Yang lupa bisa baca ulang chapter sebelumnya ya~
Maaf bgt karena lama updatenya 🙏🏻Happy reading ~~~~
•
•
•Setelah melakukan penerbangan selama kurang lebih satu jam, Chanyeol, Sunbin dan juga Jaehyun telah mendarat dengan selamat di bandar udara Jeju. Ketiga orang itu lantas segera menuju hotel tempat mereka menginap untuk sekedar beristirahat selama 30 menit sebelum menghadiri rapat dengan Taeyang Group untuk membahas masalah kerjasama dengan perusahaan Chanyeol.
Selama di mobil menuju hotel tak ada pembicaraan berarti dari ketiganya selain Sunbin yang terus bergelayut manja di lengan kekar milik Chanyeol. Yang mana pemandangan itu benra nyatanya membuat satu diantara mereka risih melihatnya, matanya seperti iritasi tiba-tiba karena melihat pemandangan tersebut. Dan Jaehyun benar tak dapat menahan sumpah serapahnya dalam hati akibat pemandangan tersebut. Pria bermarga Jung itu benar mengutuk bosnya, terlebih wanita ular yang terus bergelayut pada lengan Chanyeol, Lee Sunbin.
Perjalanan menuju hotel memang tak jauh berbeda dengan saat dipesawat tadi, Jaehyun merasa dirinya seperti seorang pria bujang tanpa pasangan saat melihat adegan chanyeol dan Sunbin yang terus bermesraan, meski nyatanya ia telah memiliki seorang pendamping.
Chanyeol menempatkan dirinya berdua dengan Jaehyun, memilih untuk tidur sekamar dengan pria itu. saat Jaehyun bertanya mengapa Chanyeol memilih untuk tidur sekamar dengannya jawaban pria yang lebih tua membuat Jaehyun kesal sendiri.
"Untuk mengurangi biaya saja." jawab Chanyeol tanpa mengalihkan tatapannya dari berkas yang ada di tangannya.
"Ck, bilang saja kau kesepian jika harus tidur sendiri." Jaehyun berujar asal, lalu menghampiri Chanyeol untuk ikut membaca berkas kerja sama.
Chanyeol tersenyum tipis mendengar perkataan Jaehyun, "Kau benar. Aku hanya tak ingin merasa kesepian jika harus tidur sendiri."
Jaehyun tersentak, benar tak menyangka atas balasan Chanyeol terhadap ucapan asalnya. pria Jung itu tak tahu harus merespon seperti apalagi, terlalu bingung untuk menanggapi ucapan Chanyeol yang sarat akan kekosongan pada suaranya.
e)(o
Setelah sampai di hotel, Baekhyun tak melakukan apapun di kamar hotelnnya. Kedua anaknya telah nyenyak dalam alam mimpi mereka, sepertinya kelelahan akibat perjalanan Seoul-Jeju meski tak terlalu lama. Sedangkan Changmin telat pamit pada Baekhyun, meninggalkan lelaki manis itu untuk menghadiri pertemuan dengan kliennyanya unruk membahas pekerjaan. Jadilah hanya tinggal baekhyun sendiri tanpa melakukan apapun, membuat lelaki yang tengah hamil itu bosan.
Lantas Baekhyun memilih untuk melakukan panggilan video dengan Luhan, karena dirinya tahu bahwa Kyungsoo pastilah tengah sibuk dengan restorannya.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Baekhyun untuk menunggu Luhan mengangkat panggilan video darinya, membuat Baekhyun tersenyum lebar. Terlebih lagi saat melihat Ziyu tengah bersandar nyaman di dada Papanya sambil ikut menatap pada layar ponsel.
"Luhan!" Baekhyun berseru senang, tersenyum amat lebar membuat Luhan ikut pula tertular oleh senyuman manis milik sahabatnya itu.
"Kau sudah sampai di Jeju?" Luhan bertanya, sedangkan tangannya menggerakkan sebelah tangan Ziyu untuk membalas lambaian tangan baekhyun, membuat lelaki di sebrang sana tertawa melihat Ziyu yang begitu menggemaskan.
"Iya, sudah sejak tadi. Tapi aku bosan karena tak melakukan apapun. Jackson dan Jesper tidur, sedangkan Changmin hyung pergi untuk pertemuan."
Luhan tersenyum gemas melihat wajah Baekhyun yang terlihat begitu lucu di matanya. Pria mungil yang tengah hamil itu terlihat begitu lucu saat mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny 《ChanBaek》✔️
FanfictionCW // ⚠️ DIVORCE, MPREG ⚠️ Chanyeol dan Baekhyun telah berpisah kini, pengkhianatan benar membuat rumah tangga mereka berakhir. Meski ada hati yang terluka, Chanyeol tetap pada pilihannya. Menceraikan Baekhyun untuk bersama wanita lain. Meski penyes...