"Pake nih," Donghyuk mengulurkan sebuah laptop kepada Ahra "buat edit Video YouTube gue."
"Laptop gue juga bisa kok," kata Ahra berusaha menolak laptop Donghyuk.
"Udah pake yang gue aja." Donghyuk masih tetep teguh pada pendiriannya untuk memberikan laptopnya kepada Ahra.
Sebenarnya sedari dahulu Donghyuk memang ingin memberikan laptop kepada Ahra. Tetapi, Donghyuk tak tahu bagaimana caranya. Masa iya ia dengan santainya memberikan lapotop baru dan berkata bahwa ia membeli laptop terlalu banyak.
"Di laptop ini udah ada aplikasinya," jelas Donghyuk masih terus berusaha untuk menyerahkan laptopnya kepada Ahra.
Ahra yang awalnya akan kembali menolak, langsung terdiam saat Donghyuk berkata aplikasi untuk editing. Laptop lamanya tak akan mampu menampung aplikasi untuk mengedit video YouTube Donghyuk.
"Nih pake aja yang ini, toh gue dibeliin yang baru sama Mas Jinan."
Ahra menerima laptop tersebut, ada sebuah senyum masam di bibirnya. "Enak banget hidup lo. Laptop lama masih bagus, udah dapet yang baru aja...."
Donghyuk hanya terkekeh saja, ia tak bisa menyahuti perkataan Ahra.
"Jadi, aplikasi apa yang gue pake?" tanya Ahra saat mulai membuka laptop Donghyuk tersebut.
"Nanti gue ajarin edit-nya gimana. Tapi jangan di kampus. Rame."
Ahra mengangguk paham, dan kembali mematikan laptop milik Donghyuk dan memasukkan ke dalam tas.
🍃
"Nah kalo potong video klik kanan, tahan terus sampa detik yang lo mau" Donghyuk menjelaskan kepada Ahra yang sedari tadi duduk tepat di depan laptop, lesehan di lantai. Sedangkan Donghyuk duduk di atas kusi tepat di belakang Ahra.
Jika dilihat dari depan, tangan Donghyuk yang mengulur pada kursor laptop memang terlihat sedang memerangkap Ahra yang berada di depannya.
"Ini kalo mau nambahin tulisan," jelas Donghyuk, "jenis font disini, ukurannya juga disini."
"Kalo buat nambahin lagu tuh? Harus gimana?" tanya Ahra yang menoleh ke belakang, tetapi sadar wajahnya dan Donghyuk terlalu dekat, Ahra kembali menghadap ke depan.
"Masukin disini nih," Donghyuk kembali menggerakkan tangannya pada kursor laptop, "lagunya pake yang ada di aplikasi ini aja. Jangan pake yang lain, nanti kita kena pelanggaran hak cipta, terus gak dapet AdSense."
Ahra mengangguk paham, membuka-buka aplikasi yang ada di dalam laptop Donghyuk.
"Lo juga kalo mau ngerjain tugas, pake laptop ini aja..." jelas Donghyuk, membuat Ahra menoleh kepada Donghyuk, memberikan ekspresi tanda tak setuju. "Biar gampang, laptopnya bisa lo bawa kemana-mana, terus kalo gabut edit video gue."
Ahra yang awalnya terlihat tidak setuju, kini mulai melunak saat mendengar penjelasan Donghyuk. Sahabatnya itu hanya ingin ia dapat mengisi waktu luang dengan mengedit videonya.
Sedangkan Donghyuk terlihat menghela nafas lega saat melihat sahabatnaya percaya atas apa yang ia katakan. Cara nge-les seorang Kim Hanbin sepertinya cukup berguna dalam keadaan seperti ini.
"Udah ngertikan?" tanya Donghyuk, "sekarang kita buat konsep dulu deh. Gue keabisan ide."
"Vlog aja gimana?" saran Ahra, "gue rasa lo belum pernah bikin Vlog. Jalan-jalan gitu Hyuk, ajak adik lo atau sodara laki-laki lo."
Ekspresi wajah Donghyuk seketika langsung terlihat meringis, putra keempat keluarga Kim itu sedang membayangkan seheboh apa videonya jika Abang dan Aanya ikut bergabung dengannya dalam video.
"Atau lo sambil promosiin cafe punya Mas lo itu Hyuk," sarah Ahra "izin dulu tapi sama Mas lo."
"Waah, boleh tuuuh..." kata Donghyuk, "kalo gak salah Mas Jinan lagi ngeluarin menu Mie pedes level gitu. Gimana kalo bikin challenge aja?"
Ahra mengangguk setuju, mengacungkan kedua jempolnya kepada Donghyuk.
"Tapi, lo ikut ke cafe ya," kata Donghyuk membuat Ahra membulatkan matanya. "Lo bagian pegang kamera."
Ahra terdiam sejenak untuk memikirkan setuju atau tidaknya atas permintaan Donghyuk. Pasalnya ia tak begitu mengenal keluarga Donghyuk.
"Lo harus pantau videonya," kata Donghyuk meyakinkan. Membuat Ahra mau tak mau mengangguk setuju, hingga Donghyuk tersenyum antusias.
Hari ini, 2 niat terselubungnya berjalan dengan baik.
Memberikan laptop untuk Ahra, dan menganajk Ahra untuk bertemu dengan keluarganya.
Walaupun kedua niat tersebut harus dibalut oleh alasan yang sebisa mungkin masuk akal.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella [Donghyuk - OC]✓
FanfictionIni bukan sebuah permainan yang memiliki level Bukan pula sebuah kerajaan dimana terdapat kasta pada setiap penduduknya Ini hanya kisah seorang Kim Donghyuk yang meyakinkan Cho Ahra, yang menjelaskan bawa tidak ada istilah berbeda level, ataupun tin...