Setelah dirawat dua hari, Baekhyun kini telah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Meski dengan catatan agar Ia tetap menjaga kondisinya yang masih terbilang lemah.
Chanyeol mendampingi Baekhyun, menemani kepulangan lelaki mungil itu ke rumah. Pria bernama keluarga Park itu pun tak pernah sekalipun meninggalkan Baekhyun sendirian.
Dan Baekhyun tahu, sikap Chanyeol terhadapnya hanyalah sebatas tanggungjawab atas bayi dalam kandungannya.
"Tidak ada yang tertinggal?" Chanyeol bertanya, telah siap menenteng tas berisi pakaian milik Baekhyun. Sedang lelaki yang lebih mungil hanya mengangguk seadanya.
"Yasudah, ayo kita segera pulang." Chanyeol berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Baekhyun di belakang sana.
Meski Chanyeol kini lagi menaruh perhatian pada Baekhyun, namun semua hanyalah sebuah bualan. Pria itu hanya melakukan tugasnya sebagai seorang ayah dari calon bayi mereka. Sikapnya terhadap Baekhyun hanyalah sebatas tanggungjawab belaka. Tak ada ketulusan yang mendasari sedang tubuh terpaksa melakukan hal itu terhadap Baekhyun.
Baekhyun paham atas sikap Chanyeol. Ia tahu, semua yang dilakukan Chanyeol hanya sebatas ketulusan seorang ayah terhadap calon bayinya. Baekhyun sadar akan posisinya, Ia hanya seorang mantan suami Park Chanyeol. Tidak lebih.
Chanyeol membuka pintu mobil penumpang depan, mempersilahkan Baekhyun untuk segera masuk.
"Terima kasih." Lirih suara Baekhyun menyahut atas kebaikan Chanyeol, tipis senyum tersungging pada bibirnya yang masih sedikit pucat.
Sedang Chanyeol tak menjawab, memilih segera masuk ke dalam mobil dan segera melaju.
Hanya hening menemani perjalanan mereka. Tak sekalipun dari keduanya membuka suara untuk memulai perbincangan. Seolah dekatan mereka bertahun-tahun lalu hanyalah mimpi. Seolah mereka hanyalah seseorang yang baru mengenal.
e)(o
Jackson dan Jesper berteriak gembira saat mendapati Baekhyun telah sampai di rumah. Kedua bocah itu lantas segera memeluk Baekhyun untuk melampiaskan rindu mereka. Pun nyonya Park yang juga berada disana, memeluk Baekhyun dengan penuh kasih.
"Aku senang kau baik-baik saja." Nyonya Park mengelus kepala Baekhyun, tersenyum lembut pada lelaki mungil itu.
"Terima kasih karena eommoni mau merawatku saat di rumah sakit kemarin." Baekhyun tersenyum, menarik bibirnya lebih lebar. Senyumnya terlihat begitu polos.
"Aku juga senang sekali karena sebentar lagi keluarga Park akan kedatangan anggota keluarga baru."
Nyonya Park terpekik senang mengatakan itu, tangannya Ia bawa untuk mengelus perut Baekhyun. Terlihat begitu bahagia karena sebentar lagi Ia akan menggondong cucu lagi.
"Ehem.." Chanyeol berdeham membuat keempat orang yang masih hangat membicarakan kehamilan Baekhyun itu menoleh padanya.
"Ada apa, Daddy?" Jesper bertanya, menatap polos pada Daddynya itu sedang Chanyeol hanya tersenyum pada Jesper.
"Aku harus segera pulang, eomma akan tetap disini atau ikut denganku?" Chanyeol bertanya pada sang ibu, membuat nyonya Park berpikir sejenak.
"Aku akan menginap disini," lalu nyonya Park beralih menatap Baekhyun, "bolehkan aku menginap disini?"
Baekhyun tersenyum seraya mengangguk, "tentu saja, eommoni."
"Baiklah kalau begitu, aku pulang dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny 《ChanBaek》✔️
FanfictionCW // ⚠️ DIVORCE, MPREG ⚠️ Chanyeol dan Baekhyun telah berpisah kini, pengkhianatan benar membuat rumah tangga mereka berakhir. Meski ada hati yang terluka, Chanyeol tetap pada pilihannya. Menceraikan Baekhyun untuk bersama wanita lain. Meski penyes...