4.9K 531 52
                                    

Haechan menuju tempat cuci tangan yang terletak disamping taman untuk membasuh bibirnya yang sudah tidak suci lagi karena terkena bibir dari samoyed jeno itu.

"Hah samoyed sialan, berani-beraninya dia" gumam haechan sambil terus menggosok-gosok kasar mulutnya dengan punggung tangannya.

"Hah samoyed sialan, berani-beraninya dia" gumam haechan sambil terus menggosok-gosok kasar mulutnya dengan punggung tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambaran tempat cuci tangannya. Abaikan coklat kotak-kotak diatas

Haechan merogoh tasnya mencoba mencari sapu tangan yang biasa dia bawa, tapi tidak dapat menemukannya.

"Kau mau memakai ini?" kata seorang laki-laki berseragam putih dengan garis rahang keras yang haechan akui sangat tampan menyodorkan sebuah sapu tangan kearahnya.

"Kau mau memakai ini?" kata seorang laki-laki berseragam putih dengan garis rahang keras yang haechan akui sangat tampan menyodorkan sebuah sapu tangan kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah terima kasih" kata haechan lalu mengambil sapu tangan itu dan mengelap wajahnya.

"Akan kukembalikan setelah kucuci. ah! namamu siapa?" tanya haechan kepada orang didepannya yang masih memandangnya dengan tatapan dalam, sekilas haechan seperti merasa ada kesedihan di tatapan orang itu.

"Namaku Mark Lee"

"Oh hai! Wah, apakah kau keturunan orang luar? kenalkan, namaku Jung haechan," kata haechan tersenyum manis sambil menyodorkan tangan mengajak Mark untuk berjabat tangan.

"Namaku Mark Lee!" kata orang itu mengulang perkataannya dengan agak mengeraskan suaranya tanpa menjabat tangan haechan dan mulai melangkah kearah haechan

"Y-Ya aku dengar. Mark Lee, kelas berapa?" kata haechan kembali

"KUBILANG NAMAKU MARK LEE!" teriak Mark tidak santai sambil mencondongkan badannya kearah haechan

"I-iya, aku dengar" kata haechan kebingungan, ada apa dengan orang ini, batinnya.

"JANGAN BILANG KAU SUDAH LUPA, BAHKAN AKU TIDAK PERNAH MELUPAKANMU SEDETIK PUN! AWAS SAJA KALAU KAU BESOK TIDAK INGAT! DASAR OTAK UDANG!" teriak mark didepan muka haechan yang hanya berjarak beberapa cm dari mukanya. Setelah mengatakan itu dia langsung pergi meninggalkan haechan yang masih bingung dengan apa yang terjadi.

Haechan berjongkok berusaha mengingat apakah dia mengenal orang itu, tapi nihil, dia sama sekali tidak mengenalnya. 

'Apa dia salah orang? Tapi wajahnya tidak menunjukkan kalau dia salah mengenali orang? Tapi siapa dia? Aku sama sekali tidak mengenalnya, Dan kenapa dia memanggilnya otak udang?' Haechan berusaha berpikir sambil terus menarik-narik rambutnya

Four Leaf CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang