3.

1.4K 173 9
                                    

Jake dan Jay berjalan keluar dari kelas mereka, sambil berjalan Jay memeluk lengan jake. Sekarang tinggi jake hampir menyamainya jadi dia tidak perlu terlalu menunduk untuk menyender kan kepalanya di bahu Jake, sepertinya mujarab juga susu yang di minum Jake setiap paginya itu.

Orang-orang di kampus nya sudah biasa melihat Jay dan Jake yang terlihat seperti sepasang kekasih, bahkan ada juga yang bilang mereka berdua sangat cocok. Yang satu terlihat manis dan cantik yang satu lagi terlihat tampan dan imut.

Karena pernikahan Jay dan taehyung hanya di hadiri oleh sedikit orang, hanya rekan bisnis dan karyawan taehyung. jadi anak anak kampus tidak ada yang tahu kalau mereka berdua sudah menjadi keluarga.

Mereka berdua berjalan dengan santai dan mengabaikan tatapan dari orang lain. Jay mengajak Jake menuju taman di dekat gedung fakultas nya.

Jay menarik Jake untuk duduk di bawah pohon yang teduh, kemudian dia mengeluarkan kotak makan untuknya dan untuk Jake.

Jake menatap antusias kotak makan yang di keluarkan bunda nya, fyi masakan bunda nya itu enak banget. Semenjak temannya ini menikah dengan papanya, dia selalu di beri makan masakan rumahan kan biasanya dia lebih senang makan makanan cepat saji.

Jay tertawa melihat wajah antusias Jake yang seperti anak kecil padahal tahun ini akan berumur 23 tahun, dia mengelus kepala Jake pelan lalu memberikan kotak makan yang sengaja dia bawa.

Jake menerimanya sambil tersenyum manis lalu mulai memakan makanannya dengan lahap, Jay menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jake lalu ikut memakan makanannya.

"Woah bunda udah cantik terus masakan nya enak lagi bener bener tipe calon istri idamannya aku." Ucap Jake memuji bundanya.

Jay menepuk jidat mulus Jake. kadang kadang dia gak habis pikir sama Jake jelas dia laki-laki pasti ganteng kan bukan cantik.

"Aku gak tanggung jawab ya kalo papa kamu denger abis itu dia potong uang jajan kamu." Ucapnya sambil tertawa kecil.

Jake langsung ngedengus kesel, abis itu lanjut makan makanan nya lagi. kalo papanya yang kelebihan hormon plus posesif itu denger omongan dia pasti uang jajannya bakalan di potong kayak beberapa minggu yang lalu waktu dia kepergok papanya lagi godain bundanya.

"Gimana kamu sama kak Heeseung?." Tanyanya sambil mengunyah makanannya.

Jake langsung menoleh kearah bundanya.

"Ya biasa aja, sejauh ini belum ada lagi pelakor kayak om om duda yang aku ceritain ke bunda itu." Ucap Jake malas.

Jay menganggukkan kepalanya paham, kemudian mereka berdua melanjutkan acara makan nya dalam diam.

"Bunda, kalo aku nikah sama kak Heeseung gimana?." Tanya Jake tiba-tiba

Jay menoleh menatap kearah Jake.

"Ya itu kalo emang udah keputusan kalian berdua, aku sama papa kamu juga gak bakalan larang." Ucapnya.

"Beneran?." Tanya Jake sambil menaikkan alisnya sebelah.

Jay menganggukkan kepalanya.

"Iya, tapi sebaiknya kamu harus punya karir yang bagus dulu. Kamu masih muda Jake, Apalagi hubungan kamu sama kak Heeseung belum genap setahun. jadi gak usah buru-buru mau nikah, Lebih baik kamu cari uang yang banyak sana." Ucapnya menasehati.

"Tapi bunda seumuran sama aku terus sekarang udah nikah sama papah." Ucap Jake sambil menatap bundanya.

"Sebenarnya aku juga gak nyangka kalau aku bakalan nikah secepat ini, tapi liat perjuangan papa kamu terus kita juga saling mencintai kenapa gak di coba buat ke jenjang yang lebih serius ya kan." Ucapnya sambil tersenyum.

Date with your .....[END]✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang