"Kak, nanti anter Ahra pulang ya..." kata Bunda yang baru saja datang bersama Ahra dan Jisoo. Sedangkan Donghyuk sedang santai bermain playstation lawan Bobby tidak menjawab apa-apa.
"Sekalian anter Jisoo, Hyuk," titah Bobby yang sudah yakin akan menjadi supir juga. Contoh pasangan tidak berguna memang Bobby ini.
"Emang dari mana sih, Bund?" tanya Hanbin yang sedari tadi hanya menonton Abang dan adiknya bermain GTA. "Sekarang kalo pergi bawa ajudan ya...."
"Abis nyobain catering buat siraman Mas kalian," jawab Bunda. "Sama cek EO buat siraman juga."
"Lah, yang nikah Mas Jinan atau Bunda?" tanya Bobby. "Kenapa Bunda yang repot?"
"Ya emang Mas kalian ngerti apa yang kaya gituan!" jawab Bunda. "Udah pada makan belum?"
"Buuund, mau kwetiau..." pinta Hanbin yang langsung melompat untuk menghampiri Sang Bunda yang sudah siap ke dapur.
"Mau pulang kapan, Soo?" tanya Bobby yang masih fokus pada layar televisi, bermain PlayStation bersama Donghyuk. Sedangkan Jisoo sudah santai duduk di atas sofa, dan mengajak Ahra juga untuk duduk.
"Masih lama, ga?"
"Baru mulai," jawab Bobby. "Kalo mau pulang aku pesenin go-car."
Gak guna emang Bobby tuh.
"Ra, lo gak kerja?"
"Abis magrib ke tempat bimbel," jelas Ahra. "Kayanya ke sana langsung aja deh, soalnya lebih deket."
"Ngajar anak kelas berapa, Ra?" tanya Teh Jisoo, perempuan tersebut sudah seperti di rumah sendiri, duduk bersila dan mengambil alih toples kacang mede.
"Kalo malem ini jadwal kelas 12, anak-anak mau UN, Teh..."
"Widiih, ada brondong, dong?"
Ahra dengan santai mengangguk, "Anak ABG mabok SBM, puyeng dikit ngegombal," jelas Ahra.
"Anjaaay!" saut Hanbin semangat. Lelaki itu datang dengan piring kwetiau di tangan. "Ahra digodain brondong! Ada yang ganteng gak, Ra? Pepet aja! Pepet!"
Jisoo sedang santai menendang pelan punggung Hanbin yang duduk lesehan bersama Donghyuk dan Bobby. "Liat noh muka adek lo udah anyeb!"
"Lah muka Donghyuk emang anyeb mulu," balas Hanbin. "Makanya Ahra ogah sama Donghyuk."
Untung Donghyuk gak berani sama Hanbin. Coba yang ngomong Bobby, udah kena smackdown itu Abangnya.
"Mau ke tempat bimbel sekarang?" tanya Donghyuk. Lelaki itu memilih untuk mengajak Ahra pergi.
"Jam berapa gitu, Ra bimbelnya?"
"Malem, jam 7."
"Nanti aja, kali. Abis makan malem," kata Bobby. "Sekalian anter Jisoo."
"Bilang aja kamu mager!" sewot Jisoo, dan dengan santai dijawab anggukkan Bobby.
"Mau sekarang atau nanti?" tanya Donghyuk. Sedangkan Ahra terlihat tak tahu harus menjawab apa. Hari sudah sore, tetapi jika ia ke tempat bimbel sekarang, rasanya terlalu cepat. Sedangkan jika pulang, ia malas bulak-balik.
"Nanti aja deh," jawab Ahra.
"Numpang mandi sana ke kamar Dahyun," kata Jisoo. "Tuan putri ada di mana?"
"Lagi ngebucin," jawab Hanbin. "Chat sono, Teh. Bilang aja lo ada di sini."
"Ayok, Ra. Kita ke kamar Dahyun, udah di izinin nih..." ajak Jisoo dengan santai mengajak Ahra menuju lantai dua, di mana kamar Dahyun berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella [Donghyuk - OC]✓
FanfictionIni bukan sebuah permainan yang memiliki level Bukan pula sebuah kerajaan dimana terdapat kasta pada setiap penduduknya Ini hanya kisah seorang Kim Donghyuk yang meyakinkan Cho Ahra, yang menjelaskan bawa tidak ada istilah berbeda level, ataupun tin...