15

17.1K 1.4K 47
                                    

Selamat membaca!

Dan

Semoga suka!!















Seminggu terakhir ini semua terlihat baik baik saja, tidak ada pergerakan apapun dari bangsa Vampir. Nomin dkk juga bersekolah seperti biasa, para orang tua juga bekerja seperti biasa. Namun tetap waspada dan saling menjaga, terutama fokus mereka pada Jaemin.

"Pagi ini, gue gak lihat Junkyu, kemana tuh anak?" tanya Haechan pada Felix.

Ah Felix baru masuk sekolah kemarin, tentu kalian tahu alasannya bukan? dan sungguh mengejutkan karena Changbin adalah mate dari Felix. Tapi walaupun keduanya mate, Changbin tak menjadikan Felix kekasihnya, dan sikapnya tetap dingin.

"Gtw, tumben sih tuh koala gak masuk, gue masuk dia gak masuk"

"Yeuu malah curhat" kesal Haechan lalu menoyor kepala Felix. 

Felix mengusap kepalanya sayang, mereka hanya berdua omong omong. Nomin membucin ria di taman, Renjun ada rapat OSIS, biasanya Shotaro akan bersama mereka tapi dirinya ada tugas dan sedang di perpustakaan bersama Sungchan, Mark, Dejun, dan Hendery sedang melakukan praktek di luar sekolah.

"Hubungan lo sama si es batu gimana?" tanya Haechan.

Felix membuang nafas kasar. "Gak ada kemajuan, walaupun kami terikat, tapi kayak orang asing"

"Gue dulu juga gitu ke Mark hyung, dia tuh cuek dan dingin parah, tapi karena gue gigih dan pantang menyerah, dia bulol ke gue, lo lihat sendirikan?"

Felix mengangguk, memang benar yang di katakan Haechan, Mark terlihat sangat bucin pada Haechan, saking bucin nya sampek tolol.

"Jadi lo jangan gampang nyerah! semangat terus buat dapetin hatinya Changbin Changbin itu!" semangat Haechan.

Felix tersenyum dan mengangguk. "Gue gak boleh nyerah buat dapetin Changbin seutuhnya!" ucap Felix penuh tekad dan semangat.

"Yo dah, kantin kuy! bayarin!" ajak Haechan.

"Gak inget kaya" Walaupun mencibir tapi Felix tetap mengikuti kemauan Haechan.

******

Di suatu tempat, terlihat barang barang yang mewah berlapis emas dan berlian. Ruangan itu bernuansa merah gelap dan sedikit bercahaya, terlihat sangat menyeramkan. Ada 10 orang dengan pakaian kerajaan, kulit mereka putih pucat, wajahnya tampan bak pangeran romawi, tatapan mata mereka begitu tajam dan iris mata mereka berwarna merah menyala.

"Ada apa Ayah memanggil kami bertujuh?" yang paling tua bertanya pada sosok yang di panggil ayah.

Si ayah menatap ketujuh anaknya secara bergantian dengan tatapan tajam dan mata merah menyala. Siapapun akan takut jika melihat nya, apalagi di tambah wajah kamu dan dingin.

"Kita akan segera melakukan serangan, jadi persiapkan diri kalian, berlatih dengan giat, juga latih para pengawal kerajaan. Lusa, kalian akan kesana, ayah sudah menyiapkan sesuatu agar kalian tidak terkena masalah" ucap si ayah.

"Maksud ayah kami bertujuh harus berbaur dengan mereka?" tanya anak ke4.

"Tentu saja, agar tak curiga, dan misi berjalan sukses" jawab si ayah.

"Ibu sudah memeriksa lingkungan di sana, juga siapa saja yang harus kalian dekati, lalu siapa target utama kita, bacalah ini!" perintah seorang lelaki cantik dan manis, namun terlihat begitu dingin yang memanggil dirinya sendiri 'ibu.

Si bungsu menerima selembar kertas dari Sang ibu lalu ketujuh pemuda itu membaca dengan seksama.

"Vernon..." panggil si ayah.

"Saya yang mulia" Vernon membungkukan badanya.

"Tugas mu adalah mengawasi ketujuh putra ku dan target kita dari kejauhan, jangan sampai kau ketahuan oleh mereka!" perintah si ayah.

"Baik yang mulia, perintah saya Terima" ucap Vernon.

"Ibu, Ayah.... kami akan melakukan semuanya sesuai rencana dan akan kami selesaikan secara cepat" ucap si sulung.

"Jangan membuat kegagalan, aku tidak menerima kegagalan dalam jenis apapun, kalian mengerti?"

"Mengerti Ayah" kompak ketujuh pemuda itu.

"Kim Heeseung, aku percayakan padamu, jika kau gagal, jangan harap kau bisa menjadi raja Vampir" ucap si ayah sebelum pergi dari ruangan itu kepada si sulung.

Kim Heeseung mengangguk kaku, Sang ibu menepuk bahunya lalu menyusul suaminya.

"Aku harus bisa menjadi raja" batin Heeseung.

*****

"Sepertinya mereka akan segera bergerak, kita juga harus begerak, kita tidak perlu membunuh 'dia, tapi kita bisa menjadikan nya senjata yang sangat berharga, kalian pergilah dan hancurkan mereka!" perintah seseorang.

4 orang wanita itu mengangguk lalu menghilang dalam sekejap, secepat kedipan mata. Setelah memberi perintah, orang itu tersenyum menyeringai.

"Sepertinya perang akan kembali terjadi, apa perang kali ini akan melibatkan bangsa manusia?" gumamnya penuh kelicikan.


























Tbc.
Part ini pengen ku unpub rasanya. Gak jelas banget😭 /cryy

King and Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang