8. Cerita Tentang Dahyun

647 180 27
                                    

"Hai Teh Ahraaaa..." Ahra yang baru saja membuka pagar rumahnya, langsung tersenyum dan berjalan dengan antusias menuju mobil Donghyuk.

"Ikut latihan dance, Hyun?" tanya Ahra saat ia sudah duduk di jok belakang mobil Donghyuk. Sedangkan Dahyun sendiri yang awalnya berada di jok depan samping kemudi, langsung melompat ke belakang agar duduk berdekatan dengan Ahra.

"Iya... gue mah supir grab, iya...." Ahra dan Dahyun dengan kompak sama-sama tidak peduli akan apa yang Donghyuk katakan.

"Kamu udah pulang sekolah? Tumben..."

Dahyun menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya, "Gak tau sekolah kesambet apa sampe pulangin cepet semua murid."

"Bolos Les dia, Ra..." nimbrung Donghyuk seakan sedang mengadukan kelakuan buruk Dahyun kepada guru BK.

"Istirahat sehari gak apa-apa kok, besok lanjut lagi..." saut Ahra yang justru membela Dahyun, "otak kalo dipake mikir tiap hari, yang ada jadi rusak, bukan pinter."

"Iya... jangan keseringan mikir..." bela Ahra dan tentu saja membuat Dahyun kesenangan karena ada seseorang yang berada di pihaknya, "kakak kamu yang rajin belajar aja nilai UNnya masih gedean Teteh."

"Itu karena lo ngambil IPA-Biologi..." bela Donghyuk, "lah gue IPA-Fisika... nyetrum."

"Sungguh pembelaan yang tidak masuk akal..."

"Jangan sombong Mbanya..." balas Donghyuk, "tiga mata pelajaran yang lain nilai gue sempurna."

"Dih--"

"Mau berantem sampe kapan Astagaaa?" sela Dahyun sebal, "sekalian aja baku hantam."

"Tau tuh, kakak kamu gak mau kalah aja..."

"Iya Kak Dongi, Kakak ga tau apa kalo perempuan itu ga pernah salah!" saut Dahyun kembali membela Ahra.

"Gue lagi..." gumam Donghyuk berakting sebal, walupun sebenarnya hati ia bahagia karena merasa semakin hari misinya membuat Dahyun akrab dengan Ahra semakin memperlihatkan progres yang baik.

🍃

"Hai... adiknya Dongi ya?" seorang perempuan tinggi dengan poni ratanya datang menghampiri Dahyun yang sedari-tadi kerjaannya hanya bermain ponsel sembari memakan camilan yang dibeli di kantin sanggar. "Dahyun kan namanya?"

Dahyun yang awalnya tidak berminat menggubris perempuan dengan poni rata itu, kini dengan terpaksa menoleh kesamping. Jangan lupakan wajah dingin tak bersahabatnya kepada perempuan itu.

"Tumben ikut Donghyuk latihan? Bosen ya di rumah?" perempuan dengan tubuh proporsional itu masih tetap berusaha untuk membuka percakapan dengan Dahyun.

"Ck! Emang kalo gue ikut sama Kakak gue kenapa?" Sewot Dahyun, "dunia bakal kiamat?"

Dahyun tetaplah Dahyun. Si perempuan yang akan memusuhi para perempuan yang mendekati kakak-kakaknya. Kecuali para perempuan yang mendekati Bobby, dia tidak peduli.

"Mau martabak telor ga, Hyun?" rupanya perempuan di sebelahnya itu masih tetap berusaha untuk mengobrol dengan Dahyun.

"Nggak!" sentak Dahyun cukup kencang, "sekalipun gue mau, gue bisa beli sendiri! gak perlu minta."

Ahra yang baru saja selesai sesi latihannya segera menghampiri Dahyun dengan panik karena adik temannya itu terdengar berteriak, "Dahyun... kenapa?" tanya Ahra yang bahkan masih berlumur keringat.

"Aku mau pulang..." jawab Dahyun yang sudah badmood, bungsu keluarga Kim itu bahkan sudah pergi begitu saja. Membuat Ahra kebingungan sendiri.

"Lisa?" panggil Ahra pelan kepada perempuan yang tadi bersama Dahyun, "lo tau Dahyun kenapa?"

Ya... perempuan dengan poni rata dan tubuh proporsional itu adalah Lisa. Lalisa.

