3

10.2K 1.1K 84
                                    

Warna putih adalah apa yang pertama kali netranya lihat. Bau antiseptik dan alcohol terhirup indera penciumannya membuat ia mengerang kesal saat mengetahui jika ini adalah Rumah Sakit.

Baekhyun menolehkan kepalanya kekanan dan terkejut melihat kedua anaknya tengah menatapnya dengan cemas.

"Papa, baik-baik saja?" Jesper adalah yang pertama kali mengeluarkan suara dari keheningan yang tercipta, Baekhyun mengangguk kaku dengan senyum tipis. Masih begitu bingung dengan keberadaannya di Rumah Sakit.

"Jackson, Jesper, kenapa Papa ada di Rumah Sakit?"

"Saat kita berdua pulang sekolah tadi, Papa sudah kesakitan dikamar. Untung saja ada paman Song yang datang bersama kita, jadi Papa bisa segera dibawa ke Rumah Sakit."

Penjelasan Jesper membuat Baekhyun kembali memutar otak tentang kejadian saat ia kembali mengantar Jackson kesekolahnya, dan Baekhyun baru tersadar saat masih ada sisa rasa sakit diperutnya.

"Jack, maafkan Papa karena terlambat menjemputmu, dan terima kasih Jesper karena mau mengantar Jackson hyung."

Kedua putranya tersenyum dengan anggukan kepala membuat Baekhyun gemas.

"Lalu bisakah kita pulang sekarang? Papa sudah merasa baik-baik saja." Ujaran Baekhyun membuat kedua bocah kembar itu teringat pada perkataan dokter saat Baekhyun dalam keadaan pingsan tadi.

"Papa, ada yang ingin dibicarakan oleh dokter pada Papa." Ujar Jackson, membuat Baekhyun mengernyitkan alisnya.

"Ada apa memangnya?"

"Kami tidak tahu, paman Sehun hanya bilang ia ingin berbicara dengan Papa."

Baekhyun kembali mengernyit dalam, "paman Sehun?"

Jackson dan Jesper lantas mengangguk. "Paman Sehun yang memeriksa Papa tadi," jawab keduanya kompak.

"Ah, begitu."

Tak begitu lama, pintu ruangan itu terbuka. Lalu memunculkan Sehun dari balik pintu, pria berkulit putih pucat itu tersenyum tipis pada Baekhyun.

"Hai, Baek." Sapa Sehun, pria itu juga memberikan sebuah usakan pada kedua anak Baekhyun yang membuatnya gemas.

"Ada apa, Sehun? Kata anak-anak kau ingin berbicara padaku, ada apa memangnya?"

Baekhyun dapat lihat Sehun didepannya menghela nafas kasar, ia menatap Baekhyun dengan tajam membuat lelaki mungil itu menelan ludah gugup.

"Boys, bisakah kalian keluar sebentar? Pergilah ketaman untuk bermain, ahjussi harus berbicara pada Papa kalian." Ujar Sehun, tanpa banyak berkata Jackson dan Jesper segera pergi dari ruangan itu setelah mengecup pipi Baekhyun.

"Ada apa, Sehun? Kau membuatku takut." Gumam Baekhyun, Sehun menghela nafas pelan dengan tatapan matanya yang mulai melembut pada Baekhyun.

"Aku tau tentang perceraian kau dan Chanyeol sehari sebelum sidang penentuan," Mulai Sehun, Baekhyun hanya terdiam tanpa ingin menyela.

"Aku juga tau masalah apa yang kalian hadapai sampai akhirnya kau dan Chanyeol bercerai, tapi bukan itu yang menjadi permasalahan disini, tapi keadaanmu Baekhyun."

Baekhyun mengerjap cepat, fikiran negatif dengan cepat merecoki otaknya. Ia takut jika ada yang tidak beres dengan tubuhnya, mungkin semacam penyakit mematikan. Baekhyun benar-benar tak dapat membayangkannya, ia tak sanggup untuk meninggalkan kedua buah hatinya.

"Sehun, aku mohon jangan katakan jika aku memilik penyakit mematikan ditubuhku. Aku mohon, Sehun-ah."

Sehun tersentak akan ucapan Baekhyun terlebih saat ia melihat mata Baekhyun yang berkaca-kaca.

Our Destiny 《ChanBaek》✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang