BAD GIRL | • Na Jaemin

21

Inggris.

"Apa kau lapar?" Jungkook, yerim baru bangun dari tidurnya.
Yerim hanya menggeleng saat ditanya ia lapar atau tidak.
"Dimana Ji-Sung?" Yerim, dari tadi tidak melihatnya.
"Ji-Sung sudah berangkat dari tadi." Jungkook, yerim hanya mengangguk.
"Jika kau lapar, turun kebawah." Jungkook, lalu meninggalkan yerim.

"Aku sangat merindukan eomma, appa. Apa mereka baik-baik saja. Tunggu aku eomma, appa." Monolog yerim, ia begitu merindukan mereka. Bahkan ia tidak tau apa yg sedang terjadi dikorea.

Korea...

"Akhirnya aku memegang perusahaan besar ini." Taecyeon, tertawa menang.
"Appa?" Jaemin
"Wae?" Taecyeon.
"Dia ada Inggris." Jaemin.
"Biarkan saja, kau hanya harus mengikuti perintah appa setelah ia kembali." Taecyeon, lalu jaemin mengangguk.

Perusahaan MP Company akhirnya jadi milik Taecyeon, entah bagaimana bisa ini jadi miliknya. Sungguh tidak masuk akal. Taecyeon begitu senang dengan memiliki perusahaan MP Company.

Kita tidak tau apa yang terjadi pada owner pertama, pemilik perusahaan MP Company yg asli. Bagaimana kabar dirinya, kita semua tidak ada yang tahu. Hanya Taecyeon yang tahu. Dia benar-benar iblis, apapun ia lakukan demi merebut perusahaan jongki.

"Oppa" Yeri
"Wae?" Taehyung
"Aku mengkhawatirkan keluarga company." Yeri,
"Aku tahu. Tunggu mereka kembali." Taehyung.
Apapun yang terjadi taehyung akan selalu membantu MP company, bagaimana pun perusahaan tersebut banyak sekali membantu perusahaan Aereo Grup. 

Jimin, Yoongi dan yg lain-lain. Tengah perjalan menuju Inggris. Mereka masih dalam perjalanan. Jungkook sengaja tidak memberi tahu yerim, tentang Yoongi ikut pergi ke Inggris.

"Yerim-ahh ayo turun, untuk makan malam." Hoseok, memanggil yerim. Yerim turun dengan melewati anak tangga dengan pelan. Perasaan ia sedikit gugup.
"Ayo makan." Jungkook, yerim duduk. Ia memakan yang dihidangkan oleh keluarga Jung. Makanan Inggris yang sangat enak.

Selesai makan Jungkook meminta yerim untuk berada diruang tamu, menunggu seseorang untuk datang. Yerim sempat berpikir, apakah Yoongi akan datang. Namun, yerim tepis. Bukankah perjanjian awal yang datang hanya seorang bukti untuknya.

"Itu mereka sudah datang. Biar aku saja yang sambut mereka." Hoseok, lalu pergi ke pintu depan.
"Ohh ahjuma" Hoseok, ia salam terhadap yeobeen.
Yerim sempat mendengar ketika Hoseok, berbicara "ahjuma"

"Eomma" didalam hatinya,
"Apakah eomma disini."
"Yoongi oppa pasti ikut."
"Apakah appa juga ada"
"Apakah mereka ingin menjemputku."
"Apa Ji-Sung gagal."

Pikiran yerim beradu, keringat dipelipisnya bercucuran karena takut dan cemas. Bahkan ia meremas ujung roknya. Jungkook yg melihatnya ia tau jika yerim sedang berada dirasa takut dan cemas, dengn cepat Jungkook pindah duduk kesebelah yerim.

