Pagi pertama di tahun baru bagi Chanyeol tidaklah baik pria itu rasakan. Sisa-sisa rasa kesal pada perasaan masih terbawa bahkan saat Ia membuka mata di pukul 7 pagi.
Setelah mendengarkan pembicaraan Changmin dan Baekhyun, Chanyeol segera membawa Sunbin pulang karena pria itu tiba-tiba dalam suasana hati yang buruk.
Patahan-patahan kalimat Changmin dan Baekhyun terus terngiang bahkan saat dirinya menyibukkan diri dengan berkas kantor di rumahnya.
Namun lagi-lagi pikiran mengenai Baekhyun tahu benar mengecoh fokusnya. Itu benar menjadi alasan Chanyeol bangkit dari kursi kerja untuk segera mengambil kunci mobil dan coat untul pergi menuju rumah Baekhyun.
Dengan dalih dalam hati Ia yakinkan bahwa dirinya pergi untuk bertemu kedua jagoannya.
e)(o
Pukul 10 pagi ketukan pada pintu membuat Baekhyun harus bangkit dari duduk santainya di didepan televisi. Lelaki manis itu berjalan perlahan menuju pintu rumahnya.
Lantas saat pintu terbuka Baekhyin benar tersentak atas apa yang Ia lihat. Chanyeol berdiri di depan pintunya dengan kedua tangan pria itu masukan pada kedua saku coat yang melekat pada tubuhnya. Wajahnya dingin seperti biasa.
"Eoh? Chanyeol-ah? Ada apa?" Baekhyun bertanya dengan sebuah senyum manis Ia sunggingkan pada belah bibir tipisnya.
"Aku merindukan anak-anak." Chanyeol menjawab datar seperti biasa. Wajahnya tak menunjukan ekspresi apapun.
"Ah, masuklah kalau begitu." Baekhyum sedikit menyingkir, mempersilahkan Chanyeol masuk ke dalam rumahnya.
"Anak-anak ada di ruang keluarga." Baekhyun berujar sebelum dirinya menghilang menuju dapur, meninggalkan Chanyeol yang berjalan menuju ruang keluarga menghampiri kedua jagoannya.
Dapat Chanyeol lihat, Jackson dan Jesper tengah bermain dengan robot-robot milik meteka hingga tak menyadari kedatangan Chanyeol.
"Sepertinya seru sekali." Chanyeol menyeletuk, membuat kedua jagoannya menoleh pada dirinya. Mata mereka membola terkejut melihat kehadirannya lantas kedua bocah itu segera menghampiri.
"Daddy!"
Chanyeol merentangkan kedua tangannya, menyambut pelukan kedua putranya.
"Kami merindukan Daddy!" Jesper berseru, mengecup pipi Chanyeol dan tersenyum setelahnya.
Chanyeol ikut tersenyum, balas mengecup pipi kedua putranya satu persatu. "Daddy juga merindukan kalian."
Chanyeol menggendong kedua jagoannya, memperhatikan Jackson dan Jesper yang kembali bermain dengan sesekali melibatkan dirinya hingga Baekhyun datang dengan nampan pada kedua tangan lelaki mungil itu.
"Minumlah, Chanyeol." Ujar Baekhyun sesaat setelah Ia menyajikan coklat panas dihadapan Chanyeol.
"Terima kasih."
Chanyeol mulai menyesap coklat panas buatan Baekhyun, yang sesungguhnya Ia rindukan di musim dingin seperti ini. Dulu saat mereka masih bersama, di musim dingin seperti ini saat Chanyeol libur bekerja dan mereka berempat menghabiskan waktu untuk bersantai, Barkhyun akan membuatkan coklat panas untuk mereka. Dan itu adalah salah satu yang membuat Chanyeol rindu.
"Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?" Chanyeol bertanya setelah kembali menaruh gelas coklat panasnya di meja.
Baekhyun menganguk, tangannya reflek mengelus perutnya. Karena lelaki itu tahu, Chanyeol hanyalah mengkhawatirkan bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny 《ChanBaek》✔️
FanfictionCW // ⚠️ DIVORCE, MPREG ⚠️ Chanyeol dan Baekhyun telah berpisah kini, pengkhianatan benar membuat rumah tangga mereka berakhir. Meski ada hati yang terluka, Chanyeol tetap pada pilihannya. Menceraikan Baekhyun untuk bersama wanita lain. Meski penyes...