sebelas

180 43 3
                                    

Chaeyoung berjalan dibelakang Jimin saat keluar dari tempat Jimin. Setelah semalam menginap ditempat laki-laki itu, paginya Chaeyoung benar-benar menagih susu coklatnya pada Jimin.

Jimin melirik ke belakang, "Kenapa kau berjalan dibelakangku?"

Lalu Jimin menarik tangan Chaeyoung agar berjalan disampingnya.

Tangan Chaeyoung meraih ujung kaos Jimin saat melewati tempatnya. Jimin yang mengetahui Chaeyoung sedikit takut akhirnya beralih mengganti kaos yang digenggam Chaeyoung menjadi tangannya sendiri.

"Kenapa kau takut sekali dengan si brengsek itu?" tanya Jimin. Karena saat Chaeyoung memergokinya di gang waktu itu bukankah wanita itu tidak ada takutnya sama sekali?

"Hanya memiliki sedikit trauma padanya" jawab Chaeyoung.

Chaeyoung akhirnya bisa bernafas lega saat tidak melihat Lee Yonwa saat melewati tempatnya.

Tapi itu hanya sesaat karena tiba-tiba tangan Chaeyoung tertahan, "Kau ingin kemana, sayang?"

Lee Yonwa keluar dari apartementnya.

Jimin sontak berbalik.

"Oh kau? Lelaki panggilan Chaeyoung yang kemarin?" kata Lee Yonwa.

Chaeyoung tidak mengerti, lelaki panggilan apa?

Lee Yonwa semakin kencang menarik Chaeyoung agar mau masuk ke dalam bersamanya. Namun Jimin juga sama eratnya menggenggam tangan Chaeyoung.

Jadilah Chaeyoung direbutkan dua lelaki didepan apartementnya sendiri.

"Lepaskan kekasihku" kata Lee Yonwa dingin.

"Dia milikku sekarang" balas Jimin tenang.

Lee Yonwa tertawa pelan, "Omong kosong. Chaeyoung hanya mencintaiku"

Lee Yonwa mengamati Jimin dari bawah hingga atas.

"Kau sama sekali bukan selera Chaeyoung, bung" kata Lee Yonwa meremehkan.

"Dan aku tebak hanya kau yang mencintainya disini. Menyerahlah pada cinta sepihakmu itu"

Sekarang giliran Jimin yang memandang remeh Lee Yonwa, "Aku tidak peduli bagaimana perasaan Chaeyoung untukku. Tapi selama perasaan sepihakku cukup untukku dan Chaeyoung maka itu sudah setimpal"

"Kau naif sekali. Chaeyoung-ah apa yang bisa kau manfaatkan dari lelaki ini?" Lee Yonwa benar-benar lidah ular.

"Lee Yonwa aku sudah tidak ada urusan lagi denganmu. Pergilah" kata Chaeyoung.

Situasi semakin diluar kontrolnya, bagaimana jika Jimin dan Yonwa membuat keributan disini?

Bisa dipastikan Chaeyoung harus mengganti rugi kerusakannya. Tidak bisa, Chaeyoung sangat menyayangi uangnya meskipun tidak seberapa.

Lee Yonwa malah semakin keras dan menyeret Chaeyoung. Jimin yang pada dasarnya tidak memiliki cukup kesabaran akhirnya bergerak mendoromg Lee Yonwa hingga masuk ke dalam apartement Chaeyoung. Hanya berdua.

Chaeyoung sudah didorong lebih dulu oleh Jimin agar tidak ikut masuk kedalam.

Chaeyoung langsung mendekatkan diri ke pintu dan sedikit berteriak, "Ya Park Jimin tolong bermainlah dengan tenang!"

Chaeyoung menggigit kukunya sembari menunggu Jimin. Chaeyoung takut Jimin dan Yonwa akan merusak tempatnya, meskipun tidak ada barang yang berharga dan bernilai tetap saja disini Chaeyoung yang akan merugi.

Entah berapa lama akhirnya Jimin membuka pintu. Chaeyoung langsung masuk melihat kedalam apartementnya, seketika Chaeyoung menutup mulutnya tidak percaya.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang