Oca memakan sarapannya dengan sisa-sisa emosi sehingga sendok dan garpu nya menyebabkan kehebohan di meja makan yang biasanya hening.
Arshaka menahan tawa melihat Oca yang masih saja kesal.
"Mau jalan-jalan?" tawar Arshaka.
Oca terdiam sejenak, ini kesempatannya untuk pergi menemui Aresa dan Jihan. Ia sangat merindukan kedua putrinya.
"Tapi aku yang nentuin tempatnya."
"Hm. Asal jangan rumah Ares aja,"
"Emang kenapa kalau kesana? itu kan rumah suami aku."
"Sebentar lagi juga jadi mantan."
"Gak akan!"
"Siapa yang tau?"
"Kok kamu ngeselin banget sih?!"
Arshaka terkekeh geli melihat kesewotan Oca. Pria mengelap bibirnya dengan tisu, tanda sudah selesai makan.
"Cepat selesaikan makan kamu, saya tunggu di mobil." ucap Arshaka pergi terlebih dahulu.
Oca mendengus sebal, perempuan mana yang bakal nafsu makan jika partner makannya adalah seorang pria gak waras macam Arshaka. Ganteng sih, tapi tetap aja orang gila.
Oca berjalan mencak-mencak memasuki mobil sport hitam milik Arshaka.
"Kita mau kemana?" tanya Arshaka saat Oca sudah duduk dengan tenang di kursi belakang. Tidak apa-apa jika Oca belum mau disampingnya.
"Ke sekolah dasar Permata." jawab Oca ketus.
"Habis itu?"
"Hah?"
"Habis ketemu anak-anak kamu, kita mau kemana lagi?" jelas Arshaka.
"Gak ada."
Arshaka mengangguk lalu menyalakan mesin mobil, untuk hari ini ia akan menyetir sendiri. Ia tidak mau ada orang lain antara dirinya dan Oca.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah yang disebutkan oleh Oca tidak ada pembicaraan diantara dua orang dewasa itu.
Hingga akhirnya Oca membuka suara saat Arshaka justru berhenti di sebuah toko mainan.
"Loh kita ngapain kesini?" tanya Oca.
"Beli oleh-oleh buat anak-anak kamu, masa mau ketemu calon anak sendiri gak bawa apa-apa." ujar Arshaka lalu membuka sabuk pengaman dan turun dari mobil.
Oca menatap Arshaka yang kini sedang berbincang dengan penjual.
"Calon anak mata mu!" monolog Oca kesal bahkan ia membuat gerakan seolah-olah ingin memukul Arshaka.
Arshaka sudah kembali, pria itu menaruh barang belanjaannya di kursi sampingnya.
Oca melirik mainan jenis apa yang Arshaka beli untuk Aresa dan Jihan. Oca melotot kaget saat melihat mainan itu.
Bagaimana mungkin Arshaka tahu kalau Aresa dan Jihan sangat menginginkan mainan itu?!
"Kamu tau darimana Aresa dan Jihan suka itu?"
"Karena mereka bakal jadi anak-anak aku, jadi aku juga cari tau tentang mereka."
"Gimana bisa?"
"Gak ada yang gak bisa saya lakuin."
"Ada!"
"Apa?"
"Kamu gak akan pernah bisa ngerebut aku dari om Ares sampai kapan pun!" ucap Oca menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya agar Arshaka mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is A Little Girl (S2) END
RomanceSetelah kematian Vivi, Oca pikir rumah tangganya dengan Ares akan berakhir bahagia selamanya. Namun kebahagiaan itu hanya sementara, sebelum kedatangan seorang gadis bernama Aysi yang memiliki wajah sama persis dengannya. Aysi mengambil semua kebaha...