02. ARES NINGGALIN OCA?

4.9K 264 22
                                    

Siang ini Oca berencana untuk makan siang bersama dengan Ares. Pria itu tadi juga sudah mengabarinya kalau ia sudah datang di cafe tempat mereka janjian.

Oca masuk kedalam lift lalu menekan tombol untuk turun. Dilantai 5 lift terbuka, seorang gadis dengan pakaian serba hitam serta wajah yang tertutup masker masuk.

Gadis itu melirik Oca sekilas lalu sibuk dengan ponselnya.

Lift terbuka, Oca turun lalu berjalan menuju parkiran. Ia mengendarai mobilnya menuju cafe.

Setibanya di cafe ia langsung menghampiri Ares yang tampak bete menunggunya.

"Om Ares!" panggil Oca lalu duduk berhadapan dengan pria itu.

"Lama banget sih?! saya sampe dilalerin nih!" kesal pria itu memajukan bibirnya beberapa senti.

"Hehehe maaf, tadi tuh ada pasien yang gawat darurat banget jadi Oca harus tangani dulu." jelas Oca tetap tak merubah ekspresi wajah Ares yang cemberut.

"Ihhh jangan ngambek dong!" rayu Oca.

"Y."

Oca berdiri dari kursinya, ia menatap sekitar terlebih dahulu yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, diyakini sudah aman Oca mencondongkan badannya lalu mengecup pipi Ares sekilas.

"Sebagai permintaan maaf." ujar Oca tersenyum lalu duduk kembali di kursi.

Ares merasakan kedua pipinya memanas, mendadak ia jadi salah tingkah. Jarang-jarang Oca mau cium-cium duluan.

"Kamu mau makan apa?" tanya Ares.

"Makam om Ares, rawrr~"

Ares tertawa melihat tingkah Oca. "Sebelum kamu makan saya, saya duluan yang akan makan kamu." balas Ares seraya membolak-balik buku menu.

"Udah ah kenapa mendadak jadi kayak kanibal." ucap Oca bergidik ngeri, gadis itu mulai memesan berbagai jenis makanan lezat dan mahal. Mumpung Ares yang bayar...

"Ca, kalau saya bilang jangan pernah tinggalkan saya ke kamu, aneh gak sih?" tanya Ares tiba-tiba.

"Aneh sih secarakan hubungan kita sekarang lagi baik-baik aja, Oca juga gak bakal ninggalin om Ares kok." jawab Oca sungguh-sungguh.

"Kalau seandainya, seandainya aja loh ya. Seandainya....saya yang ninggalin kamu gimana?"

"Cari yang lain dong." sahut Oca dengan santainya.

"Ish!" Ares menyentil kening gadis itu pelan.

"Gak, gak bercanda kok. Kalau om Ares ninggalin Oca, saat itu juga Oca ngerasa dunia hancur, nafas Oca terhenti, jantung ini tidak berdetak lagi yang itu artinya Oca akan mati." ucap Oca seperti orang yang sedang membaca puisi.

Pesanan mereka tiba, setelah si pelayan pergi Ares mengambil sendok dan menggetok kepala Oca dengan sendok itu. Pelan kok guys pelan...

"Nyesel saya nanya sama kamu, gak pernah serius." kesal Ares lalu memakan makanannya.

"Serius tauk! Oca bakal mati kalau om Ares ninggalin Oca, Oca gak bisa hidup tanpa om Ares..." lirih gadis itu menundukkan kepalanya.

Ares berhenti menyuap makanannya, ia menatap Oca yang mulai terisak.

"Eh, kok nangis?" panik Ares.

Oca mengangkat kepalanya yang tertunduk, air matanya luruh begitu saja.

"HUWAAAAAAAAAA JANGAN PERNAH TINGGALIN OCA! JANGAN SUKA SAMA CEWEK LAIN, JANGAN SELINGKUH!!" tangis gadis itu pecah seketika.

Ares panik karena semua mata menatap dirinya.

My Wife Is A Little Girl (S2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang