09.PESTA UNDANGAN

2.1K 192 209
                                    

Kalian cepet banget woy!

Sebelum baca, aku mau tanya. Kalian asal mana?

Oke gassssss!

Jangan lupa luv hijau untuk Arshaka-Oca!! Hahahaha

Oca berjalan menelusuri trotoar. Untungnya Abang truk baik membangunkan Oca untuk turun. Ia terus memperhatikan sekitarnya, dimana kira-kira tempat club tersebut.

"Kayaknya ini deh, bismillah semoga bener." Oca melangkah masuk kedalam club yang ramainya bukan main. Mungkin karena ini sudah malam juga.

"Eh eh mau kemana?" tanya seorang bodyguard yang berjaga.

"Masuk."

"KTP!"

"KTP saya ketinggalan di rumah, pak."

"Alasan! sudah sana pergi, bocah kok mainnya ke club." omel si penjaga.

"Heh! sembarang! Oca tuh udah dua puluh enam tahun tauk! KTP Oca tuh emang ketinggalan." sewot Oca sambil berkacak pinggang.

"Gak percaya. Badan kamu pendek dan kurus kayak gitu,"

Oca membalikkan tubuhnya, ia sedang mencari ide. Tapi, tiba-tiba saja suara seseorang membuat Oca langsung kembali berbalik kearah si penjaga.

"Dia partner saya." ucap lelaki menyerahkan KTP nya pada si penjaga.

"Oh oke. Silahkan masuk,"

Lelaki itu mengulurkan tangannya lalu Oca menyambut uluran tangan tersebut.

"Makasih ya kamu udah mau tolongin aku, kayaknya kita berpisah sampai disini aja deh." ucap Oca hendak melepaskan genggaman tangan si lelaki.

"Makasih doang? gak bisa lah! Lo cantik juga, sayang kalau dilewatkan gitu aja." ujar si lelaki memojokkan Oca ke dinding.

"Jangan macam-macam ya! disini banyak orang, Oca bisa teriak dan bilang kalau kamu mau melecehkan Oca!" ancam Oca yang justru disambut tawa oleh si lelaki.

"Disini emang tempatnya pelecahan, sayang." lelaki itu membelai rambut Oca dengan lembut.

"Jangan sentuh!" teriak Oca menghempaskan tangan si lelaki.

"Kelamaan!" lelaki itu memaksa untuk mencium bibir Oca, tapi sekuat tenaga Oca menghindarinya.

Bugh!

Oca kaget saat lelaki yang hendak memecahkannya itu terkapar di lantai setelah mendapatkan tinjuan dari orang yang kini berdiri di hadapannya.

"Ayo pulang!" 

"Ar-Arshaka..."

.........

Di dalam mobil hanya ada keheningan. Sepanjang perjalanan, Oca terus melirik Arshaka yang terlihat sangat santai. Apa dia tidak marah?

"Arshaka, Oca boleh minta susu Arshaka gak?"

Ngikkkk!

"Maksudnya? kamu mau nenen di–" Arshaka melirik pada dada bidangnya.

"Eh bukan! bukan! ini ada susu kotak disini. Ini punya Arshaka kan? Oca boleh minum?" jelas Oca.

"Minum aja."

Arshaka memberhentikan mobilnya di dekat taman. Pria itu membuka kaca mobil lalu hendak menyalakan rokoknya, tapi Oca langsung merebut rokok tersebut.

"Jangan ngerokok! ini aja, lebih sehat daripada rokok." ujar Oca membuang rokok tersebut dan menyumpal mulut Arshaka dengan susu kotak yang tadi sedang diminumnya.

My Wife Is A Little Girl (S2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang