tiga

309 41 2
                                    

Chaeyoung berlari tergesa-gesa. Dia terlambat bekerja.

Ini masih terlalu pagi untuk mendengar segala ocehan dari mulut bosnya.

"Aduhh!" Chaeyoung kehilangan keseimbangannya karena tiba-tiba menabrak seseorang didepannya.

Saat Chaeyoung mendongak untuk melihat seseorang yang ditabraknya tapi tunggu kenapa hanya dia yang jatuh. Selemah itu kah Chaeyoung?

Ternyata yang menabraknya adalah seorang laki-laki. Dan dia adalah salah satu penghuni apartement yang sama dengannya.

Chaeyoung tidak begitu mengenal si laki-laki itu, hanya sekedar tau dia penghuni dilantai atasnya itupun karena 1 atau 2 kali berpapasan di ditangga, iya tangga. Mana ada lift di apartemen semurah itu.

Si laki-laki hanya memandang Chaeyoung dalam diam.

"Kau tidak ingin membantuku berdiri? Atau sekedar mengucapkan maaf?" kata Chaeyoung mengeluh.

Laki-laki dingin itu hanya menggelengkan kepala pelan lalu pergi berlalu.

"Tunggu" kata Chaeyoung menahan.

"Kau tau jika kita tinggal di gedung yang sama?"

Laki-laki itu mengangguk.

"Kau tau aku?"

Mengangguk untuk kedua kalinya. Membuat Chaeyoung sedikit tertarik.

"Siapa namaku?"

Bibir si dingin yang sejak tadi tertutup rapat akhirnya terbuka "Park Chaeyoung"

"Bagaimana kau tau?"

"Tertulis di depan pintu tempat tinggalmu"

Duhh. Bodoh sekali Park Chaeyoung.

Kenapa Chaeyoung tidak ingat jika disetiap pintu itu terdapat nomor gedung dan nama penghuninya.

Chaeyoung tersenyum canggung.

"Jika kau tau aku kenapa tadi tidak menolongku?"

Si laki-laki itu mengernyit tipis "Menolong apa?"

"Ck, membantuku berdiri maksudnya"

"Kau masih mampu berdiri sendiri"

Oke. Chaeyoung sudah cukup.

"Tunggu" lagi-lagi Chaeyoung menahan laki-laki itu ketika akan pergi.

Si laki-laki kembali menatap Chaeyoung.

"Siapa namamu?"

Chaeyoung masih menunggu si lawan bicara menjawab.

"Aku bertanya, siapa namamu?" katanya mengulangi.

"Aku.."

"Aku Park Jimin"


Chaeyoung bekerja di sebuah toko roti. Toko roti itu tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil dan hanya memiliki 2 pegawai. Dirinya dan satu temannya, Kim Jisoo sebagai pelayan. Dan wanita berusia 50 tahun sebagai koki sekaligus pemilik toko, Kim Dara.

Pemilik toko ini memang sangat cantik meskipun sudah berusia lanjut tapi sayang sifatnya sangat memuakkan.

Chaeyoung lebih banyak bekerja menata roti di rak, bersih-bersih. Karena perangainya yang buruk dia tidak ingin membuat pelanggan takut ketika akan membeli roti.

"Selamat datang" sapa Jisoo pada lelaki yang memasuki toko.

Tidak tau apa masalahnya tiba-tiba Chaeyoung mendengar kegaduhan dari arah kasir, tempat Jisoo berjaga. Ternyata lelaki tadi sedang memprotes masalah roti yang kadaluarsa yang kemarin sempat dibelinya.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang