tangisnya tidak sederas tadi.

Mereka masih menunggu kesadaran Yoongi, Taehyun diluar sedang membicarakan kejadian ini semua. Meminta habin Hyung mencari kejadian ini semua, habin pergi dengan renjun. Tadinya akan pergi dengan Taehyun, cuma renjun menghentikannya biarkan renjun dan habin yang mencari. Taehyun menemani yerim. Taehyun tidak akan pernah berani memerintahkan Youngjae, karena Youngjae hak Yoongi.

"Oppaa.." yerim melihat Yoongi sudah Mulai sadar. Lagi-lagi mata yerim berkaca, teringat dengan kejadian itu.
"Oppa, gwenchana?" Yerim dengan suara seraknya.
"Hyung, dia terlalu banyak menangisimu." Jail Taehyun. Yoongi tersenyum.
"Ck!..yak! Kau bilang kau tak takut dunia ini." Yoongi
"Apa adikku merasa bersalah. Hingga menangis sepanjang hari." Goda yoongi.
"Yak! Ini bukan salahmu. Akan lebih salah jika kau yang kena. Hidupku akan dihukum oleh appa." Jelas Yoongi.
"Aku beruntung, bukan kau yang kena. Aku sudah menduganya." Jelas Yoongi,
"Hyung kau sudah tau?" Taehyun,
"Rencana seperti ini mudah ditebak." Yoongi, menyombongkan. Memang rencana seperti itu mudah ditebak oleh Yoongi, yang lebih dulu terjun dalam dunia persadisan.

Meskipun yerim, berhenti menangis tetap saja ia masih merasa bersalah. Seringkali Yoongi beritahu ini bukan salahnya.

Itulah hidup, apalagi kita sebagai CEO, peresuhaan ternama terbesar. Banyak pesaing ingin menghancurkannya. Dan ini hidup yerim, semakin rumit hidupnya saat sudah diangkat sebagai CEO.

Yoongi memilih dirawat dirumah, Jimin juga sudah memberikan obat yang terbaik. Jadi ia mengizinkan Yoongi pulang. Habin telah memberi tahu Yoongi Taehyun dan yerim. Jika orang yang ingin melukai yerim, telah terbunuh. Mereka dibunuh oleh orang yang menyuruhnya, karena mereka gagal melakukan aksinya. Dan itu menjadi susah bagi habin dan renjun untuk mencari siapa yang menyuruhnya.

Yoongi paham, memang sekarang dunia sangat berbeda. Bahkan koruptor pun bisa bersembunyi diwajah orang yang suci. Apalagi mereka, tetapi Yoongi tidak akan tinggal diam. Yoongi akan melakukan apapun untuk menjaga perusahaannya, agar tidak jatuh pada orang yang salah.

BAD GIRL | • Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang