일곱

3.2K 403 5
                                    

"Tunggu, tunggu sebentar" kata haechan yang masih terengah-engah mengejar Mark Lee. Mark menengok dengan tatapan sayu yang tidak pernah dia tunjukkan di tempat umum.

"Kenapa kau membantuku? bukankah aku ini musuhmu?" tanya haechan pada Mark Lee

"Kau tidak pernah berubah ya haechan-ah, masih kuat dan berani seperti dulu" kata Mark menatap kedalam manik haechan

Deg

Entah kenapa hati haechan seperti teremat begitu kuat ketika Mark memanggilnya seperti itu, ditambah dengan tatapan sayu yang ditunjukkan padanya.

"Kedatanganmu sangat tiba-tiba, sama seperti saat kau menghilang dulu. Dengan hanya melihatmu sekilas aku tau bahwa itu kau, tapi kau bahkan berlaku seolah kau tidak memiliki sedikitpun ingatan tentang diriku"

"Padahal kenangan itu sangat berharga bagiku, tapi sepertinya itu tidak berlaku untukmu ya haechan-ah?" kata Mark sambil tersenyum, bukan senyum meremehkan seperti biasanya, tidak juga senyum tulus atau senyum bahagia, tersirat luka dan kesedihan dalam disenyuman itu. Mark sudah hendak melangkah pergi ketika haechan berkata,

ga nemu foto yang ekspresinya kayak yang tak bayangin sebenernya gaes, but kurang lebih kayak gini, cuma bayangin itu sambil senyum markeu nya :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ga nemu foto yang ekspresinya kayak yang tak bayangin sebenernya gaes, but kurang lebih kayak gini, cuma bayangin itu sambil senyum markeu nya :"

"Tu-tunggu, tunggu dulu"

Namun mark tidak menghentikkan langkahnya, setelah berjalan tiga langkah, Mark menengok kebelakang menatap wajah haechan dengan wajah datar dingin seperti biasanya.

"Biar kuberi satu saran jika kau tetap ingin bersekolah disini. Jangan percaya pada siapapun, terutama si anjing samoyed gila itu" kata Mark yang langsung pergi meninggalkan haechan senidiri

"TU-TUNGGU, YAK! MARK LEE! JELASKAN DULU SIAPA KAU! MARK LEEE!!" teriak haechan, namun Mark tidak terlihat akan menghentikan langkanhya sedikitpun, meninggalkan haechan sendirian dengan pikiran yang masih berkecamuk diotaknya. Haechan berjongkok ketika merasakan kakinya seperti lemas, tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Dia menjambak keras rambutnya sendiri dengan kedua tangannya.

'Siapa sebenarnya dia? Apa dia teman masa kecilku? tapi aku tidak mengenal dia. Sepertinya aku harus bertanya pada jaehyun samchon kalo dia sudah pulang nanti' batin haechan

Haechan merasakan seseorang memegangi kedua tangannya, membawa tangannya menjauh dari rambutnya yang daritadi dia tarik, dia mendongakkan wajahnya, menatap Jeno yang juga berjongkok didepannya,

"Jangan kau tarik-tarik terus rambutmu itu, bisa-bisa kau botak nanti fullsun" kata Jeno sambil tersenyum bodoh, memasang kembali ekspresi bodoh seperti biasanya, tidak seperti tadi.

Jangan percaya pada siapapun, terutama si anjing samoyed gila itu

Haechan terngiang-ngiang ucapan Mark Lee tadi, Jeno yang tadi dia liat sangat berbeda dengan Jeno yang biasanya mengganggunya dengan ocehan-ocehan yang tidak penting. Aura yang dikeluarkannya tadi sama gelapnya dengan Mark dan Lucas yang memang selalu memasang wajah sangar. Sebenarnya yang mana wajah asli seorang lee jeno? Haechan tidak bisa membaca apa yang dipikirkan lee jeno. Jeno memang banyak bercerita, tapi itu hanya hal-hal konyol, yang semuanya tidak bisa disangkut-pautkan dengan lee jeno dan kehidupannya. sama sekali.

Four Leaf CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang