Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan raut penuh kemenangan, Joanna mendatangi rumah Jessica. Dia berniat membeberkan segala bentuk kelakuan busuk Jeffrey bersama Elena di belakang mereka. Mengingat Yuno dan Jessica sangat menjunjung tinggi nama baik keluarga hingga tega mencoret Jeffran dari kartu keluarga tanpa membekali sepeserpun uang setelah dinikahkan dengan Elena.
Sangat kejam memang, namun itu untuk menjaga nama baik mereka. Toh, masih ada anak laki-laki lain yang bisa meneruskan garis keturunan mereka.
Tanpa Jeffran, mereka tidak akan fakir keturunan. Karena masih ada Jeffrey yang pintar dan lebih penurut dari si sulung yang telah dibuang. Dan lagi, Jeffrey jelas lebih unggul karena tidak nakal dan menghamili wanita di luar nikah.
Senyum tipis tersungging di bibir Joanna. Dia tampak senang ketika melihat Elena dan anaknya sedang menyiram tanaman. Tentu saja Jessica yang menyuruh mereka, karena tidak mungkin mereka akan dengan suka rela melakukan itu sekarang.
Sekarang masih siang, matahari tepat berada di atas kepala mereka. Apalagi ini Jakarta, salah satu tempat terpanas di Indonesia. Orang gila mana yang rela berpanas-panasan menyiram tanaman kalau bukan karena terpaksa.
"Menantuku datang! Bagaimana liburannya? Padahal, Jeffrey sudah mendapat libur untuk menyusulmu ke Amerika."
Joanna hanya terkekeh pelan dan melirik sinis Elena dan Senna. Seolah mengatakan bahwa dia yang lebih berkuasa dari mereka.
"Not bad! Mereka kenapa? Memecahkan koleksi piring Mama?"
Joanna pura-pura bermanis ria dengan Jessica, karena berniat membuat Elena dan Senna semakin kesal padanya.
Kalau bukan karena ingin membuat selingkuhan dan anak suaminya geram, Joanna mana sudi dipeluk-peluk Jessica yang sudah pasti sedang ada mau dengannya. Entah minta diantar mendatangi Spa atau yang lainnya, mengingat sifat mertuanya ini agak menyebalkan dan sering sekali membuatnya geram seperti yang sebelum-sebelumnya.
"Mau minum apa?"
"Tidak perlu, Ma. Kedatanganku di sini hanya ingin memberi kabar kalau aku dan Jeffrey akan berpisah---"
"Jangan bercanda! Kalian ada masalah? Lebih baik bicarakan baik-baik saja, Mama minta Jeffrey datang sekarang---"
"Tidak perlu, sebentar lagi dia juga datang."
"Jangan seperti itu, Nak... Jeffrey ada salah apa? Dia terlalu sibuk? Iya? Nanti Mama minta agar dia mengurangi jadwal---"
"Bukan, dia selingkuh dengan Elena."
Jessica langsung menoleh ke belakang, pada Elena dan Senna yang baru saja memasuki rumah dengan raut lelah dan penuh keringat.
"Dia? Tidak mungkin! Elena istri Jeffran! Oh, kamu pasti cemburu karena dia tinggal di sini dan Jeffrey sering datang karena menemui Senna---"
"Bukan, lihat ini."
Joanna memberikan ponselnya pada Jessica. Baru saja terputar lima detik, Jessica langsung berdiri dari duduknya dan menjambak Elena sekarang juga. Tepat di depan Joanna dan Senna.
"JALANG SIALAN! TIDAK PUAS MENGGODA SUAMI DAN ANAK PERTAMAKU, HAH!? SEKARANG ANAK KEDUAKU JUGA KAU AJAK TIDUR!? TIDAK TAHU MALU!"
Elena hanya bisa menangis dan mencoba melepaskan diri dari Jessica. Karena mertuanya itu tampak kalap dan tidak hanya menjambak rambutnya. Namun juga mencakar wajahnya dengan kuku-kuku panjang yang dirawat baik bak Malika.
Sebagai ibu, Jessica tentu saja merasa geram karena hidup anak-anaknya telah dihancurkan oleh Elena. Perempuan yang pernah menggoda suaminya, hamil di luar nikah dengan anak pertamanya dan sekarang, dia ketahuan bercinta dengan anak keduanya sehingga menyebabkan masa depan satu-satunya anak yang dipunya berantakan karena terancam diceraikan istrinya.
Joanna hanya tersenyum simpul di tempat, sembari menjulurkan lidah pada Senna yang sudah menangis dan memincingkan mata padanya.
Brak...
Senna baru saja mendekati Joanna, berniat menggigit betis mulusnya yang menjuntai bebas di bawah meja. Namun Jeffrey yang baru saja datang langsung menarik dan memeluk Senna yang sudah mencengkram betis kanan Joanna menggunakan kedua tangan.
"IBU DAN ANAK SAMA SAJA! SAMA-SAMA IBLIS!"
Pekik Jessica setelah mendorong tubuh Elena di depan Jeffrey dan Senna.
"DIAM DI SINI! AKAN KUMINTA PAPAMU DATANG SEKARANG JUGA!"
Joanna mulai pura-pura menyeka air mata. Senyum sinis juga masih mengembang di sudut bibirnya. Karena rencana untuk menarik simpati dan meminta perlindungan Jessica berhasil total. Agar keluarga cemara versi Yuno dan Jessica ini tidak melukai keluarganya jika dia nekat minta berpisah.
Sebab, Joanna sangat tahu kalau keluarga Jeffrey ini agak kolot dan mengharamkan seks sebelum menikah, perceraian, apalagi perselingkuhan.
Puas sama chapter ini?
Anyway, kalian lagi ngapain? Knp pada blm tidur jam segini 😂