하나

9.1K 655 21
                                    

Haechan terbangun dari tidurnya pukul 5 pagi, masih ada banyak waktu sampai jam masuk sekolah. Dia memang sudah terbiasa bangun pagi karena dia hanya tinggal berdua dengan pamannya yang bekerja sebagai pelukis terkenal, yang mana sangat tidak jarang dia akan bepergian tanpa berpamitan dan kembali 1/2 minggu kemudian.

Haechan segera menuju dapur dan sudah akan membuat sarapan ketika menemukan sticky notes yang tertempel di kulkas. Sudah pasti ulah pamannya, Jung Jaehyun. Haechan tersenyum sambil membaca notes yang ditinggalkan pamannya itu,

Pudu, samchon berangkat mencari inspirasi dulu ya, aku tidak membangunkan mu karena kau terlihat masih nyenyak tidur nya.

Ah, aku sudah membuat sandwich banyak, bisa kau bawa untuk bekal sekolah juga. Semangat untuk hari pertama di sekolah :)

-Samchon mu yang paling tampan

"Hemm, berarti aku tidak perlu memasak hari ini" kata haechan menghela napas lega sambil memasukkan sandwich yang sudah dingin ke microwave. Entah pukul berapa samchon nya itu pergi, mungkin dini hari karena sandwich yang ditinggalkannya sudah begitu dingin.

Jam sudah menunjukkan pukul 6.30, haechan sengaja untuk berangkat pagi karena ingin melihat-lihat sekolah barunya terlebih dahulu.

30, haechan sengaja untuk berangkat pagi karena ingin melihat-lihat sekolah barunya terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan melihat pantulan dirinya di cermin, perfect! :)

"Hari pertama sekolah! Semangat Jung Haechan" kata Haechan bersemangat sambil tersenyum lebar melihat pantulan dirinya di cermin.

"Hari pertama sekolah! Semangat Jung Haechan" kata Haechan bersemangat sambil tersenyum lebar melihat pantulan dirinya di cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh, sepertinya samchon sudah gila menyekolahkanku di sekolahan mahal seperti ini. Buang-buang uang saja. Mau sekolahannya mahal pun aku tetap tidak akan bisa pintar haha" kekehnya diakhir kalimat.

Haechan menatap kagum seluruh bangunan sekolahan yang terlihat sangat megah. Tapi kenapa anak-anak disekolah ini memakai dua seragam yang berbeda ya? Dari tadi juga mereka menatap aneh kearah haechan. Haechan tidak mempedulikannya dan meneruskan perjalanannya untuk melihat-lihat taman dan memutuskan untuk mendudukkan diri di bangku taman dan beristirahat.

Haechan tiba-tiba merasakan ada aura aneh dibelakang tubuhnya. Tanpa pikir panjang, haechan segera berdiri dan melayangkan tendangan kearah belakang hingga kakinya mengenai seorang laki-laki.

"Akhh" teriak laki-laki itu tersungkur di tanah

"Wow, refleksmu cepat juga ya" lanjut orang itu sambil tertawa hingga matanya melengkung sempurna yang terlihat sangat bodoh menurut haechan.

Haechan memandang orang itu dari atas sampai bawah dengan mengernyitkan dahinya. Ya bagaimana tidak, orang didepannya terlihat sangat aneh, dia memakai baju bebas seperti dirinya dengan rambut bewarna blonde terang yang sangat sangat tidak cocok untuk anak sekolah seperti mereka, dan jangan lupakan headphone besar dilehernya.

 Ya bagaimana tidak, orang didepannya terlihat sangat aneh, dia memakai baju bebas seperti dirinya dengan rambut bewarna blonde terang yang sangat sangat tidak cocok untuk anak sekolah seperti mereka, dan jangan lupakan headphone besar dilehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

imut banget sih jeno, eh fokus fokus

"Jadi namamu haechan? Hae? Matahari? Waahh" Haechan menengok kearah laki-laki tadi, bagaimana dia bisa tau?

"Kembalikan, bodoh!" kata haechan setelah menyadari bahwa Jeno memegang kartu pengenalnya. Sejak kapan anak ini menggeledah tas nya? Haechan menghampiri orang itu hendak mengambil kembali kartu pengenalnya, tapi dia malah mengangkat tinggi membuat haechan yang memang jauh lebih pendek dari dia tidak bisa meraihnya.

"Matahari ya hemm, Kenalkan namaku Lee Jeno, Jeno artinya raja. Wahh kita bisa membentuk duo, matahari dan raja. Oke, kita akan membuat duo KingSun, yeaahh!!" kata orang yang bernama Jeno itu heboh.

'Hah, kenapa orang yang pertama kali kutemui malah orang freak semacam ini' batin haechan

"Baik, mulai sekarang aku akan memanggilmu Fullsun! Mari berteman fullsun!" kata jeno dengan tersenyum lebar, haechan teringat dengan anjing ras samoyed ketika melihat senyum jeno.

Cup!

Haechan membelalakkan matanya, refleks berjalan mundur dengan menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya. Apa-apaan samoyed ini, berani-beraninya dia mengotori bibirnya yang suci!

Setelah dapat mengembalikan akal sehatnya, Haechan berjalan kearah jeno dengan tersenyum sangat manis, mengambil tangan jeno, meletakkan dipundaknya lalu memutarnya dan membantingnya ke tanah. Jeno salah sudah berurusan dengannya. FYI, Haechan adalah pemegang sabuk hitam karate dan judo, thanks to samchonnya yang selalu memaksa dirinya untuk berlatih bela diri sejak kecil.

"DASAR MANIAK!! Jauh jauh kau 5m dariku dasar samoyed bodoh!" Teriak haechan lalu merebut kartu pengenalnya dari tangan jeno lalu berlalu meninggalkan jeno yang masih merintih karena merasakan sakit di seluruh punggungnya.

'Imut sekali, sepertinya kita akan cocok' gumam jeno memandang haechan yang berlalu sambil menghentak hentakkan kakinya.



Gimana, perlu dilanjut ga story nya?

Untuk pairing belum kepikiran sama siapa endingnya, hehe


Boleh dong kritik dan sarannya buat story ini hehe ^^

Four Leaf CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang