Chapter ini adalah chapter khusus yang menceritakan beberapa bagian Chanyeol dari beberapa chapter sebelumnya. Semoga kalian gak bingung ya pas baca 🥺 semoga gk bosen juga krn kali ini lebih banyak narasi dripada dialog, happy reading 😄
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Nyatanya, Chanyeol sama terpuruknya seperti Baekhyun. Pria itu tengah merebahkan tubuhnya di atas ranjang sembari menatap langit-langit kamarnya yang polos. Sakit pada hatinya masihlah terasa, membayangkan bagaimana wajah Baekhyun terlihat begitu sedih saat di pengadilan tadi.
Pria itu juga kembali terbayang pada apa yang telah ia lakukan selama tiga bulan terakhir. Bersikap brengsek pada Baekhyun meski ia bener-benar tak berniat seperti itu. Chanyeol tahu ia terlalu lemah karena tak bisa melawan Sunbin, tapi pria pun tak memiliki pilihan lain. Keselamatan Baekhyun dan anak-anaknya adalah taruhan.
Air mata kembali jatuh, memikirkan apa yang akan terjadi pada hari-harinya setelah ia tak lagi hidup bersama Baekhyun. Chanyeol masih sangat mencintai Baekhyun, tentu saja. Lelaki mungil yang sudah bersamanya sejak ia masih sekolah itu trlah sepenuhnya merebut hati Chanyeol. Menemani kehidupannya selama lebih dari 10 tahun.
Chanyeol mengangkat tangannya, menatap pada cincin pernikahannya yang tersemat pada jari manisnya. Tertawa remeh untuk dirinya sendiri; yang menghancurkan rumah tangganya dan Baekhyun. Pria itu lalu melepas cincin itu, manaruhnya pada laci nakas sebelah tempat tidur. Memilih untuk menyimpannya daripada terus merasa marah pada dirinya sendiri dan merasa bersalah pada Baekhyun.
e)(o
Chanyeol benar merasa menyesal karena marah dan membentak Jesper. Emosinya tengah tak stabil belakangan ini membuatnya lepas kendali memarahi Jesper padahal bocah manis itu tengah sakit. Apalagi ia memarahi Jesper karena sikapnya terhadap Sunbin. Chanyeol tak membenarkan sikap tidak sopan anaknya itu, ia tahu bahwa kedua anaknya benar tak suka pada Sunbin, tapi Baekhyun dan dirinya telah mengajarkan sopan santun terhadap Jesper dan Jackson. Melihat tindakan Jasper yang menurutnya kurang pantas serta emosinya yang tak stabil membuat Chanyeol lepas kendali dengan memarahi Jesper padahal pria itu tak berniat sama sekali.
Setelah mengantar Sunbin dan ke kantonya sebentar untuk mengurus berkas, Chanyeol tak langsung kembali ke rumahnya. Pria itu memilih untuk berhenti sebentar, menepikan mobilnya di tepi jalan.
"Maafkan Daddy, Jesper. Daddy benar-benar merasa bersalah, maafkan Daddy."
Chanyeol bersandar pada kursi, air matanya lagi-lagi menetes seperti tidak bosan untuk membasahi pipinya belakangan ini. Pria itu benar merasa bersalah pada puteranya, tak seharusnya Chanyeol memarahi Jesper meski ia tak membenarkan perilaku puteranya itu.
Chanyeol menghapus air mata di pipinya, pria itu juga mengelap bibirnya, kembali menghapus sisa ciumannya dengan Sunbin tadi.
"Kau memang pria brengsek, Park Chanyeol."
e)(o
Jesper kembali mengamuk padanya karena tak menemukan Baekhyun. Mengira dirinyalah yang mengusir Baekhyun padahal nyatanya, ia pun sama seperti Jesper yang tak menginginkan Baekhyun pergi dari rumah ini.
Setelah Baekhyun berhasil menenangkan Jesper, Chanyeol pergi terlebih dahulu dari kamar Jesper tak ingin Jesper semakin kesal pada dirinya.
Karena terlalu lama berada di kamarnya, Chanyeol turun menuju dapur untuk sekedar membasahi kerongkongannya dengan air dingin. Namun sebelum sampai pada dapur, dirinya melihat Baekhyun beserta kedua buah hati mereka tengah memakan Es Krim di meja makan. Membuat Chanyeol mengurungkan langkahnya dan memilih bersembunyi untuk mendengarkan ketiganya mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny 《ChanBaek》✔️
FanfictionCW // ⚠️ DIVORCE, MPREG ⚠️ Chanyeol dan Baekhyun telah berpisah kini, pengkhianatan benar membuat rumah tangga mereka berakhir. Meski ada hati yang terluka, Chanyeol tetap pada pilihannya. Menceraikan Baekhyun untuk bersama wanita lain. Meski penyes...