33 Mengunjungi Carla

6.5K 288 6
                                    

Happy anniversary 5 tahun buat author dan suami 🤭🤭

Ada yang kangen gak sama mas Barra dan Biby ?

Maaf ya baru sempet up lagi.

Semoga masih ada yang stay disini sama author.

Terima kasih yang sudah tetep stay sama author.

Happy reading semuanya ❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak ya biar author semakin semangat bikin cerita khayalan nya❤️❤️

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Keesokan harinya Biby selalu merajuk ingin pulang kedesa dan ingin menetap saja didesa.
Menurutnya lebih nyaman daripada dikota Walaupun kekayaan sang suami melimpah tapi hatinya tidak tenang karena banyak wanita bringas dan jalang yang ingin merebut barra dari sisinya.

"mas pulang mas"rengeknya sedari tadi bangun tidur. Barra sampai kewalah menanggapi sang istri dia sudah bilang "iya nanti dulu"tapi sang istri tetap saja merengek seperti anak kecil.

"Nanti sayang iya nanti pulang"halusnya walaupun dia sudah kewalahan menanggapi rengek Biby tapi barra tetap memperlakukan sang istri dengan baik.

"Kok dari kemarin cuma nanti-nanti aja sih mas!" Kata Biby agak keras karena sedari kapan hari dia selalu dikasih harapan palsu sang suami.

Barra menggeleng dan segera memeluk tubuh Biby dan berucap"mas masih ada pekerjaan sebelum kembali kedesa untuk jangka panjang"

"Kerjaan apa aku ikut"rengeknya lagi
Barra mendelik mendengar permintaan sang istri.
Karena dia sebenarnya tidak ada pekerjaan tapi lebih tepatnya dia akan mengecek mantan istrinya dahulu.

"Jangan ya mas gak akan lama kok. Janji setelah itu kita langsung pulang" barra mencoba memberi perhatian kepada Biby.

"No aku mau ikut. Kalau gak boleh ikut aku mau pulang sekarang juga"rengeknya semakin menjadi-jadi.

Mau tak mau akhirnya barra menyetujui dengan terpaksa.
"Boleh tapi kamu diem aja jangan banyak tanya"ambigu barra

Biby mengangguk patuh dan dia segera berjalan menuju walk in closet untuk berganti pakaian.
"Pakai dres yang warnanya samaan sama baju mas ini honey"kata barra mengikuti sang istri menuju walk in closet.

Biby melihat warna baju yang dipakai sang suami tangan lentiknya segera bergerilya mencari dres yang warnanya senada dengan sang suami.

"Ini gimana mas ?" Tunjuk Biby dres cantik dengan warna tosca itu.
Barra mengangguk dan dia segera mendekat kearah sang istri untuk membantu nya melepaskan baju yang istrinya kenakan.

"Kebiasaan"dengus sebal Biby barra tersenyum tak menghiraukan dia segera mengangkat dres yang istri dan mencuat lah gundukan daging besar itu.

Barra sudah hampir setiap hari melihatnya tapi dia masih tidak bisa mengontrol dirinya dan takjub melihat payudara besar puting pink milik Biby.

Barra mendekat dan langsung meremas keduanya dia mengeluarkan dan langsung dilahap rakus payudara besar candu untuknya itu .

"Ahh masssshh jangan duluhh vaaaahhhh. . . Giinnaahhhhhh. . . Akuhh masihhh sakit"desah biby. Seketika barra langsung melepaskan dan dia langsung memeluk erat tubuh sang istri dia merasakan payudara sang istri kenyal walaupun dia masih mengenakan baju.

"Sorry honey,mas lepas kontrol"desahnya parau Biby mengangguk dan dia langsung melepas pelukan itu.

Dia memandang sang suami dalam "biar aku bantu mas"lirihnya dengan pipi sangat merona.
Barra yang mendengar itu dia langsung menggeleng tanda tak mau.
"Jangan honey,mas masih bisa tahan"lirihnya.

DUDAKU KADESKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang