☀️11☀️

7.7K 917 142
                                    

Haechan berhasil membawa juara 1 dalam perlombaan piano perdananya.

Dan kalian tahu?!!

Ayah Haechan lah yang memberikan piala serta piagam untuknya.

Bahkan mereka berfoto! kalian harus tahu bahwa Haechan bahkan sampai sekarang gemetar mengingat kembali bagaimana sang ayah berfoto tepat disampingnya dan merangkul pundaknya.

Haechan akan meminta foto itu, dia harus mendapatkan nya.

Ini foto pertama Haechan dengan sang Ayah setelah sekian lama.

Haechan akan menyimpannya dan memeluknya setiap malam.

Ahahahahaha, Haechan senang sekali.

Bahkan dalam perjalanan nya kembali ke sekolah, Haechan tidak pernah sedikitpun melunturkan senyumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bahkan dalam perjalanan nya kembali ke sekolah, Haechan tidak pernah sedikitpun melunturkan senyumannya.

Jaemin yang duduk disampingnya bahkan hanya bisa memandang maklum.

Haechan itu benar-benar mencintai Ayah mereka.

Tidak perlu diragukan lagi. Bahkan sejak kecil diantara mereka berempat, Haechan lah yang paling dekat dengan sang Ayah.

Haechan menepuk pelan bahu Jaemin.

'Temani aku mencetak foto ini ya?'

Jaemin tersenyum, mengusap pelan rambut Haechan kemudian mengangguk.

"Besok, aku akan menemanimu kesana, Hari ini, istirahat." Katanya.

Haechan mengangguk riang.

Mereka harus ke sekolah terlebih dahulu, karena ada beberapa hal yang perlu diurus, Haechan akan pulang ke rumah bersama Jaemin setelah urusan mereka disekolah selesai.

"Haechan, besok kamu boleh tidak masuk sekolah, ini dispensasi untukmu. Lusa kamu sudah bisa masuk seperti biasa"

Haechan mengangguk, memberikan gesture paham kemudian menunduk hormat.

"Pulanglah, selamat atas hari ini" kata sang guru.

Look At Me


Haechan sudah berada di kamarnya sekarang, senyum masih mengembang di bibirnya.

Mengingat kembali lagi, bagaimana sang Ayah merangkul bahunya dan keduanya mengabadikan foto berdua.

Hanya berdua.

Haechan dan Ayahnya.

Pemuda beruang itu benar-benar merasa sangat sbahagia, ahhh pokoknya bahagia banget.

sampai sampai kalian akan terus melihat kata senang dan bahagia di chapter ini.

Alasannya bahagia pun bukan karena ia lagi-lagi mendapat juara disuatu kompetensi, melainkan karena sebuah momen singkat yang bahkan sampai sekarang masih terasa tidak nyata bagi Haechan.

Look At Me | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang