☀️5☀️

8.4K 928 47
                                    

Semua itu dimulai enam tahun yang lalu...

Saat itu, Keluarga Lee sedang berkunjung ke pulau Jeju, untuk liburan tentu saja.

Keluarga Lee terkenal akan ke harmonisan-nya.

Sang Kepala keluarga dan Istrinya yang saling mencintai, serta keempat malaikat kecil mereka yang sangat mereka banggakan.

Bagi kelima laki-laki itu, Ibu mereka bagaikan Malaikat tanpa sayap yang sangat amat mereka cintai.

Bahkan ketika sang Ibu hendak pergi ke Australia untuk menghadiri sebuah acara, keempat putra nya dengan kompak minta ikut dan tidak ingin jauh-jauh dari Sang Ibu.

Malam itu, adalah malam terakhir mereka di Jeju.

Di kamar hotel, satu keluarga itu berbaring bersama diatas kasur berukuran king size yah walaupun udah king size tetap aja keempat putranya saling menumpu agar kebagian.

"Uri Markeu, Karena kamu Anak Pertama, kamu harus menjadi orang pertama yang melindungi adik adik kamu ya... Tetaplah berlaku adil pada mereka.."

"Of course Mom! I promise, I'll protect them, mommy and daddy too!" Sahut Mark, bocah berusia 9 tahun tersebut bahkan berdiri dari tidurnya.

Kemudian memasang pose hormag bagaikan seorang prajurit yang siap melaju ke garda terdepan.

"Mom! Nono juga mau jaga nana juga hyukie" anak kedua mereka, Jeno tak mau kalah.

"Calm down boys, adik mu sedang sakit jadi tenanglah sedikit"

Ah, yah. Anak ketiga mereka, Lee Donghyuck sedang demam akibat terlalu lama bermain di air

Sedangkan si Bungsu, Lee Jaemin juga tampak lemas kelelahan setelah bermain seharian bersama para hyung-nya.

"Janji ya, apapun yang terjadi kalian harus melindungi adik kalian, sayangi mereka seperti kalian menyayangi mom and daddy, okay?"

Duo Lee mengangguk patuh lalu dengan penuh minat menatap duo bungsu yang tertidur.

* *

Keesokan harinya, sebuah tragedi terjadi.

Beberapa orang yang diduga teroris menembak acak di gate 5 dimana keluarga Lee berada.

Johnny sebagai kepala keluarga dengan sigap melindungi anak anaknya lalu membawa mereka berlindung di tempat aman.

Karena kaget, Haechan menangis kencang, membuat sang Ibu yang menggendong-nya panik.

Pengunjung yang berlindung juga ikut panik, takut-takut kalau para penembak itu kembali menembaki mereka.

Lantai bandara telah banyak basah oleh darah. Ada beberapa orang yang tertembak.

Salah satunya Jhonny, namun pria itu cukup beruntung tertembak di lengan.

Johnny melihat sang istri dan anaknya dengan raut panik. Ia berjarak sekitar 10 meter dari mereka.

Dan tidak jauh dari istrinya terdapat satu orang yang menjadi salah satu pelaku penembakan.

"Hyuckie sayang, tenang ya nak... Sstttt habis ini mama beliin mainan ya..tenang ya sayang"

Mark memeluk Jaemin dan Jeno berusaha menenangkan kedua adiknya yang bergetar ketakutan.

Ia tidak berani bertanya, karena menurutnya situasinya sedang tidak memungkinkan untuk bertanya, apalagi melihat darah yang terus keluar dari lengan kiri ayahnya.

Look At Me | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang