Beberapa menit Andre berjalan membentuk lingkaran sambil memikirkan tawaran dari orang
yang disukainya. Dia pun memutuskan untuk menjadi pacar percobaan, Andre memiliki kepercayaan
diri yang tinggi jika Rena akan menjadi pasangan hidupnya. Namun, kenyataannya semua orang yang
memiliki cinta pertama belum tentu akan menjadi pasangan hidup. Sesuatu harapan yang terlalu
tinggi untuk orang seperti Andre, dia buta karena perasaan sehingga tidak menyadari kelemahan
yang ada di dalam dirinya sendiri.
Keesokan harinya, Andre berangkat seperti pada waktu biasanya. Dia pun mengambil
sepedanya dan mengayuh dengan kencang. Sepeda gunung itu pun melaju cepat dan sampai di
pertigaan tempat biasanya Andre dan Rena bertemu. Namun, dia tidak melihat Rena dengan
sepedanya. Mungkin Rena sudah sampai di sekolah atau masih di rumahnya. Salah satu hal konyol
yang dilakukan Andre, dia sering mencoba mengingat jam bahkan detik seseorang yang disukainya
bertemu dengannya. Hal itu adalah sesuatu yang mustahil, tetapi Andre adalah orang yang sangat
sering menggunakan perasaannya daripada pikirannya.
Andre pun berbelok ke kanan dan melambatkan laju sepedanya. Tiba-tiba, terdengar suara
laju sepeda yang cukup kencang dari belakangnya.
"Andre," panggil Rena dari belakang.
"Eh, ternyata udah di sini ya pacarku," ujar Andre dengan wajah yang terlihat menyebalkan
menurut Rena.
"Hus, jangan gitu! Malu-maluin tahu."
"Iya deh." Andre pun mencoba memahaminya.
"Ya udah, yuk." Rena mempercepat laju sepedanya.
Meskipun sikap Andre agak pendiam terlebih lagi kepada cewek selain pujaan hatinya, dia
termasuk orang yang sangat alay. Andre selalu ingin diperhatikan oleh orang lain. Dia tidak terlalu
banyak berbicara, tetapi kepintarannya membuat orang selalu mengajaknya berbicara. Jadi, dia tidak
selalu merasa sendiri. Yuda pun terkadang mengajaknya berbicara tentang banyak hal. Andre
menganggapnya sebagai sahabat dekatnya di kelas.
Sesampainya di kelas, Andre langsung berjalan ke tempat duduknya. Ketika pelajaran
berlangsung, dia memerhatikan penjelasan guru. Sesekali dia melihat ke arah Rena, sosok cantik
yang ada di dalam hatinya. Mungkin Rena sudah menjadi bunga dalam hati Andre yang gersang.
Ketika istirahat, Andre beranjak keluar dari kelas. Dia ingin membeli roti bakar di depan sekolah.
Harganya lumayan murah, sekitar lima ratus perak untuk satu roti bakar. Rasanya sangat lezat
sampai aku membayangkan roti bakarnya ketika menulis ini. Roti bakar rasa cokelat adalah kesukaan
Andre. Ketika Andre sedang menunggu roti itu dimasak, dia melihat Rena di seberang jalan. Rena
pun menoleh ke arah Andre dan melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah Andre.
Berita tentang hubungan mereka pun tersebar ke seluruh sekolah. Seiring waktu berjalan, kata
yang ingin Andre ucap kepada Rena pun menghilang. Entah rasa malu atau apa, sikapnya kepada
Rena menjadi sama ketika bertemu dengan perempuan lain. Jadi, Andre hanya diam tanpa kata.
"Ndre, lu jadian ya sama Rena?" ujar Yuda.
"Iya." Andre membalasnya singkat.
"Semua orang udah tahu loh," ucap Yuda dengan nada yang sedikit menjengkelkan.
Pada waktu itu, SMPN 1 Karangpanjang akan mengadakan sebuah study tour ke Bandung.
Perjalanan tiga hari itu mungkin dapat memecahkan rasa penat siswa dengan materi pelajaran kelas
delapan yang begitu berat. Pada tahun sebelumnya, SMPN 1 Karangpanjang melakukan study tour
ke Bali. Namun, hal yang tidak diinginkan terjadi. Salah seorang siswa bermain terlalu jauh dari
pinggir pantai sehingga akhirnya ombak besar menyeretnya hingga hilang ditelan laut.
Pagi setelah upacara bendera, seluruh siswa kelas delapan berkumpul di halaman sekolah.
Ada sebuah pengumuman dari kepala sekolah yang harus mereka dengarkan. Andre berharap dapat
segera duduk ketika kepala sekolah menyampaikan pidatonya karena kakinya sudah tidak tahan
untuk menopang badan.
"....Anak-anakku yang saya cintai, dua minggu lagi akan diadakan study tour ke Bandung. Study
tour ini akan menjadi perjalanan panjang selama empat hari, diharapkan anak-anakku sekalian dapat
menjaga sopan santunya di sana. Bandung merupakan sebuah kota di Jawa Barat sehingga adat dan
tata caranya pun mungkin berbeda dengan yang ada di sini. Jadi saya harap kalian dapat mematuhi
dan menghormati aturan yang ada di sana. Selain itu, kalian persiapkan diri sebaik mungkin dan jaga
kesehatan karena ini perjalanan jauh. Cukup sekian ...."
"Bandung ya," gumam Andre.
"Kenapa Ndre?" tanya Yuda.
"Enggak apa-apa." Andre menggeleng.
Keesokan harinya, Rena tidak bersikap seperti biasanya. Dia tidak mengirimkan SMS kepada
Andre, tidak untuk ucapan selamat pagi atau sapaan seperti biasa. Andre pun menjadi khawatir dan
takut jika Rena marah kepadanya. Ditambah lagi Andre tidak tahu apa sebabnya. Ketika dia ingin
menyapa Rena, raut muka Rena selalu terlihat marah kepadanya. Namun, Andre terkadang juga
melihat raut muka sedih. Selain itu, dia juga memalingkan wajahnya dari hadapan Andre seperti
tidak ingin menganggap Andre ada.
Dari hal-hal itu, Andre pun mulai mengirim pesan SMS kepada Rena. Namun, dia tidak
mendapatkan balasan dari Rena. Hubungan mereka pun menjadi jauh dan terasa seperti tidak ada
hubungan lagi. Hati Andre terasa sangat sakit ketika diabaikan oleh Rena, tetapi dia benar-benar
ingin dekat dengan Rena seperti waktu mereka dekat pada awalnya. Namun, bibir Andre kembali
menutup. Hakekatnya sebagai cowok yang sukar berbicara kepada cewek pun kembali. Sepatah kata
itu kembali menghilang dari tali hati mereka berdua.
Pada waktu senja, Andre mencoba untuk berjalan-jalan di daerah selatan desanya. Dia
berharap jika gunung Merapi, Merbabu dan Lawu dapat memberi keindahan yang menghiburnya.
Pegunungan Kidul begitu memanjakan mata, ditambah lagi dengan pemandangan sawah yang
membuatnya ingin berfoto dan mengabadikan suasana ini. Udara sore itu membuat Andre ingin
mengayuh sepedanya lagi dan menjernihkan pikirannya dari Rena. Dia ingin melupakan Rena, tetapi
benar kata orang-orang jika berpacaran dengan teman satu kelas akan membuat kita sulit untuk
melupakan.
Setelah selesai menikmati sore, Andre kembali ke rumahnya dan berjalan menuju kamarnya.
Dia pun memeriksa ponselnya jika ada sesuatu yang penting seperti SMS dari Rena. Namun, itu
mungkin hanya mimpi dari halusinasi. Tidak ada satu pun SMS yang masuk ke ponselnya. Terkadang,
dia melihat percakapan di SMS dengan Rena untuk menghibur diri. Berkali-kali Andre mencoba
mencari kesalahan yang ada di dalam dirinya, tetapi cowok polos itu memang tidak peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Rena
Teen FictionJika terdapat kesamaan nama, itu hanyalah sebuah unsur instrinsik yang tidak menggambarkan tokoh nyata sebenarnya. Cerita ini adalah sebuah utopia penulis atau mugen tsukoyomi penulis dari kisah nyata (Reality Reverse), namun dalam penulisannya sedi...