☀️3☀️

9.6K 1K 48
                                    

Malam itu Haechan pulang dengan raut wajah kelelahan.

Sekarang pukul 10 malam, ia pulang lebih awal karena sang manager restoran mengatakan bahwa toko hari ini tutup lebih awal.

Suara tawa masuk kedalam gendang telinga Haechan, membuat hatinya merasa tercubit.

Disana, diruang tengah, terdapat empat orang pria tengah bercanda gurau bersama.

Tanpa Haechan.

Haechan tersenyum getir, lalu dengan langkah pelan segera masuk ke kamarnya yang terletak tepat dibawah tangga rumah mewah tersebut.

°Look At Me°

Didalam kamar Haechan tak langsung tidur. Pemuda itu lantas mengganti pakaiannya, Kemudian mengeluarkan buku untuk mengerjakan tugas dari sekolah.

Karena Haechan tidak memiliki waktu yang cukup luang, pemuda itu setiap malam selalu menyelesaikan tugasnya sebelum tidur agar tidak keteteran.

Tok Tok Tok

Haechan berjengit kaget. Siapa itu? Batinnya gelisah.

Haechan merapikan bukunya segera. Lalu segera membuka pintu kamarnya dengan pelan.

"Ini" seseorang menyerahkan satu kotak makanan kepada Haechan, membuat Haechan menggeleng kepala, tanda menolak.

"Ambil lah, Hyuck. Aku tidak melihatmu makan dari pagi, jadi makanlah ini. Dan tidurlah. Bye." Kata pemuda itu sedikit memaksa memberikan sekotak makanan pada Haechan.

Lalu, tanpa menunggu respon Haechan ia segera beranjak pergi menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.

Haechan menatap sebentar kearah kotak makanan itu, menghela nafas dan kemudian masuk kedalam kamar.

Ah, sebenarnya dirumah ini ada satu orang yang tidak begitu membenci Haechan selain para pelayan disana.

Pemuda yang baru saja memberi Haechan kotak makanan itulah orangnya.

Haechan dan pemuda itu merupakan saudara kembar, dengan Jeno juga.

Hubungan Haechan dan pemuda itu sedikit rumit.

Bagaimana menjelaskannya ya...

Kalian tentu tahu, bahwa anak kembar itu bagaikan 1 jiwa dari dua atau tiga tubuh yang berbeda.

Dan ada mitos yang mengatakan, bahwa salah satu dari saudara kembar tersebut, dapat merasakan rasa sakit yang saudara kembarnya rasakan.

Bisa dibilang, hubungan Haechan dan pemuda itu seperti itu.

Hanya Haechan dan dia. Jeno tidak pernah merasakan itu.

Kasusnya sedikit berbeda.

Haechan bisa merasakan sakit yang pemuda itu rasakan.

Sedangkan pemuda itu tidak, tapi pemuda itu selalu merasakan firasat atau perasaan buruk saat Haechan dalam keadaan tidak baik.

Awalnya, pemuda itu juga bersikap sama seperti dua kakaknya yang lain tapi sekitar 2 tahun yang lalu.

Saat itu Jeno dan pemuda itu bertengkar, hingga akhirnya karena kesal Jeno memukul pemuda itu.

Haechan yang berada disana langsung terduduk memegang pipinya yang terasa ngilu.

Sedangkan pemuda itu malah merasa heran, karena ia tidak merasakan apapun.

Dan ketika matanya menangkap sosok Haechan yang memegang pipinya dengan mata berair, pemuda itu langsung menyimpulkan mengenai rasa sakit yang tidak ia rasakan.

Look At Me | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang