"Dahyun ada curhat sama lo kaga?"
Ahra menaikan sebelah alisnya, mereka baru saja keluar dari kelas. Keduanya berjalan beriringan untuk pulang. Tak ada mata kulaih lagi yang harus keduanya hadiri.
"Curhat apaan?" tanya Ahra berlaga tak paham. Walaupun sebenarnya ia tahu jawaban dari pertanyaan Donghyuk.
"Waktu sabtu gue sama A Mbin, dan tim sukses Dahyun Jungkook jadian lagi ngasih saran cara nembak yang baik dan benar. Rencananya pas kemarin, hari minggu waktu CFD. Tapi Si Jungkook malah jawab udah sambil cengengesan kaya orang dongo."
"Coba tanya ke Dahyun," kata Ahra. "Masa dia gak curhat sama sekali?"
"Gak. Gue tanya aja dia cuma nyengir..." balas Donghyuk, ia terlihat sangat kesal.
"Ya lo kan harusnya bisa baca gelagat Jungkook atau Dahyun. Orang kasmaran beda kok auranya."
"Emang iya?" tanya Donghyuk. "Masa sih?"
"Gini nih jenis orang yang gak pernah kasmaran."
Donghyuk langsung mendelik, "Ya gimana, orang yang diajak buat kasmarannya gak peka-peka."
"Kasian banget..." balas Ahra asal. Ia tahu maksdu perkataan Donghyuk. Tetapi ia memilih untuk pura-pura bodoh. "Eh, gue pulang duluan ya, Hyuk. Udah ada janji--"
"Sama siapa?" Donghyuk langsung menyela perkataan Ahra. Sedangkan perempuan dengan kemeja kotak-kotak navy berpadu kaos hitam dan celana hitam itu dengan santai senujuk sebuah motor yang sudah ada pemiliknya. "Itu siapa?"
Ahra langsung mendelik saat mendengar pertanyaan terakhir dari Donghyuk, nadanya benar-benar terdengar mengintimidasi. "Kepo banget lo!" sewot Ahra. "Dah ah, gue duluan ya--"
"Mendung, bentar lagi hujan. Mending naik mobil sama gue."
"Gue ada urusan, udah janji juga. Gak enak--"
"Tapi ini mau hujan," Donghyuk masih berusaha untuk menahan Ahra agar tetap pulang dengannya.
"Gak apa-apa," balas Ahra. "Gue duluan ya. Bye Dong Doooong...."
Donghyuk masih tetap terdiam di lorong penghubung lobi dengan parkiran. Matanya menatap lurus kepada perempuan yang baru saja berpamitan untuk pulang duluan. "Cih! Pake helm sendiri kan bisa. Kenapa harus dipakein..." omel Donghyuk yang tiba-tiba saja menjadi komentar bermulut tajam.
"Bisa-bisanya mobil gue kalah sama motor bodong gitu!" Mood Donghyuk benar-benar buruk. Ia bahkan berjalan dengan wajah keruh menuju parkiran.
Dan perjalanan menuju rumah di sore ini terasa menyebalkan bagi Donghyuk. Untung saja tak ada satupun penggunaan jalan yang kena tabrak sama Donghyuk.
🍃
"Hyuk gimana? Udah jadian kan adek lo?"
"Gak tau."
"Ish! Kan gue udah suruh lo buat nanyain ke Si Ahra. Sekarang Dahyun gak pernah curhat ke Teh Jisoo lagi, jadi gue gak bisa nanya ke ceweknya Bang Ibob."
Donghyuk hanya diam saja, tak lagi meladeni perkataan Hanbin. Membuat Hanbin yang awalnya menonton televisi langsung menoleh kepada adik laki-lakinya. "Buset! Serius banget lo nonton iklan nutrisari."
Bobby yang awalnya tidak begitu peduli dengan percakapan kedua adiknya, kini mengalihkan fokus dari ponsel. "Si Dahyun udah jadian sama Jungkook," kata Bobby membuat Hanbin dengan penuh drama menoleh kepada Sang Abang.
"Dahyun cerita ke Abang?" tanya Hanbin. Lelaki itu bahkan sudah mepet-mepet kepada Sang Kakak kedua. "Kok gak cerita sih ke gue?"
"Kagalah! Kaga mungkin cerita ke gue juga! Tapi lo perhatiin aja gerak-geriknya. Kaya orang lagi kasmaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella [Donghyuk - OC]✓
FanficIni bukan sebuah permainan yang memiliki level Bukan pula sebuah kerajaan dimana terdapat kasta pada setiap penduduknya Ini hanya kisah seorang Kim Donghyuk yang meyakinkan Cho Ahra, yang menjelaskan bawa tidak ada istilah berbeda level, ataupun tin...