Oca terbangun, kepalanya sangat sakit setelah disuntikkan sesuatu oleh seseorang.
"Awhh."
"Kamu udah sadar?" tanya seorang gadis membuat Oca menoleh.
"Ini ada dimana?" tanya Oca melihat sekelilingnya yang dikelilingi besi, lampu yang temaram serta bau tidak sedap yang begitu menyengat.
"Ruang bawah tanah." jawab si gadis yang berada disebelah sel Oca.
Oca bangkit berdiri hendak melangkah menuju pintu sel, namun langsung terjatuh karena kakinya dirantai.
"Kamu gak apa-apa?" tanya si gadis sel sebelah tampak khawatir saat melihat Oca terjatuh.
"Aku gak apa-apa kok, kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Oca lalu kembali ke tempat semula.
"Aku dijual sama ayah ke tuan Arshaka."
"Jahat banget ayah kamu!" sewot Oca.
"Kamu sendiri kenapa bisa ada disini?"
"Aku gak tau." Oca kembali lesu dan mendadak sedih karena merindukan Ares dan kedua putrinya.
"Oh ya kenalin namaku 911." ucap gadis 911 agar Oca melupakan sedikit rasa sedihnya karena ia tahu betul rasanya saat pertama kali tinggal didalam sel ini.
"Nama kamu kok unik banget? kayak angka."
"Memang angka, kita disini semuanya dinamain pakai angka."
"Nama asli kamu apa?" tanya Oca penasaran sebenarnya apa yang dilakukan Arshaka pada gadis-gadis malang didalam sel ini.
"Yumna, tapi kita dilarang buat panggil pakai nama asli. Jadi kamu panggil aku 911 aja ya," ucap Yumna tersenyum tulus kepada Oca.
"Kalian selama dikurung disini ngapain aja?" tanya Oca melihat seluruh sel dimana gadis-gadis berpakaian dress putih sedang tertidur dengan nyenyak.
"Kami diperjual belikan, kadang juga para anak buah tuan Arshaka menggunakan tubuh kami untuk menuntaskan hawa nafsu mereka. Kalau sudah tua dan tidak berguna kami akan dibunuh setelah itu organ tubuh kami dijual di pasar gelap." jelas Yumna dengan mata berkaca-kaca.
"Arshaka itu benar-benar jahat banget ya! kalau aku ketemu sama dia, aku gak akan diam aja. Aku janji sama kamu bakal tampol kepalanya biar dia itu sadar!" oceh Oca menggebu-gebu membuat Yumna tertawa.
Suara derap langkah kaki membuat tawa Yumna terhenti.
"Penjaga datang, cepat tidur!" ucap Yumna lalu berpura-pura tidur.
Oca juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Yumna, memejamkan matanya rapat-rapat.
Derap langkah itu berhenti tepat didepan sel Oca. Jantung Oca berdetak lebih cepat dari biasanya karena langkah tersebut semakin mendekatinya.
"Bangun! gue tau lo udah sadar."
Oca membuka matanya dan terduduk kembali, menatap pria yang berjongkok dihadapannya.
"Ada apa?" tanya Oca dengan wajah datar.
"Kalo diliat-liat lo cantik juga." pria penjaga itu mengelus pipi Oca yang tentunya langsung ditepis kasar oleh sang empu.
"Cih." penjaga itu memalingkan wajahnya lalu melepaskan rantai yang mengikat kaki Oca.
"Ayo ikut! tuan mau ketemu sama lo." Penjaga itu menarik kasar tangan Oca dan menyeret Oca keluar dari dalam selnya.
Oca menyempatkan diri untuk menoleh pada Yumna yang ternyata gadis itu pun menatapnya, terlihat Yumna merasa sangat sedih karena tidak bisa menolong Oca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is A Little Girl (S2) END
RomansaSetelah kematian Vivi, Oca pikir rumah tangganya dengan Ares akan berakhir bahagia selamanya. Namun kebahagiaan itu hanya sementara, sebelum kedatangan seorang gadis bernama Aysi yang memiliki wajah sama persis dengannya. Aysi mengambil semua kebaha...