7. Kisah Manusia Bucin

874 204 30
                                    

Ini cerita pas diunpub pada nyariin
Tapi pas udah dipublish sepi

🍃

Ahra yang sedang fokus pada laptop, langsung mendongak saat melihat sepiring nasi goreng yang disodorkan di sampingnya. "Makan...."

Donghyuk kini ikut duduk bergabung dengan Ahra. Lelaki itu segera menjauhkan laptop di hadapan Ahra, "Makan dulu."

"Itu dikit lagi--"

"Lambung lo sakit lagi, gue ga mau bantu..." potong Donghyuk cepat sembari menyodorkan piring yang sebelumnya sudah ia pesan.

Ahra dengan terpaksa mengambil piring tersebut, dan langsung memakannya. Kebetulan ia memang belum makan siang, tadi pagi ia hanya sempat sarapan di rumah. Sedangkan untuk makan siang ia tak memiliki cukup uang untuk membeli makanan di kantin.

"Pelan-pelan..." komentar Donghyuk, lelaki itu kini mengambil alih laptop. Melanjutkan kegiatan Ahra yang sedari tadi memang sedang mengedit.

"Buat video selanjutnya, lo mau bikin apa?" tanya Ahra, "mau colab atau gimana?"

Donghyuk diam sejenak, "Apaan ya? Lo ada saran ga?"

Ahra yang sedang mengunyah kerupuk, kini ikut terdiam. "Gue baca komentar di youtube sih pada request daily activity lo."

"Nge-vlog gitu?"

"Terserah..." jawab Ahra santai, "lo mau konsepnya kaya gimana?"

"Pas weekend aja apa?" tawar Donghyuk, "biar sekalian ke tempat latihan gue dance."

"Boleh tuh..." jawab Ahra, "nanti lo mulai dari nge-vlog aja pas di rumah, nah baru pas ada di tempat latihan dance gue yang rekamin."

"Lo juga latihan?" tanya Donghyuk dan dijawab gelengan kepala oleh Ahra.

Donghyuk dan Ahra memang sama-sama menyukai seni tari. Mereka berada di dalam naungan sanggar seni yang sama, bedanya hanya di Donghyuk yang mengambil tari modern, sedangkan Ahra tradisional.

"Gue cuma mau ngelatih anak SD doang..." jawab Ahra santai, dan setelah itu kembali memakan nasi gorengnya.

Donghyuk sendiri kini sudah kembali fokus pada laptop.

"Oh iya... sore di suruh ke sekolah," jelas Ahra, "ambil ijazah."

"Udah ada ijazah?" tanya Donghyuk, "gue kira kaga bakal turun-turun."

"Yeuu... waktu itukan sekolah sempet ada kesalahan nulis nama," jelas Ahra, "Orang-orang TU kobam kali nulisin nama murid."

"Lo mau ambil sore ini?" tanya Donghyuk, dan dijawab gelengan kepala Ahra.

"Gue belum lunas bayar bangunan, jadi belum bisa diambil... tapi SKHUN katanya bisa sih."

"Yudah ambil aja sekalian..." jawab Donghyuk, "gue talangin dul--"

"Gak." Ahra dengan cepat menolak, "gak usah, gue juga belum butuh ijazah."

"Dih... siapa bilang?" sewot Donghyuk, "kerja jadi editor gue itu harus pake Ijazah ya... Ijazah lo gue sita sesuai dengan kontrak kerja."

"Budu amat anjiiir..." gumam Ahra yang yakin bahwa tadi Donghyuk hanyalah bercanda.

Walaupun kenyataannya, Donghyuk tak pernah bercanda jika berurusan dengan Ahra.

🍃

"Ngapain ke ATM?" tanya Ahra saat Donghyuk sudah memarkirkan mobilnya di depan sebuah Anjungan Tarik Mandiri.

Cinderella [Donghyuk - OC]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang