05

21.8K 2K 7
                                    

Semoga suka

Dan

Selamat membaca!







Hari ini adalah hari terakhir Jeno dan Jaemin izin tidak masuk sekolah. Badan Jaemin juga sudah kembali pulih, Jeno juga sudah selesai masa Rut kemarin.

"Jen..." panggil Jaemin.

"Apa?" tanya Jeno.

"Tidak papa, tidak jadi...hehe" jawab Jaemin sedikit terkekeh lalu diam.

Mereka ada di ruang tengah btw.

"Apa ketika gerhana bulan merah nanti, cinta ku akan tergantikan oleh cinta Renjun?" tanya Jaemin setelah lama terdiam.

"Aku tidak tahu, kata Daddy...  lambang kami King dan Queen akan tercetak saat bulan tepat berada di atas, rasanya seperti terbakar" kata Jeno.

"Jen, aku mencintaimu" lirih Jaemin.

Jeno tersenyum "Aku juga mencintaimu Jaemin-ah" balas Jeno.

"Aku masih bingung, kenapa ibu mu menyuruh mu mengaku sebagai Beta" bingung Jeno.

"Aku pun tidak tahu" kata Jaemin.

"Na, ibu mu Beta kan?" tanya Jeno di balas anggukan oleh Jaemin.

"Ayah mu? Alpha atau Beta?" tanya Jeno.

"Eomma tak pernah bercerita kepada ku tentang Appa, tapi jika aku Omega seharusnya Appa seorang Alpha" jawab Jaemin.

"Tapi Na, pasangan Beta-Alpha kemungkinan memiliki seorang anak Omega sangat langka" kata Jeno.

Jaemin terdiam.

"Memang langka, tapi bukan tidak mungkin kan?"

Iya juga, memang langka tapi bukan berarti tidak bisa memiliki seorang anak Omega.

"Tapi Na, jikalau Appa mu itu seorang Beta, pasti kau akan Beta, tapi nyatanya kau Omega, dan ibu mu menyuruh mu mengaku sebagai Beta, sungguh keluarga mu sangat rumit" ucap Jeno sedikit kesal membuat Jaemin terkekeh.

"Kau saja bingung apalagi aku" kata Jaemin.

"Jeno, kapan kita pulang?" tanya Jaemin.

"Nanti, jam 11 siang" jawab Jeno.

"Aku ketinggalan banyak pelajaran gara gara kau"  ketus Jaemin.

"Hehehe, aku juga tertinggal sayang, lagi pula hanya 4 hari kan" kata Jeno.

"Yayaya terserah dirimu" Jaemin bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?" tanya Jeno.

"Ke kamar" jawab Jaemin.

"Ikuttt" Jeno pun menyusul Jaemin.


****


Di sekolah, Renjun dan Haechan sedang duduk berdua di kantin, saat ini jam istirahat.

"Njun, lo tahu Jeno sama Jaemin kemana?" tanya Haechan.

"Chan, lo udah nanyain itu setiap hari, dan jawaban gue ya tetep  sama, gak tahu" geram Renjun.

"Hehehe, kan siapa tahu" cengir Haechan.

Selama 4 hari ini, Haechan terus saja menanyakan tentang nomin, sampai sampai Renjun pusing mendengar nya. Kenapa juga dia tidak tanya pacarnya saja.

"Kenapa lo gak tanya Mark hyung aja sih?" tanya Renjun.

"Sudah, dia juga tidak tahu" jawab Haechan.

"Mark yang kakaknya aja tidak tahu apalagi gue!!" kesal Renjun.

"Ya kan lo Queen Omega, lo pasti bisa merasakan keberadaan mate lo kan, si King Alpha itu, bukannya itu salah satu kelebihan lo?" tanya Haechan.

Renjun terdiam, kelebihan ya?, selama ini dia tidak pernah merasakan apapun, berbeda dengan Jeno yang kelebihan kelebihan nya mulai muncul saat remaja bersamaan dengan perubahan fisik nya.

"Njun, kok bengong?"

"Oh hah? ya ? apa?"

"Lo ada masalah?" tanya Haechan.

Renjun menggeleng kecil.

"Lo gak pinter bohong Renjun" kesal Haechan.

Renjun menunduk.

"Chan, karena lo tunangan Mark hyung, pasti lo bakalan ada di saat pelantikan King & Queen bulan depan kan?" tanya Renjun.

Haechan mengangguk.

"Memangnya kenapa?" tanya Haechan.

Renjun pun menceritakan semuanya pada Haechan.

"Setengahnya gue udah tahu dari Mark hyung, gue sebenarnya juga merasakan hal yang janggal, kemarin juga Hendery hyung bilang seharusnya lo udah mengalami tanda tanda seorang Queen sejak umur 13 tahun, dan dia bilang kalau bisa saja lo punya saudara lain" kata Haechan.

"Maksudnya?" tanya Renjun.

"Lo bukan Queen Omega, tapi mungkin saudara lo, selain Dejun hyung dan Shotaro" jawab Haechan.

Renjun terkejut, saudara? tapi seingatnya sang ibu tak pernah mengandung.

"Chan, tapi King dan Queen itu harus lahir di tahun yang sama, dan hanya gue yang lahir di tahun yang sama dengan Jeno" kata Renjun.

"Di hanya pemikiran Hendery hyung, gaimana kalau ternyata lo punya saudara kembar?" tebak Haechan.

"Gak mungkin Chan, kalau gue punya pasti mama papa sudah tahu dan tidak akan ikut bingung" jawab Renjun.

Haechan diam, benar juga yang di katakan Renjun. Kalau Renjun memiliki saudara kembar, bukankah seharusnya kedua orang tuanya sudah tahu dan tidak ikut bingung?.

"Hei!! pada ngomongin apa nih?" tanya seseorang yang baru saja duduk.

"Yangyang lo ngagetin gue anjing!!" umpat Haechan.

Moon Yangyang, satu angkatan dengan mereka namun berbeda kelas. Yangyang tertawa melihat wajah kesal Haechan dan Renjun.

"Tumben lo nongkrong ma kita, di musuhin lo?" tanya Renjun ketus.

"Ya kagaklah, ya kali orang seimut gw di musuhin" jawab Yangyang.

Haechan yang mendengarnya membuat seolah-olah muntah.

"Jahat lo Chan ma gue" kata Yangyang.

"Mau apa sih lo?" tanya Haechan.

"Gak ada sih, kelas gue ada kerja kelompok, dan gue gak sekelompok sama circle gue , jadi ya kesini aja, ganggu kalian" jawab Yangyang.

"Serah lo" ketus Haechan.

"Lo berdua belum jawab pertanyaan gue, kalian bahas apaan?" tanya Yangyang.

"Kepo, gak usah tahu masih kecil, jomblo lagi" ejek Haechan.

"Heh, gue gak jomblo ya" kata Yangyang.

"Hilih, emang ada yang mau sama tubuh kurus kerempeng kaya lo?" tanya Renjun.

"Ngaca dong nyet, lo juga kurus kerempeng, kek lidi lo" ketus Yangyang.

"Nyolot ni anak" Renjun udah siap mau mukul Yangyang tapi si anak nya udah ngacir.

"Sialan emang" umpat Renjun.

"Tu bocah sekalinya dateng bikin gue darah tinggi aja" gumam Renjun. Haechan ketawa ketiwi dari tadi lihat perdebatan antara Renjun dan Yangyang.

"Diem lu beruang!"

"Iye elah" kata Haechan.




















Buat yang udah vote sama komen makasih banget ya😘😘😘.
Tbc.

King and Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang