.__
.__
.__
.__~•~•~•~•~•~•~•~•~
Minggu ini Lala dilandasi dengan kegelisahan, kisah asmaranya dengan Jarius berubah drastis, kekasihnya itu menghilang, susah untuk dihubungi, dan bersembunyi disaat dirinya mencari.
Besok adalah hari terakhir Lala sekolah, menekan semua keinginannya karena lusa dirinya akan berangkat ke Belgia.
Ini hari kelima tepatnya Jarius menghilang, wajah pemuda itu sudah tidak pernah ia jumpai lagi sejak terakhir kali mereka bertengkar, sepertinya luka yang tidak sengaja ia ciptakan itu masih belum menghilang dibenaknya.
Lala mengaku jika Jarius sangat egois, selalu merasa jika dirinyalah yang paling menderita di dalam hubungan mereka berdua.
Lala menggelengkan kepala saat pikirannya itu selalu tertuju kepada Jarius, mencoba untuk menyadarkan pikirannya lalu kembali membaca buku yang tidak sengaja ia temukan di dekat komputernya.
Oh ya, ngomong-ngomong, Lala sama sekali belum membaca satu kalimat dari buku tersebut, tahu buku itu saja tidak, yang ia dengar, ibunya berkata jika buku tersebut adalah pemberian Jarius, Jarius memberikan buku itu saat dirinya sedang mengantarkan Aga yang baru saja kecelakaan ke rumah sakit.
Awalnya Lala bersikap biasa saja karena mengira jika buku tersebut adalah buku biasa yang Jarius pinjam di perpustakaan, namun saat mengingat kembali dimana dan kapan Jarius memberikannya, Lala ingat, di hari itu seharusnya ia menemui Jarius di taman, untuk memberikan sebuah jawaban dari pengakuan tidak romantis, menurutnya.
Buku yang berjudul Let's be happy, Lala tertawa saat melihat sampulnya.
Membuka bagian pertama, tidak ada yang menarik, hanya terdapat sebuah stiker bergambar kepalanya dan kepala Jarius yang tertempel disana.
Tidak ingin berlama-lama melihat bagian tersebut, Lala melihat bagian kedua, membekap mulutnya saat mendapati banyaknya Poto kebersamaan mereka saat mereka sedang melihat sunrise di pagi yang tidak akan pernah Lala lupakan sepanjang hidupnya.
Melihatnya Lala kembali merindukan sosok Jarius, mendadak air matanya menetes saking tidak menyangka nya jika si mageran Jarius akan membuang-buang waktunya untuk membuat hal seperti ini.
Hai cewek penyuka sosis yang lagi baca buku ini! Aku berterima kasih karena kamu lebih memilih untuk sibuk memikirkan kebahagiaan orang lain ketimbang kebahagiaan kamu sendiri.
"Bukan orang lain Jar, kamu istimewa." Lala sangat menghayati membaca buku, seperti sedang mengobrol langsung dengan si tokoh utama cerita tersebut.
Jarius si convokiller dan nyebelin ini ternyata lagi jatuh cinta, sama perempuan yang dia panggil orang ga jelas waktu pertemuan pertama.
Lala meremas dadanya kuat, kenapa ia terlambat membaca buku ini, kenapa harus sekarang, kenapa harus disaat hubungan mereka sedang memburuk.
Membuka bagian ke tiga, Lala terkekeh disela-sela isakannya, tersenyum saat melihat banyak sekali Poto Abay disana.
Hallo Mama
Meow Meow Meow Meow
Antara suka maupun duka, Lala tidak tahu harus mengekspresikan perasaannya seperti apa, dirinya hanya bisa menangis.
Masih terus berlanjut, Lala mengusap Poto Jarius dengan Abay yang berada dalam gendongannya, Lala ingat Poto ini, dirinya sendiri yang memotretnya, bahkan Poto tersebut masih ada di dalam ponselnya.
Karena yakin kamu gaakan pernah pergi, Aku sama Abay sepakat, kalau kita beruntung punya kamu.
Lala ingin sekali berteriak, dirinya tidak akan pergi terlalu lama, bisakah ia mengatakan itu sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy with His Overloves [END]
Teen Fiction"Gimana? Udah cari kebenaran tentang sosok pangeran berkuda di dunia nyata belum?" "Belum nih, bisa bantu ga?" "Gabisa." "Kenapa?" "Karena gue yang Lo cari." Hanya kisah klasik biasa. Tentang perjalanan cinta si dingin menjadi si bucin, dan si buc...