17/20

1.6K 296 133
                                        


10 hari berlalu. Saat ini luka di punggung Jeffrey sudah mengering sempurna. Bahkan dia sudah diperbolehkan mandi sejak dua hari sebelumnya. Tentu saja ini karena ketelatenan Joanna yang rajin menyapukan salep pada permukaan lukanya.

Di meja makan, Jeffrey tampak tercengang ketika melihat Jeffran ikut duduk di sana. Dengan raut jumawa seperti biasa. Kemudian menyunggingkan senyum tipis padanya.

"Sekarang, kita mulai hidup baru. Tidak boleh ada siapapun yang keluar dari rumah ini tanpa seizinku!"

Ucapan Yuno membuat Joanna keberatan. Pasalnya, dia masih memiliki keluarga yang mungkin saja merindukan dirinya.

"Pa, aku dan Joanna mau tinggal di apartemen saja---"

"Tidak boleh! Kalian semua harus tinggal di sini! Selamanya! Sudah cukup kalian tinggal di luar dan berakhir membuat kekacauan!"

Kali ini Jessica yang bersuara. Membuat Jeffrey tidak lagi berani membantah.

"Nanti malam akan ada perayaan di rumah. Jam sembilan tepat kalian harus turun dan memakai pakaian hitam-hitam yang telah disiapkan."

Joanna menyerengit heran. Penasaran dengan perayaan apa yang mereka maksudkan. Karena Jeffrey tiba-tiba saja menegang dan sesekali menatap dirinya. Seolah-olah takut kalau rahasia keluarganya terbongkar.

Rumah Yuno dan Jessica memang megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Yuno dan Jessica memang megah. Bahkan sangat megah. Namun letaknya cukup jauh dari pemukiman dan hanya dikelilingi hutan. Itu sebabnya Joanna enggan ketika diminta tinggal di sana pasca menikah.

Selain karena tidak mau dicibir mertua, Joanna juga malas tinggal di sana karena kasihan pada setiap kurir yang mengantar paketnya.

Sekedar informasi, salah satu hobi Joanna selain rebahan adalah berbelanja. Ada yang sama? :)

Joanna mulai menuruni tangga, dengan Jeffrey dan Jeffran yang berada di setiap sisi tubuhnya.

Ruangan ini terasa begitu panas. Padahal, tidak banyak orang yang diundang. Hanya sekitar 50 orang dan mereka tampak begitu familiar di mata Joanna.

Oh, tentu saja familiar. Karena diantara dari mereka ada vokalis band metal yang baru saja viral dan memenuhi setiap berita.

"Bukankah dia vokalis band metal yang selingkuh dengan gitarisnya? Bukannya mau menghujat, aku hanya kesal saja ketika melihat wajah sok polosnya. Aw!"

Pekik Joanna ketika Jeffran menginjak ujung gaunnya. Membuat tubuhnya hampir limbung kalau saja Jeffrey tidak dengan sigap menahan tubuhnya.

"Watch your step!"

Tegur Jeffran sembari berjalan mendahului mereka. Membuat Jeffrey dan Joanna geram dan kompak mengatai Jeffran, bangsat berbarengan.

"Mereka siapa? Kukira yang diundang hanya keluarga terdekat saja. Ternyata ada artis juga."

Jeffrey masih diam saja, namun pelukan pada pinggang istrinya semakin dieratkan. Seolah-olah takut Joanna akan dilukai oleh mereka.

Padahal, Jeffrey belum tahu kalau Joanna sedang hamil muda. Kalau saja tahu, dia pasti tidak akan membawa Joanna turun sekarang.

"Jaga sikap, ini tidak akan lama."

Bisik Jeffrey pada istrinya. Membuat Joanna semakin takut jika akan ada ritual macam-macam nantinya.

Iya, pikiran Joanna sudah berkecamuk sekarang. Dia tahu mertuanya sekaya apa. Meskipun masih masuk akal karena mereka memang memiliki banyak tambang batu bara di Sumatera, namun tetap saja, Joanna masih skeptis dengan mereka yang selalu menyembunyikan kehidupan pribadinya.

Jangan-jangan mereka penganut aliran sesat dan aku yang akan menjadi tumbal.

Batin Joanna sembari memeluk lengan Jeffrey erat-erat. Kemudian membuat si pemilik lengan menatapnya penuh cinta seperti biasa.

"Kenapa?"

"Takut."

Jeffrey terkekeh pelan, kemudian mengecup pucuk kepalanya singkat dan membuat orang-orang di sana mulai menatap mereka.

"Ada aku, jangan takut."

Yuno dan Jessica datang, mereka membawa Elena yang ternyata masih hidup dan hanya memakai pakaian lusuh tanpa dalaman karena luka cambuk yang didapat tidak kunjung diobati hingga sekarang.

Bau busuk juga mulai mengisi ruangan, karena darah dan nanah mulai menetes dan mengenai lantai ruangan tempat mereka berkumpul sekarang.

"Dia adalah simbol kegelapan! Dia pantas mati dan membusuk di neraka!"

Tepuk tangan mulai terdengar setelah Yuno berbicara demikian. Degub jantung Joanna mulai tidak karuan. Dia takut, takut kalau akan terjadi pertumpahan darah di depannya.

"J---Jeffrey."

"Ssttt... jangan lihat!"

Joanna memeluk lengan Jeffrey erat-erat, kemudian membenamkn wajah di dada bidang suaminya. Begitu juga dengan Jeffrey yang mulai memeluk kepala Joanna erat-erat. Berharap wanita itu tidak pingsan di tempat setelah melihat kematian Elena di depan mata.

Iya, Elena meninggal beberapa detik yang lalu. Dia menusuk perutnya sendiri menggunkan pisau panjang yang tereletak di meja bundar dekat air mancur.

Darah Elena mulai mengalir dan mengenai sepatu Joanna. Bau anyir semakin terasa hingga membuat Joanna merasa mual dan ingin muntah di tempat.

Ini mimpi, ini pasti mimpi!

Batin Joanna sembari membungkam mulut dan hidungnya ketika menatap lantai yang dipijak sudah berwarna merah kehitaman.

"BAWA ISTRIMU KE ATAS!"

Pekik Jessica ketika Joanna tiba-tiba pingsan dan langsung dibawa Jeffrey menuju kamar. Sebelum itu, dia juga sempat melepas heels dan sepatunya agar jejak darah Elena tidak mengenai lantai rumah, apalagi kamarnya.

Di dunia ini tidak ada yang bisa dibawa mati. Termasuk kekayaan abadi, yang ada hanya hati yang bersih. Maka, kekayaan yang kalian miliki akan tetap bertahan hingga keturunan terakhir.

Keluarga Yuno dan Jessica memang penganut agama yang taat. Mereka terkenal sangat rajin beribadah dan bersedekah. Namun, mereka tidak mau tersorot media karena tidak ingin dicap sombong dan suka pamer harta. Sehingga banyak orang yang tidak mengenal mereka meskipun hartanya bisa melunasi hutang negara.

Hanya orang-orang tertentu saja yang mengenal keluarga Iskandar. Keluarga pemilik tambang batu bara hampir di seluruh penjuru Sumatera, Kalimantan, Papua dan Jawa.

Masih mau lanjut?

Coba spill cerita pesugihan yang pernah kalian dengar?

Setelah ini point of view Jeffran & Jeffrey terhadap keluarga mereka. Kalian mau poit of view versi Joanna juga?

Tbc...

JEFFRAN & JEFFREY [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang