_________Sepasang kaki berjalan dengan lesu dilorong sekolah, kepalanya terus menunduk dengan pandangannya yang kosong menatap sepasang sepatunya.
Lala memulai harinya dengan sangat tidak bersemangat, tidak ada sapaan dan tidak ada senyuman. Bahkan saat berhadapan dengan Jarius saat ini, Lala hanya terdiam menatap Jarius dengan tatapan kosongnya.
Saat di rasa jika Jarius tidak akan mengatakan apa-apa, Lala melenggang pergi begitu saja melewati Jarius dengan sangat tidak bergairah.
Jarius mencekal tangan Lala dengan santai, menatap Lala dengan tatapan lembutnya. "Lo udah makan?"
"Udah."
"Jangan boong." Jarius dapat melihat Lala menghela nafas lelah, entah apa yang membuat Lala seperti itu, Jarius hanya merasa jika Lala sedikit berubah.
"Aku mau ke kelas."
Lala akan kembali berjalan, tetapi lagi-lagi Jarius menahannya.
"Kenapa?" Tanya Jarius khawatir.
"Gapapa."
"Kalau gapapa itu artinya kenapa-kenapa." Tekan Jarius dengan masih mencengkram kuat tangan Lala.
"Aku sedih kak, Aga belum sadar sampe sekarang, dia-- hiks, masih tidur di rumah sakit.." Tanpa melihat sekeliling terlebih dahulu, Jarius langsung merengkuh tubuh Lala dan memeluknya sambil mengelus-elus kepalanya dengan sayang, Lala masih sesenggukan bahkan ketika anak-anak yang kebetulan lewat selalu memperhatikan mereka berdua.
🌸🌸🌸
"Pendarahan di kepala pasien yang cukup parah bisa mematikan dalam hitungan menit. Dari segi trauma, luka di kepala dengan pecah pembuluh darah atau bahasa awamnya gegar otak, bisa menyebabkan pasien meninggal."
Deg.
"Tak hanya trauma di kepala, ada beberapa luka lainnya yang berbahaya dan mematikan. Trauma di dada tamponade jantung juga berbahaya, terjadi pendarahan luas. Bisa membanjiri paru dan mendorong jantung tak bisa berfungsi normal. Pasien bisa mengalami Pneumothoraks dan Hematoraks"
"Kenapa bisa begitu dok? Pasien hanya jatuh dari motor! Kenapa bisa separah itu?" Tanya Marta, dirinya merasa marah kepada dokter yang sedang menjelaskan, karena menurutnya dokter tersebut hanya melebih-lebihkan opini supaya keluarganya rela melepaskan.
"Begini pak. Jika mobil bisa terkena benda tajam sehingga tertusuk mesinnya yang besar dan membuatnya rusak. Benturan setir pada dada pasien juga bisa menyebabkan udara mengumpul di paru-paru." ucap dokter dengan sabar menjelaskan.
"Beruntung pasien tidak mengalami benturan yang keras di tulang lehernya. Karena jika itu terjadi, benturan yang keras di tulang leher bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan seluruh tubuh. Dan untuk kaki pasien--" Dokter memberhentikan ucapannya sesaat, sambil melihat-lihat hasil dari pemeriksaan yang ia dan tim lainnya sudah lakukan.
"Kenapa dok?!"
Sang dokter menghela nafas.
"Pasien mengalami patah tulang yang sangat serius."
"Lalu apa bisa sembuh dok?"
Dokter lalu menyodorkan hasil ronsen tersebut bkepada Marta.
"Fraktur terbuka, kondisi dimana patah tulang menyebabkan tulang menonjol dan keluar dari kulit"-Dokter.
"Yang mengharuskan pasien untuk melakukan terapi yang bertujuan untuk mengembalikan fungsinya seperti sediakala. Dan bila memungkinkan, di lakukan pengembalian posisi se-anatomis mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy with His Overloves [END]
Novela Juvenil"Gimana? Udah cari kebenaran tentang sosok pangeran berkuda di dunia nyata belum?" "Belum nih, bisa bantu ga?" "Gabisa." "Kenapa?" "Karena gue yang Lo cari." Hanya kisah klasik biasa. Tentang perjalanan cinta si dingin menjadi si bucin, dan si buc...