Our Destiny 《ChanBaek》✔️

27

Hari persidangan tiba. Chanyeol dan Baekhyun sudah bersiap untuk untuk menuju pengadilan. Anak-anak sudah mereka titipkan di rumah orang tua Chanyeol.

Saat tiba di pengadilan keduanya bisa melihat di depan sangat ramai dengan wartawan. Setelah mermarkirkan mobilnya, Chanyeol mengajak Baekhyun untuk keluar. Keduanya memilih untuk masuk ke pengadilan melewati pintu lain agar tak berpapasan dengan para wartawan.

"Jaehyun bilang persidangan akan dimulai 10 menit lagi. Lebih baik kita percepat datang." Baekhyun hanya mengangguk, keduanya kemudian mempercepat langkah hingga sampai di lantai 3 tempat di mana persidangan akan dilaksanakan.

Saat memasuki ruang persidangan Baekhyun rasanya dejavu. Perlahan ingatan-ingatan di mana perceraian antara dirinya dan Chanyeol memenuhi pikirannya. Bagaimana rasa sakit yang timbul karena perceraian itu, Baekhyun masihlah bisa merasakannya. Meski kebenaran kini telah terungkap, tapi pengkhianatan yang di lakukan oleh Chanyeol masih bisa Baekhyun rasakan sakitnya dan perasaan kecewa yang mendalam. Meski semuanya kini sudah mulai berjalan dengan normal, namun tak menutup bahwa Baekhyun merasa sedikit trauma atas jalan hidupnya kemarin.

Tangan Baekhyun perlahan terasa dingin dengan gemetar pada telapaknya. Buat Chanyeol menoleh untuk menatap mantan suaminya itu.

"Kau kenapa, Baek? Kau sakit?"

Baekhyun menggeleng, mengatur napasnya untuk membuat dirinya lebih tenang.

"Aku hanya teringat perceraian kita." Baekhyun berbisik pelan, suaranya mungkin hampir tak terdengar tapi karena jarak yang dekat membuat Chanyeol masih dengan jelas dapat mendengar kalimat yang Baekhyun lontarkan.

Itu taunya membuat Chanyeol semakin merasa bersalah. Mungkin memang saat ini keadaan keduanya sudah membaik, mereka telah berdamai pada permasalahan yang terjadi. Tapi itu tak mengurangi sedikit pun perasaan bersalah yang Chanyeol rasakan, perasaan bahwa dirinya begitu pengecut dan brengsek karena tidak mempertahankan Baekhyun dan melindungi lelaki itu.

Chanyeol menarik Baekhyun untuk mendekat, memberikan usapan pada bahu kecil mantan suaminya itu.

"Maafkan aku Baekhyun."

Baekhyun tersenyum tipis dan menatap Chanyeol.

"Tidak apa, seiring berjalannya waktu aku akan membaik."

Keduanya memilih untuk kembali melanjutkan jalan. Sampai pada ruang persidangan yang sudah cukup banyak orang di sana. Chanyeol dan Baekhyun duduk di kursi terdepan, status keduanya sebagai saksi dan korban dalam persidangan ini.

Hakim dan jaksa sudah berada di tempat masing-masing. Pengacara Sunbin juga sudah duduk di kursinya.

Karena waktu persidangan sudah di mulai, Sunbin sebagai tersangka utama memasuki ruang persidangan. Wanita itu diam, keadaanya terlihat berantakan dengan baju tahanan melekat di tubuhnya. Sangat jauh berbeda dengan Sunbin yang selalu rapih dengan baju bermerk mahal.

Baekhyun tersenyum kecil. Ada rasa kepuasan tersendiri melihat Sunbin terpuruk seperti itu. Rasanya seperti segala penderitaannya selama satu tahun terakhir terbayar dengan melihat Sunbin menderita. Baekhyun tau pikirannya terdengar jahat, tapi bukankan lebih jahat Sunbin yang telah menghancurkan kebahagiaan keluarganya?

Persidangan dimulai dari pihak Chanyeol, pengacara pria itu membeberkan bukti-bukti yang dapat memberatkan hukuman Sunbin. Begitu pula pihak Sunbin, namun argumen-argumen yang dilontarkan oleh pengacara wanita itu terdengar tidak masuk akal dan bukti yang lemah. Baekhyun hadir hari ini sebagai saksi atas kejahatan Lee Sunbin.

"Sesuai dengan bukti yang telah diserahkan oleh pihak Park Chanyeol kepada kepolisian dan kejaksaan maka tuntutan terhadap tersangka Lee Sunbun yaitu terkait penculikan, penyekapan dan penganiyaan, penggunaan obat terlarang serta kepemilikan senjata, maka saudari Lee Sunbin melanggar pasal berlapis. Sesuai undang-undang maka tersangka Lee Sunbin mendapat sanksi yaitu hukuman penjara seumur hidup."