스물일곱

1.7K 221 23
                                    

"Jadi... kumohon jauhilah haechan"

"...................."

"Ketika aku kembali bertemu dengan haechan, dia sama sekali tidak mengingatku.. itu membuatku sangat marah dan kesal..." kata Mark setelah lama terdiam

"Tapi sekarang, kupikir itu hal yang baik jika dia tidak bisa mengingatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi sekarang, kupikir itu hal yang baik jika dia tidak bisa mengingatku.. Jika yang bertemu denganku adalah haechan yang bisa mengingat masa lalunya, dia pasti .. akan.. sangat kecewa" kata Mark sambil memasang wajah sedih penuh luka yang tak pernah dia tunjukkan sebelumnya, bahkan Jeno yang menyaksikan itupun kaget dengan perubahan ekspresi Mark yang biasanya selalu dingin

"Ka-Kau.. masih tinggal bersama dengan keluarga itu?!?" tanya jaehyun dengan ekspresi kaget

"Samchon! aku sudah membawakan rokokmu!" teriak haechan yang baru saja memasuki ruangan itu, membuat Jaehyun dan Mark menghentikan pembicaraannya.

"Apa? Apa yang kalian bicarakan?" tanya Haechan setelah melihat ekspresi Jaehyun dan Mark

"Tidak, kita hanya bicara random. Dia sangat menyenangkan, jarang sekali menemui orang yang bisa seru diajak bicara seperti ini" kata Jaehyun sambil tersenyum, sedangkan Haechan sudah membuka mulutnya lebar karena tidak habis pikir dengan perkataan samchonnya barusan

"Mana mungkin! Dia?!?" teriak haechan sambil menunjuk Mark

"Mana mungkin! Dia?!?" teriak haechan sambil menunjuk Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maaf sudah memaksamu ikut denganku untuk bertemu dengan jaehyun hyung. padahal itu juga tidak menghasilkan apapun"

"Kau tidak harus memaksakan dirimu untuk bisa mengingat" jawab Mark santai

"APA!? SIAPA KEMARIN YANG MENGATAIKU OTAK UDANG DAN MENYURUHKU UNTUK SEGERA INGAT" teriak Haechan tak terima membuat Mark hanya memutar matanya malas

"Itu juga sangat mengangguku tau.. tidak bisa mengingatmu.." lirih haechan

"Kau.. adalah penyelamatku" balas Mark membuat Haechan menengok melihat kearah Mark yang berjalan disampingnya

"Kau tidak hanya sekedar penyelamat. Saat aku berlutut didepan Lucas saat itu, aku berpikir itu akan membayar hutangku padamu. Tapi.. aku sadar kebaikanmu saat itu, sampai kapanpun tidak akan bisa terbalaskan" lanjut Mark

Four Leaf CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang