Matahari menyingsing diufuk timur. Sinar cerah dengan hawa dingin salju masih begitu terasa. Harun semerbak embun pagi tercium dari celah-celah jendela, menghantarkan perasaan damai dipagi hari yang cerah.
Baekhyun telah terbangun pada pukul 6 pagi disaat Mansion Chanyeol masihlah dalam keadaan sepi. Itu telah seperti kebiasaan baginya sejak dulu. Sejak ia menikah dengan Chanyeol dulu.
Kini Baekhyun tengah menyiapkan sarapan untuk Chanyeol dan kedua buah hatinya yang masih terlelap di kamar masing-masing.
Meski keadaan Baekhyun agak terlihat janggal, karena kini lelaki mungil itu hanya memakai kaus abu milik Chanyeol yang memiliki panjang sebatas pahanya. Lelaki mungil itu bahkan tak mengenakan celana pendek lagi.
Suara ketukan sepatu terdengar nyaring digendang telinga, membuat Baekhyun segera berbalik untuk melihat siapa pemilik suara tersebut.
Dan bepata terkejutnya Baekhyun saat melihat Sunbin lah orangnya, terlihat begitu cantik dalam balutan baju kantor serta polesan make up mencolok diwajah.
Sunbin sendiri mengerutkan alisnya, cukup terkejut sekaligus bingung melihat Baekhyun berada di dapur Manison Chanyeol, karena ia berfikir mungkin Baekhyun telah pergi semalam. Lantas ia menatap Baekhyu menyeluruh, menyeringai melihat penampilan Baekhyun.
"Wah, lihat siapa ini? Lelaki tak tahu diri sudah berada di Mansion kekasihku pagi-pagi seperti ini, berpenampilan seperti seorang pelacur. Oh mengesankan sekali."
Baekhyun mengepalkan kedua tangannya, terluka atas perkataan Sunbin barusan.
"Jaga ucapanmu Lee Sunbin-ssi. Aku disini untuk Jesper, bukan untuk kekasihmu."
Baekhyun telah berusaha menahan getar pada suaranya sebisa mungkin, namun sakit pada hati benar tak dapat ia hindari. Kata-kata Sunbin benar melukai hatinya.
"Aku tau itu hanya alibimu. Lihatlah penampilanmu itu, kau seperti ingin menggoda kekasihku? Benar bukan? Kau pasti sangat berharap jika Chanyeol akan memohon kembali padamu, dasar bodoh."
Baekhyun benar tak sanggup, perkataan Sunbin benar melukainya hingga kedasar. Memperparah luka pada hatinya yang tak kunjung sembuh, berdarah hingga menetes kepermukaan. Menghasilkan sebuah asin bening yang mengalir pada pipi.
"Kau sungguh kelewatan Lee Sunbin-ssi, seharusnya kau sadar pada dirimu sendiri. Kau hanya wanita yang merusak rumah tanggaku."
Sunbin mendecih atas perkataan Baekhyun, ditatapnya remeh lelaki mungil dihadapannya. Menyeringai begitu angkuh.
"Aku hanya menggoda Chanyeol sedikit, tetapi lihat bagaimana lemahnya iman Chanyeol pada wanita cantik seperti diriku. Bukan'kah itu tandanya Chanyeol sudah tak mencintai dirimu lagi, Byun Baekhyun?"
Rasanya Baekhyun ingin berteriak, menyerukan segala sakit hatinya pada wanita penghoda di depannya ini. Baekhyun maju semakin dekat pada Sunbin, ia ingin memberi sebuah pelajaran pada wanita itu karena perkataan benar-benar tak pantas.
Tangannya telah terangkat keudara, siap untuk melukai pipi Sunbin sedang wanita itu hanya diam menyeringai melihat tindakan yang akan dilakukan oleh Baekhyun.
"Byun Baekhyun!"
Gerakan Baekhyun reflek berhenti, tangannya kembali turun sedang kepala segera menoleh hanya untuk melihat Chanyeol berjalan kearahnya dengan ekspresi begitu marah sedang mata menatap tajam pada dirinya.
Baekhyun gemetar, tahu apa yang akan reaksi Chanyeol setelah ini.
"Apa yang kau lakukan pada Sunbin?!" Chanyeol berteriak begitu keras, menggelegar keseluruh penjuru Mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny 《ChanBaek》✔️
FanfictionCW // ⚠️ DIVORCE, MPREG ⚠️ Chanyeol dan Baekhyun telah berpisah kini, pengkhianatan benar membuat rumah tangga mereka berakhir. Meski ada hati yang terluka, Chanyeol tetap pada pilihannya. Menceraikan Baekhyun untuk bersama wanita lain. Meski penyes...