____________
Istirahat merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar murid di sekolah. Saat bel istirahat berdering, ratusan murid menyerbu kantin sekolah untuk mengisi tenaga sebelum melanjutkan belajar di setiap kelas. Bukan hanya untuk memburu makanan, tetapi suasana kantin yang asri juga menjadi tempat favorit para murid untuk melepas penat.
Seperti biasa, Lala berserta sahabat-sahabatnya menghabiskan waktu istirahat mereka untuk melahap makanan dan juga bergosip. Mereka sama sekali tidak pernah kehabisan tema untuk bergosip.
Seperti saat ini, mereka sedang membicarakan salah satu teman mereka yang dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan telah mencuri uang di ruang kepala sekolah.
Sedang asik-asiknya mendengarkan Oci yang tidak pernah berhenti berceloteh, pandangan Lala teralihkan kepada Jarius dan kawan-kawan yang memasuki area kantin dengan santai. Jarius terlihat sangat tidak ingin diganggu oleh cewek caper seperti kak Desy.
Masih dengan memperhatikan Jarius, dengan sengaja Lala menepuk-nepuk wajah Oci karena berniat untuk bertanya. Sedangkan Oci yang wajahnya ditepuk seperti itu langsung menghempaskan tangan Lala dengan kasar.
"Apasih!" Lala menoleh, tidak sadar karena menepuk-nepuk wajah Oci secara berlebihan.
"Sorry-sorry." Oci mendelik, kembali melakukan aktivitasnya yang sempat tertunda.
"Kalian kenal kak Jarius?" Oci dan Jane menggeleng dengan bersamaan, sedangkan Ami terlihat ingin cepat-cepat menyelesaikan minumnya karena ingin berbicara sesuatu.
"Gue kenal." Ucapnya dengan buru-buru.
"Dulu itu Jarius muridnya Abi gue. Dia mohon-mohon sama Abi gue supaya ga ngaji di masjid, dia juga sering kok bantuin Abi gue bersih-bersih di masjid."
Ami adalah seorang anak marbot alias penjaga masjid. Meskipun begitu, Ami tidak pernah malu ataupun sungkan dengan pekerjaan Abinya. Dirinya selalu berkata
'bersyukur banget gue bisa lahir diantara keluarga gue. Abi gue gapernah sibuk, dan umi gue selalu ngajarin banyak hal'.
Sejujurnya, banyak sekali murid yang iri dengan keharmonisan keluarga Ami. Karena memiliki keluarga harmonis memang menjadi impian setiap orang atau pasangan. Keluarga harmonis, keadaan rumah akan menjadi damai, menyenangkan, dan nyaman.
Sedangkan Jane adalah seorang anak yang dibesarkan tanpa kasih sayang seorang ibu. Ibunya meninggal saat usianya baru menginjak tiga tahun, dan ayahnya belum menikah lagi sampai sekarang. Hal itu yang membuat Jane menjadi anak yang seperti ini sekarang. Dalam tanda kurung, Jane selalu memakai pakaian yang seksi dan selalu berkata kasar. Jika boleh jujur, sebenarnya Jane tidak menginginkan hal ini. Jane berperilaku seperti ini supaya ayahnya sadar dan berpikiran untuk menikah lagi.
Memiliki kepercayaan yang berbeda dengan ketiga sahabatnya, Oci adalah seorang anak bungsu yang dilahirkan dari keluarga kaya raya. Oci tidak pernah absen pergi ke gereja untuk berdoa. Kebetulan, dirinya juga sering terpilih menjadi paduan suara disana.
Oci adalah orang yang sangat pandai untuk menyembunyikan identitas keluarganya. Sampai saat ini, Lala, Ami, dan Jane masih belum mengetahui siapa sosok kakaknya yang digadang gadang sangat tampan itu.Sedangkan Lala? Dirinya pun tak tahu. Lahir di Belgia dan dibesarkan di Indonesia membuatnya memiliki sudut pandang yang berbeda dari yang lainnya. Intinya, Lala sangat bersyukur karena memiliki sahabat yang pengertian seperti mereka. Dan juga....
"NAYSILLA!"
Semua pandangan tertuju kepada seseorang yang baru saja berteriak dengan kencang. Terlihat dipojok sana Aga yang kelelahan dengan dua kancing atas seragamnya yang terbuka. Sepertinya Aga baru saja selesai dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy with His Overloves [END]
Ficção Adolescente"Gimana? Udah cari kebenaran tentang sosok pangeran berkuda di dunia nyata belum?" "Belum nih, bisa bantu ga?" "Gabisa." "Kenapa?" "Karena gue yang Lo cari." Hanya kisah klasik biasa. Tentang perjalanan cinta si dingin menjadi si bucin, dan si buc...