"Ayo masuk." Hoseok, mereka masuk. Jantung yerim berdetak semakin cepat, ia merasa takut.
"Kalian sudah datang."Jungkook, yerim tidak berani menatap mereka. Walaupun ingin sekali yerim meliht siapa yg datang. Hoseok merhatikan yerim, jika ia sedang takut.
"Kau menakutinya Hyung." Hoseok, saat Hoseok berbica Mata yerim melotot. Apakah Yoongi disini. Ia benar-benar tidak berani melihat mereka. Ji-Sung mendekat kearah yerim.

"Noona, lihatlah. Ada eomma disini." Ji-Sung, memegeng tangan yerim yang kini sangat dingin. Yerim sudah berkaca-kaca.
"Noona, tak apa. Hyung tidak akan memarahimu." Ji-Sung. Dengan perlahan yerim mengangkat wajahnya. Dan melihat bagaimana kondisi eommanya, eommanya hanya tersenyum bahagia melihat anaknya baik-baik saja. Bahkan kini air mata yerim tidak bisa lagi ditahan.

Ji-Sung menarik yerim untuk mendekat ke eommanya. Dengan cepat yerim memeluk eommanya, ia begitu sangat merindukan eommanya.
"Eo...eooommaaa" yerim, menangis dengan deras. Bahkan yeobeen tidak bisa menahan lagi. Yoongi yang disamping ia juga tidak tahan.
Yerim menangis dengan terisak-isak, ia sangat merindukan eommanya.
"Noona, Untuk saat ini eomma tidak bisa bicara." Ji-Sung, yerim membulatkan matanya. Begitu bertemu dengan org yang ia rindukan. Org tersebut sedang mengalami kesusahan. Apa yg terjadi pada eommanya. Yerim terus memeluk eommanya.

"Biarkan eommamu istrihat. Kau bisa menemuinya lagi nanti pagi." Jimin, bagaimana pun eomma yeobeen butuh waktu untuk istirahat apalgi setelah melakukan perjalan dari Korea ke Inggris. Sekarang yeobeen tengah istirahat.
"Noona, ayo ikut kami." Ji-Sung, ingin membawa yerim untuk berkumpul dengn Hyung-hyungnya.

Yerim berpas-pasan dengan Yoongi, mereka semua mengerti. Hoseok, Jimin, Ji-Sung dan Jungkook meninggalkan mereka berdua. Untuk berbicara. Yerim menunduk karena ia tidak tau harus berbuat apa. Terkahir kalinya bertemu yoongi, Yoongi sangat marah.

"Apa kau baik-baik saja?" Yoongi, ia tak tahan dengan adiknya. Begitu bersalahnya ia pada adiknya.
Yerim hanya mengangguk, dengan cepat Yoongi menarik adiknya kedalam pelukannya.
"Mianhe..." "Mianhe..." "Mianhee..." Tak henti-hentinya Yoongi meminta maaf pada yerim. Yerim mebals pelukan kakanya. Kini ia kembali menangis.
"Ani, oppa tidak salah. Aku yg salah, mianhe oppa.." yerim, tangis mereka tidak tertahan lagi. Yoongi melepas pelukannya.

"Aku mendengar jika kau sakit, bukankah aku sangat bodoh tidak tau adikku sedang sakit." Yoongi, sambil mengelus rambut yerim.
"Aku sudah sembuh oppa." Yerim, tersenyum.
"Bagaimana pun kau melewatinya dengan sendiri. Maafkan aku yg slalu telat mengetahui yg sebenarnya." Yoongi, ia benar-benar merasa bersalah.
"Dimana appa?" Yerim,
"Mengapa kau menanyakannya." Yoongi, dengan muka yg kesal.
"Apa kau tau apa yg terjadi pada eomma?" Yoongi, lalu Yoongi menceritakannya tentang keadaan eommanya. Bahkan tentang appanya yg meminta hak CEO kembali.

"Oppa, appa tidak akan melakukan kekerasan itu pada eomma." Yerim,
"Aku yakin." Yerim,
"Bagaimana bisa kau masih membelanya." Yoongi, tidak habis pikir yerim malah membela iblis seperti appanya yg tidak tanggung jawab.