Four Leaf Clover

서른하나

Seorang anak kecil berlari dalam sebuah kegelapan

'disini sangat gelap, ini sangat menakutkan'

'seberapa lamapun aku berlari, aku tidak dapat menemukan jalan keluar'

'seseorang tolong aku'

'tolong aku, siapapun..'

'apa tidak ada seorangpun yang mendengarku?'

'siapa disana?'

'haechan?'

'haechan!!'

"Haechan!! haah haahh haahh" Mark terbangun dengan tangannya yang menggapai udara kosong. Mark segera mendudukkan dirinya dan mengusap wajahnya dengan kasar

"Tuan muda. Anda sudah bangun?"

"Ah, iya bi"

"Sarapannya.. Apa anda ingin memakannya disini?"

Mark menaikkan alisnya, tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Bibi asisten rumah tangga di rumahnya itu

"Ah itu, tuan besar sudah kembali dari dinas luar.."

Deg!

"Ah begitu. kalau begitu tolong bawakan makanan itu kekamarku, maaf merepotkanmu bibi"

^duh ganteng banget yang ngebucinin haechan, ingin ku menikung tapi ku cuma kentank

*****************************

"Hoaammm" Haechan menguap lebar, senin pagi hari memang membuat siapapun malas beraktivitas, tak terkecuali haechan

"Ahh.. malas sekali hari ini.. Ah! Pagiii Maaarrkkkk!!" teriak haechan sambil melambai-lambaikan tangannya dengan semangat melihat Mark yang juga tengah berjalan kearah gedung kelas mereka.

Mark tak menggubris haechan dan berjalan melewati haechan begitu saja, tapi bukan haechan namanya jika dia tidak segera mengejar Mark

'aa shiii. dia kan bisa setidaknya bilang selamat pagi. hem, jangan pikir aku akan menyerah hanya karena diperlakukan seperti ini' batin haechan sambil berjalan cepat dan menggebu-gebu

"Saat kita kecil, kita bersekolah di Neo Elementary School kan?" kata haechan memulai permbicaraan ketika sudah berhasil menyamai langkah Mark

"Neo Elementary School dari sini butuh kira-kira satu setengah jam kan dengan bus?"