"Tadi gue sempet ngajak Dahyun ngobrol... tapi dianya sewot..." jelas Lisa yang sebenarnya masih terkejut karena tingkah tak bersahabat Dahyun.

"Ah... Maafin Dahyun ya..." kata Ahra merasa tak enak kepada Lisa, "kayanya mood dia lagi jelek gara-gara bosen." Lisa hanya mengangguk saja, sedangkan Ahra kini sudah berbalik dan berlari untuk menyusul Dahyun.

"Kenapa Ahra bisa deket sama Dahyun?"

🍃

"Mau pulang duluan?" tanya Ahra saat berhasil menyusul Dahyun yang kini berada di depan mobil Donghyuk, "Teteh panggilin Donghyuknya nih."

"Gak usah Teh, aku udah minta jemput Bang Ibob..." jelas Dahyun yang masih terlihat bad mood. Sedangkan Ahra merasa bingung sendiri harus melakukan apa.

"Tadi bosen ya?" Ahra kembali bertanya kepada Dahyun, melihat adik perempuan itu bad mood, membuat ia merasa tak enak.

"Sebenernya dari tadi juga aku ga ngerasa bosen..." jelas Dahyun, "aku asik-asik aja mainin handphone, tapi aku ga suka sama perempuan tadi."

"Lisa?" tanya Ahra, "dia baik kok... anaknya juga asik, pinter dance juga...."

"Aku tetep ga suka," sewot Dahyun, "aku ga suka sama perempuan itu."

"Kenapa?"

"Perempuan itu suka sama Kak Dongi," jelas Ahra, "perempuan itu juga dulu nolak A Mbin. Aku ga suka sama dia, dia buat Aa sama Kakak aku sempat canggung."

Ahra hanya mengangguk saja, perempuan itu memilih untuk tetap menjadi pendengar tanpa ada niatan untuk menyahuti perkataan Dahyun.

"Dari aku kecil... aku cuma punya Mas Jinan, Bang Ibob, A Mbin, Kak Dongi, dan Almarhum asisten rumah tanggaku yang udah meninggal..." cerita Dahyun, "dari dulu keluargaku gak sempurna... aku cuma dapat kasih sayang dari empat saudara lelakiku. Aku ga mau kasih sayang mereka ke aku jadi berkurang karena mereka lebih perhatian sama pacar mereka."

Ahra menghela nafasnya ia hanya mengetahui tentang keluarga Donghyuk yang kedua orang tuanya memang sudah bercerai, tapi ia tak tahu sebesar apa masalah keluarga mereka.

"Bang Bobby... bukannya dia punya pacar?" Dahyun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "kamu biasa aja tapi."

"Karena Bang Ibob masih tetap jadiin aku prioritas," jawab Dahyun, "mau dia sama siapapun, aku tetap jadi yang utama buat dia. Lagipula pacar Bang Ibon yang sekarang baik."

Ahra memilih untuk diam, ia tak mau masuk lebih dalam pada urusan keluarga temannya itu. Ahra rasa ia tak memiliki hak untuk itu.

"Hyun..." suara Bobby menginterupsi Ahra dan Dahyun, "lo berangkat sama Dongi, balik napa minta dijemput sama gue?"

"Lah... daripada di jemput sama yang maha Kuasa..." balas Dahyun yang masih sempat-sempatnya membalas perkataan Sang Abang.

"Dadah Teh Ahraaaa..." pamit Dahyun saat motor yang Bobby kemudikan melaju meninggalkan Ahra.

🍃

"Dahyun mana?" tanya Donghyuk saat tidak menemukan adiknya, laki-laki itu baru saja selesai mengganti baju di ruang ganti.

"Pulang, minta jemput sama Bang Bobby..." jawab Ahra yang kini sedang asik memakan bekalnya, "tadi moodnya rusak."

Donghyuk menaikan sebelah alisnya, "Kenapa?"

"Lisa..." jawab Ahra, "dia ga suka sama Lisa."

"Oh."

"Oh doang?" tanya Ahra, "Lisa loh ini Hyuk."

"Lisa ini, bukan lo..." jawab Donghyuk ambigu.

Tbc

Jujur awalnya aku mau pasangin Lisa sama Donghyuk.
Tapi pada saat itu ada beberapa hal yang bikin aku ga bisa pasangin mereka.

Terus pas sekarang udah bisa pasangin Donghyuk sama Lisa. Tapi aku udah baper sama Ahra Dongi.

Cinderella [Donghyuk - OC]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang