Mengejar Rasa

6 1 0
                                    

Ini sebuah kisah yang dialami Andre saat SMA kelas tiga. Awalnya Ratri adalah teman sekelas
Andre. Gadis berambut panjang itu mulai jatuh hati kepada Andre ketika mereka diberi sebuah tugas
kelompok. Tugas kelompok itu seharusnya dikerjakan oleh empat orang, tetapi dua teman yang
sekelompok dengan mereka sakit. Entah takdir atau bukan, mereka menjadi lebih dekat setelah
mengerjakan tugas kelompok itu.
Semester dua kelas sebelas waktu itu mungkin menjadi awal Andre untuk memulai cinta yang
baru. Ratri sebenarnya adalah orang yang mampu membuka pintu hati Andre yang tertutup waktu
itu. Namun, dengan sedikit perasaan dan harapan dalam hati Ratri, akhirnya Andre jatuh hati kepada
Ratri.
Sore itu mungkin menjadi saksi perasaan mereka yang saling terhubung. Saat Andre duduk di
taman sekolah sendiri, dia telah menyuruh Ratri untuk datang. Angin yang sejuk menemani Andre
yang sedang dag-dig-dug. Dia bersiap untuk berkata tentang perasaannya. Tidak terlalu lama
menunggu, dia melihat Ratri berjalan ke arahnya.
"Ada apa Ndre?" tanya Ratri.
"Aku sebenarnya suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacarku?"
"Mau." Ratri mengangguk.
Sejak saat itu, Andre menjalani masa-masa SMA bersama dengan Ratri. Ratri sebenarnya tidak
terlalu mencolok di kelas, seorang gadis berkacamata yang menyukai Andre dalam diam. Meskipun
waktu itu Andre dekat dengan Putri, dia tetap berusaha berpikir positif dan mencoba mendekati
Andre.
Hal yang paling diingat oleh Ratri waktu itu adalah saat dia dan Andre berada di pantai Kuta,
Bali. Study tour SMA waktu itu memilih Bali sebagai tempat tujuan, mereka pun makan malam
berdua di pantai Kuta. Meskipun tidak benar-benar berdua karena bersama dengan teman-teman
satu angkatan. Namun, hal itu tidak mengurangi momen kebersamaan mereka berdua.
Penyebab hubungan mereka kandas adalah seseorang dari masa lalu Ratri, namanya Reyhan.
Cowok itu mengejar Ratri, pujaan hatinya. Sejenak ketika memikirkan hal itu, Andre merasa ingat
dengan dirinya yang mengejar Rena. Waktu itu Reyhan mengancam Andre jika dia tidak
memutuskan hubungan dengan Ratri, maka akan terjadi hal buruk padanya dan Ratri.
Sekarang, Andre hanya bisa diam dan mengulang masa lalu itu di pikirannya. Dia hanyut dalam
lamunan yang dalam. Depa pun heran dengan tingkah Andre yang seperti tidak biasanya. Terakhir
kali Andre sering hanyut dalam lamunan dan memiliki banyak pikiran adalah saat memikirkan Rena.
Namun, sekarang sudah berbeda. Permasalahannya saja juga sudah jauh lebih rumit dari
memikirkan Rena.
"Ndre, katanya lu mau cerita sesuatu," ucap Depa sambil memberi es teh. Lamunan Andre
pun buyar.
"Eh, iya. Gue baru aja kepikiran sama apa yang mau gue ceritain. Ini tentang mantan gue."
Andre menyeruput es teh.
"Emang mantan lu kenapa?" Bapak penjual memberikan satu porsi nasi padang ke Andre.
"Dia pengen balikan, gue bingung harus gimana."
"Ya, lu terima aja kalau mau. Emang apa masalahnya?"
"Masalahnya tuh ...."
"Ini nasi padangnya pake sambel ijo?" ucap bapak penjual memotong perkataan Andre.
"Eh, iya pak." Depa mengangguk.
"Masalahnya gue bimbang, ada rasa yang mungkin bukan cinta. Tapi bisa jadi cinta." Ucapan
Andre terdengar sedikit sukar dicerna oleh pemahaman Depa. Namun, sepertinya Depa dapat
memahami perkataan Andre.
"Rasa sama mantan lu apa orang lain?" Bapak penjual meletakkan satu porsi nasi padang ke
Depa.
"Sama orang lain." Andre pun memakan nasi padangnya.
"Kalau gitu berarti susah. Lu harus benar-benar bisa memilih."
Ketika mereka sudah selesai makan, Andre melihat Lisa berjalan sendiri. Sepertinya dia sudah
selesai bertemu dengan teman-temannya. Tatapan Andre yang tajam ke arah Lisa membuat Depa
dapat menebak pikiran Andre.
"Ndre, maksud lu tadi itu dia?" tanya Depa memastikan.
"Iya." Andre mengangguk.
"Semangat ya bro." Depa berjalan meninggalkan Andre.
Mungkin bener kata Ayu, gue harus mencoba biasa aja, batin Andre.
Lisa belum tentu sedang menyukai Andre, apa lagi hubungan mereka adalah sahabat masa
kecil. Mungkin hal itu tidak akan bertumbuh dalam hati dan berbuah menjadi cinta. Andre harus
tetap bersikap biasa dan tidak terbawa oleh perasaannya sendiri. Namun, jarak antara Andre dan
Ratri sekarang tidak dekat jika dibandingkan dengan Lisa. Cowok baper itu tidak dapat menahan
perasaan jika harus dekat dengan cewek.
Keesokan harinya, Andre agak mengurangi jarak dengan Lisa. Dia ingin bersikap biasa dan
menghilangkan rasa cinta yang tumbuh sedikit di dalam hatinya. Selain itu, Andre ingin mencari
Ratri. Kisah pengejaran rasa itu mungkin akan berlanjut, tetapi bukan mengejar Rena. Sekarang,
Andre mengejar sebuah perasaan dengan kepastian. Dia yakin Ratri masih membuka hati untuknya.
Namun, mengejar perasaan Ratri akan berbeda dengan mengejar Rena. Saat pulang kuliah,
Andre kembali ke tempat kemarin. Tempat dimana dia bertemu dengan kekasih lamanya. Dia
berharap Ratri akan ke tempat yang sama. Siang yang panas waktu itu membuat Andre betah
berlama-lama di sana.
Saat menunggu sesuatu yang tidak terlalu pasti, tiba-tiba Depa datang. Entah bagaimana
caranya Depa bisa ke tempat itu. Depa yang melihat ke arah Andre pun berjalan mendekatinya.
"Kok lu ada di sini?" tanya Andre.
"Tempat ini tuh punyanya saudara gue, jadi ya sekali-kali larisin keluarga sendiri."
"Oh, gitu."
"Ngomong-ngomong, kenapa lu makan di sini?"
"Masalah mantan kemarin itu. Gue lagi nyari dia, kali aja bisa ketemu di sini lagi kaya
kemarin."
"Ndre, kesempatan itu nggak datang sekali," ujar Depa yang tiba-tiba berlagak bijak.
"Siapa tahu itu bukan kesempatan, tapi kebiasaan," balas Andre.
Depa melihat seorang gadis dari kejauhan, dia sepertinya sedang berjalan ke tempat Andre.
Depa berpikir jika dia mungkin adalah gadis yang disebut mantan oleh Andre.
"Ndre, mantan lu yang itu bukan?" ucap Depa sambil menunjuk ke arah gadis itu.

Mengejar RenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang