"Dahyun kenapa?" tanya Ahra saat melihat wajah Donghyuk yang panik setelah mereka keluar kelas, "sakit?"
"Abis ini ga ada kelas lagi, kan?" tanya Donghyuk, "gue harus pulang cepet."
Ahra dengan cepat mengangguk setuju, dan tak tahu mengapa ia justru ikut berlari dengan Donghyuk.
"Kenapa gue ikutan lari?" tanya Ahra seperti orang bodoh, tetapi perempuan tinggi itu masih tetap terus berlari melewati lorong kampus bersama Donghyuk menuju parkiran.
Keduanya sama-sama kesulitan untuk bernafas karena kelelahan berlari, Donghyuk yang awalnya tak sadar bawah Ahra mengikutinya tentu saja terkejut karena perempuan dengan rambut sebahu itu ikut berlari juga.
"Lo kenapa ikut lari?" tanya Donghyuk ketika sudah berhasil mengendalikan pernafasannya.
"Ga... Huh... Gak tau..." jawab Ahara yang nafasnya masih terputus-putus, sedangkan Donghyuk sendiri justru hanya terkekeh saja, "udah... sono lo... pergi...."
Donghyuk masih terkekeh, lelaki itu kini membuka pintu belakang mobilnya dan mengambil sesuatu di jok belakang tersebut, "Nih minum..." kata Donghyuk menyodorkan botol berisi air mineral yang memang selalu ada di mobilnya.
"Kenapa masih disini?" tanya Ahra, "udah cepet ke Dahyun."
"Ini gue lagi nelpon A Mbin..." jawab Donghyuk, "terkahir di grup bilang dia yang jemput Dahyun."
Ahra hanya mengangguk saja, ia memilih untuk bersila di trotoar yang berada di samping mobil Donghyuk yang terparkir, "Gue balik duluan aja deh Hyuk, mumpung belum ujan."
Donghyuk yang sedang fokus membaca pesan di grup hanya mengangguk saja, tanpa paham akan apa yang Ahra katakan. Lelaki dengan kemeja kotak-kotak itu baru sadar bahwa ia terlalu fokus pada grup chat keluarganya saat rintik hujan sedikit demi sedikit membasahi kepalanya.
"Ra?" panggil Donghyuk memanggil Ahra, "Cho Ahraaa?" efek terlalu fokus pada ponsel, Donghyuk baru menyadari bahwa temannya itu sudah pulang lebih dulu.
Merasakan rintik hujan yang semakin besar, membuat Donghyuk dengan cepat masuk ke dalam mobil dan mengemudikan roda empatnya itu untuk mencari Ahra terlebih dahulu.
"Ck! Kenapa kaga bilang pas perginya sih?" sewot Donghyuk yang menyalahkan Ahra, "tau tadi mendung, malah balik duluan." Mata Donghyuk terlihat mencari Ahra diantara para mahasiswa yang sedang berusaha untuk berlindung dari guyuran air hujan yang semakin deras.
Donghyuk langsung menepikan mobilnya saat ia melihat Ahra berada diantara para mahasiswa lainnya di halte depan gerbang masuk kampus.
Tin tin
"RAA!" teriak Donghyuk setelah menurunkan kaca mobilnya, "masuk!"
Tanpa ada drama tolak memaksa, Ahra langsung berlari menuju mobil Donghyuk dan duduk di kursi samping kemudi.
"Kenapa kaga bilang balik duluan?" tanya Donghyuk sembari mengambilkan jaket miliknya untuk Ahra yang sedikit terkena guyuran hujan yang memang semakin deras.
"Lah, gue tadi bilang..." bela Ahra, "lo juga udah ngangguk."
"Emang iya?" Ahra hanya memutar bola matanya malas saat mendengar pertanyaan linglung Donghyuk.
"Terus ini mau kemana? Lo kaga jadi jemput Dahyun?"
Donghyuk yang sudah kembali mengemudikan mobilnya hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban, "Nggak, Dahyun udah dijemput sama A Mbin, mereka sekarang ada di cafe Mas Jinan."
"Dahyun gak kenapa-kenapa kan?"
"Gak kenapa-kenapa kok, cuma ada masalah aja sama Ayah..." jelas Donghyuk dan hanya dijawab anggukkan kepala oleh Ahra. Perempuan itu tak ingin banyak ikut campur akan urusan keluarga temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella [Donghyuk - OC]✓
FanfictionIni bukan sebuah permainan yang memiliki level Bukan pula sebuah kerajaan dimana terdapat kasta pada setiap penduduknya Ini hanya kisah seorang Kim Donghyuk yang meyakinkan Cho Ahra, yang menjelaskan bawa tidak ada istilah berbeda level, ataupun tin...